Dalam menuntut ilmu, terdapat adab-adab yang harus dipenuhi agar ilmu menjadi hal yang berkah bagi seorang muslim. Akan tetapi, banyak yang belum memahami dan belum mengaplikasikan adap tersebut dalm kehidupan sehari-hari terutama pada saat belajar di sekolah, di perguruan tinggi atau di majelis ilmu yang lain. Oleh karena itu, Kajian Islam Pekanan pada hari Jumat 20 Oktober 2017 dengan tema Adap Menuntut Ilmu yang disampaikan oleh Ustadz Andi Alif Rahman. KIP dilaksanakan pada pukul 16.00-17.30 di Biodas Atas Timur Fakultas Biologi UGM.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang adab menuntut ilmu, Ustadz Andi mengingatkan tentang bagaimana cara Allah memberikan nikmat terbesar kepada hambanya antara lain adalah diberikan kesempatan untuk berbuat baik terakhir kalinya, diberikan musibah sebagai tanda sayanag Allah pada hamba-Nya dan diberikan kesempatan dan hidayah untuk belajar ilmu agama. Allah memberikan perintah untuk selalu berbuat baik. Segala macam perbuatan yang diperintahkan Allah dan menghadirkan ridho-Nya adalah suatu kebaikan. Dalam beribadah sehari-hari, maka ada dua hubungan yang akan terbentu yaitu habluminallah yaitu berhubungan dengan Allah dan habluminannas yaitu berhubungan dengan manusia. Hubungan dengan manusia, merupakan salah satu bentuk hubungan tidak langsung terhadap Allah. Dalam hubungan antaramanusia, oleh Allah memberikan aturan lebih banyak.
Di dalam Quran Surah Al Ashr menegaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Allah maupun dengan sesame manusia. Manusia yang baik dapat diibaratkan seperti sebuah pohon yaitu memiliki akar yang menghujam ke dalam tanah. Artinya seseorang memiliki akidah yang kokoh. Memiliki batang yang kuat yang berarti semua ibadah yang dilakukan tidak terpengaruh oleh apapun selain mengharap ridho dari Allah. Memiliki ranting yang banyak dan meneduhkan, artinya manusia memiliki kahlak yang baik. Memiliki dan menghasilkan buah yang banyak yang berarti bahwa manusia yang baik adalah yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Akan tetapi semuanya tidak aka nada artinya di mata Allah apabila seseorang tidak memiliki akidah yang benar dan kuat.
Salah satu bentuk mencintai Allah adalah mampu berjihad untuk Allah. Berjihad tidak harus berperang. Sebagai seorang pelajar, jihad terbesar yang dimiliki adalah mencari ilmu dan mendatangkan manfaat dari ilmu yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai pelajar muslim, harus memiliki akhlak yang baik dalam belajar. Salah satu ciri seorang muslim dalam mencari ilmu adalah menghormati guru atau orang yang memberikan ilmu. Contoh relevan sebagai seorang mahasiswa adalah memperhatikan dosen ketika menjelaskan materi perkuliahan, tidak sibuk dengan kegiatan lain saat perkuliahan berlangsung, dan ikut aktif di kelas ketika dosen mempersilahkan untuk berdiskusi. Ketika seorang muslim mampu menghargai ilmu, mampu menghargai yang memberikan ilmu, maka Allah akan mendatangkan keberkahan baginya. Selain itu, dalam mencari ilmu, harus diawali dengan doa untuk memohon kepada Allah agar ilmu yang diperoleh dapat dipahami dan dapat digunakan untuk kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Bahkan Rasul selalu berdoa kepada Allah yaitu “Ya Allah tambahkanlah ilmuku dan berilah kefahaman kepadaku”. Adab lain yang harus diperhatikan adalah mencatat ilmu yang diberikan. Ilmu ibarat binatang buas dan tulisan adalah pengikatnya. Oleh karena itu, seseorang bisa saja lupa dengan ilmu yang diberikan sehingga mencatat ilmu lebih baik untuk menghindari hal tersebut. Ustadz Andi menutup KIP ini dengan sebuah pesan untuk selalu menghargai orang yang memberikan ilmu dan beliau menyampaikan
“Penghianatan terbesar seorang pelajar terhadap gurunya adalah ketika ia tertidur di saat gurunya sedang menjelaskan ilmu”.