Indonesia menjadi salah satu negara dengan luasan lahan gambut tropis terluas di dunia. Lahan gambut memiliki kandungan karbon di tanah yang tinggi, mendukung keberlangsungan berbagai jenis ekosistem dan juga menjadi habitat bagi berbagai organisme, salah satunya adalah Orang Utan. Namun, adanya pengeringan guna mengubah lahan gambut menjadi lahan perkebunan dan kebakaran di lahan gambut telah memberikan beberapa dampak terhadap lingkungan seperti lepasnya karbon ke udara yang memperparah efek dari gas rumah kaca terhadap pemasanan global dan juga ancaman akan punahnya berbagai jenis organisme di dalamnya. Dikarenakan laju kerusakan lahan gambut yang tinggi, Fakultas Biologi UGM berupaya untuk turut berkontribusi dalam mengimbangi kerusakannya dengan melakukan riset dalam restorasi gambut. Untuk itu, Fakultas Biologi UGM mulai menginisiasi kerjasama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG), khususnya dalam Bidang Riset Biodiversitas Gambut.
BRG sendiri merupakan lembaga nonstruktural yang didirikan pada tahun 2016 silam untuk bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan pengeringan. Bekerjasama dengan BRG juga menjadi salah satu bentuk dari realisasi visi Fakultas Biologi, yaitu menjadi Fakultas yang unggul, sebagai pusat pendidikan, pengembangan penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang biologi khususnya biologi tropika yang berorientasi pada kepentingan bangsa dan berdasarkan Pancasila.
Perwakilan dari Fakultas Biologi UGM, Dekan, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., disambut oleh Dr. Haris Gunawan, Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG, pada hari senin lalu (12/9). Dalam lawatan delegasi Fakultas Biologi, dilakukan inisiasi berupa pembentukan Tim Peneliti Biodiversitas Gambut antara Fakultas Biologi UGM dengan BRG.
“Harapannya Fakultas Biologi UGM dapat berkontribusi dan bersinergi dalam riset Biodiversitas Gambut di Indonesia bersama BRG”, imbuh Dr. Budi.