Kamis (16/11/17), Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan Lab Meeting yang dihadiri oleh civitas akademika yang meliputi peneliti, asisten, dosen dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Topik yang diangkat pada pertemuan kali ini yaitu mengenai “Degradasi Slurry Kotoran Sapi oleh Bakteri dari Digester Biogas dalam Aerater Tank sebagai Pupuk Organik” dan “Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekunder Isolat Aktinomisetes SM 117 Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”.
Presenter pertama disampaikan oleh Haris Khoirul Usman yang merupakan mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Biologi UGM. Menurut Haris (2017), yang dibimbing oleh ibu Prof. Dra.Endang Sutariningsih Soetarto, M.Sc. Ph.D ini menyatakan bahwa Slurry merupakan sisa proses digesti biogas yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Hal ini disebabkan karena slurry biogas mengandung berbagai macam unsur hasil degradasi anaerob seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang dibutuhkan oleh tanaman. Salah satu hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam family solanaceae adalah nitrat sebagai sumber nitrogen, dan slurry biogas diketahui memiliki kandungan amoniak yang tinggi namun rendah nitrat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nitrat pada slurry biogas agar mudah diserap oleh tanaman khususnya family Solanaceae melalui analisis aktivitas bakteri pengoksidasi amoniak dan bakteri pengoksidasi nitrit.
Haris (2017) menyebutkan, selama 15 hari pengamatan, kadar nitrat tertinggi diperoleh pada perlakuan aerasi dengan kecepatan 30 mL/s pada hari ke-12 dengan nilai pH 5,5, amoniak (NH3) < 0,0002 mg/L, nitrit (NO2) 2,6350 mg/L, nitrat (NO3) 569,33 mg/L. sementara pada tahap akhir pengamatan, didapatkan 4 isolat bakteri yang berperan dalam konversi slurry biogas menjadi pupuk organik tinggi nitrat, yang selanjutnya perlu dilakukan identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut.
Lain halnya dengan Haris, Penelitian yang dilakukan oleh Lovy Perdani yang merupakan mahasiswa Semester 5 Strata 1 Fakultas Biologi UGM lebih menitik berat pada uji metabolit sekunder yang dihasilkan oleh Bakteri Aktinomisetes. Penelitian yang dibimbing oleh Bapak Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi potensi Aktinomisetes SM 117 sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus sebagai upaya untuk membantu menyelesaikan permasalahan mengenai resistensi dan produksi bahan baku antibiotik di Indonesia yang belum berkembang maksimal.
Menurut Lovy (2017) yang ditemui pasca presentasi menuturkan bahwa ekstrak metabolit sekunder Aktinomisetes SM117 memiliki kemampuan antibakteri dengan kriteria daya hambat yang kuat terhadap bakteri patogen S.aureus dan E.coli. Hal ini dibuktikan dengan adanya zona hambat dengan ukuran diameter beragam yang terbentuk dari ekstrak kasar Aktinomisetes SM117. Analisis data menggunakan kruskal wallis one way ANOVA, menunjukkan hasil yang signifikan pada S.aureus (P < 0,05), dan uji lanjut dengan LSD menunjukkan adanya beda nyata pada konsentrasi 0,5 mL (P<0,05).
Harapannya penelitian ini dapat membuka celah baru dalam kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya pengembangan pupuk organik yang kaya manfaat serta pengembangan antibiotik baru melalui eksplorasi bakteri Aktinomisetes SM 117 sebagai salah satu upaya menurunkan daya resistensi manusia terhadap antibiotik. Semoga penelitian ini dapat diaplikasikan ke masyarakat sehingga masyarakat luas pun dapat mengambil manfaat dari keberhasilan penelitian ini.**Hanifa Hanini