Hanoi, Vietnam – 17/10/17. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berkesempatan mengirimkan delegasi untuk mengikuti ISSAAS 2017 yang bertemakan “Green Agriculture in Southeast Asia : Theories and Practices”. Acara ini merupakan forum ilmiah Internasional yang diselenggarakan untuk mengatasi berbagai macam isu terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang Agrikultur khususnya di daerah Asia Tenggara. Konferensi Internasional ini diselenggarakan oleh International Society for Southeast Asian Agricultural Science (ISSAAS) yang berkolaborasi dengan Vietnam National University of Agriculture (VNUA), Society for Agricultural Education Research Development Abroad (SAEDA), Tokyo University of Agriculture (Tokyo NODAI) dan Japanese Society for Tropical Agriculture (JSTA), dan penyelenggaraan konferensi ini bertempat di Vietnam National University of Agriculture, Hanoi, Vietnam pada tanggal 14 – 17 Oktober 2017 yang lalu.
Delegasi yang dikirimkan dalam kegiatan ini yaitu Hanifa Hanini (2014) dan Fadilah Husnun (2014). Pada kesempatan ini delegasi mempublikasikan hasil penelitian yang berjudul “Stability Melon Phenotype Characters Hybrid (Cucumis melo L. `Luna`) Results of Cultivated in Jamusan Village Prambanan District Yogyakarta, Indonesia” yang dibimbing oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Acara ini diikuti oleh 166 paper accepted untuk oral presentation dan 60 poster presentation yang terdiri dari beberapa sub tema.
Acara ini dibuka dengan opening ceremony yang dilanjutkan dengan presentasi oleh beberapa keynote speaker yang kompeten di bidangnya yang berasal dari beberapa negara Asia Tenggara yaitu : Indonesia oleh Prof. Dr. Dermiyati (Lampung University) dengan judul “Towards Sustainable Agriculture in Indonesia”. Japan oleh Prof. Dr. Shigenori Morita (Tokyo University of Agriculture) dengan judul “Energy Crop Production for Sustainable and Resilient Society”. Malaysia oleh Prof. Dr. Abdul Shukor Juraimi (Universiti Putra Malaysia) dengan judul “Green Agriculture Technologies and Practices in Malaysia”.
Philippines oleh Prof. Dr. Danilda Hufana-Duran (Philippine Carabao Center-Department of Agriculture and Affiliate) dengan judul “Livestock Reproductive Biotechnologies: Role in Land Preservation and Green Agriculture”. Thailand oleh Dr. Chainarong Rattanakreetakul (Kasetsart University) dengan judul “Familiar of green agriculture with Kasetsart University”. Dan Vietnam oleh Prof. Dr. Pham Tien Dung (Vietnam National University of Agriculture) dengan judul “Present situation and future perspectives on green agriculture in Vietnam”.
Salah satu hal yang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Hanifa dan Fadilah adalah dapat menjadi satu-satunya undergraduate student yang berhasil mengikuti konferensi ini. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya konferensi ini dihadiri oleh para Pakar Peneliti, Professor, Dosen,
Mahasiswa Pascasarjana dan Doktoral dari berbagai negara di Asia, sehingga kesempatan ini pun menjadi pengalaman luar biasa bagi mereka ketika berinteraksi dengan berbagai pakar yang sangat kompeten dibidang agrikultur sekaligus menjadi pemantik semangat bagi Hanifa dan Fadilah untuk terus mulai mengembangkan diri agar mampu berperan aktif lagi pada kesempatan Konferensi Internasional berikutnya.
Menurut Hanifa (2014) pelaksanaan acara ini sudah sangat matang, konsep acara yang detail sudah berjalan dengan baik dan panitia pelaksana acara sudah sangat aktif membantu peserta dalam segala kondisi mulai dari pendampingan saat registrasi hingga closing ceremony yang menampilkan budaya Vietnam yang luar biasa. Acara ini pun diakhiri dengan City tour yang mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Vietnam dan berbagai tempat yang melahirkan karya seni khas Vietnam seperti gerabah dengan ukiran yang unik, pabrik penghasil benang sutra dan lukisan dari kayu laka.
Harapannya dengan mengkuti Konferensi ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk mulai mengeksplorasi kemampuan, skill, dan pengalaman yang lebih mendalam agar dapat berkontribusi membangun masyarakat demi terwujudnya sustainble development sehingga kedepannya dapat lahir kembali berbagai karya yang bermanfaat bagi dunia Internasional.**