Sebagai seorang muslim, maka seharusnya mampu menjadi seseorang yang memiliki akhlak yang baik. Karena tidak cukup hanya perintah saja, maka Allah menurunkan kepada umat manusia seorang nabi dan rasul untuk menjadi contoh atau teladan yang baik. Kajian Islam Pekanan kali ini berjudul “Teladan Sepanjang Masa” dan disampaikan oleh Ustadz Rizki Amipon Dasa. KIP diikuti oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang dimulai pukul 16.00-17.30 WIB di Ruang Biodas Atas Timur Fakultas Biologi UGM.
Allah telah memberikan petunjuk hidup melalui utusan istimewa untuk menyampaikan wahyu-Nya. Seorang muslim harus memercayai dan meyakini bahwa Allah tealh mengutus manusia terbaik. Allah menurunkan Nabi dan Rasul. Perbedaan dari keduanya yang paling utama adalah, Nabi hanya menyampaikan syariat yang dibawa oleh Rasul sebelumnya, sedangkan Rasul adalah orang yang membawa syariat baru. Meskipun demikian, semua syariat yang dibawa oleh Rasul sama yaitu ajaran tauhid sedangkan perbedaannya hanya terdapat pada tatacara beribadah.
Allah telah mengutus Rasul kepada suatu umat untuk mengesakan dan menyembah Allah SWT. Oleh karena itu, tujuan utama dan misi utama Nabi dan Rasul adalah untuk menegakkan tauhid serta memerangi kesyirikan. Rasulullah SAW adalah seorang manusia biasa seperti manusia yang lainnya. Dalam perjalanan dakwahnya, beliau mengalami berbagai macam ujian dan cobaan hingga beliau sempat bersedih. Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat untuk menghibur Rasulullah. Allah berfirman bahwa sebelum Rasulullah SAW sudah ada Nabi dan Rasul terdahulu dan mengalami kesulitan yang sama seperti Rasulullah. Allah berbuat demikian untuk meneguhkan hati Rasulullah. Selain itu Allah mengatakan bahwa Allah mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasulullah untuk menghibur hatinya. Selain itu, Allah menegaskan bahwa Rasulullah alah penutup para Nabi dan Rasul. Hal tersebut menjadi keistimewaan bagi Rasullulah SAW.
Keistimewaan yang lain adalah, Rasulullah SAW diutus oleh Allah untuk semua kaum atau untuk seluruh umat manusia. Rasul dan Nabi terdahulu, diutus Allah hanya untuk satu kaum saja. Nabi Muhammad SAW, diperintahkan oleh Allah untuk membawa kabar gembira dan peringatan bagi seluruh umat manusia. Syariat yang berlaku hanyalah syariat yang beliau bawa. Yang menjadi hal terpenting adalah Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW kepada seluruh manusia di bumi, sebagai bukti dan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya, karena petunjuk yang beliau bawa adalah petunjuk yang paling sempurna.
Sebagai umat islam, tentu harus memahami dua kalimat syahadat. Kalimat yang kedua mengharuskan kita untuk mengimani dengan sepenuh hati, dengan perkataan dan dengan amal perbuatan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang hamba yang diutus oleh Allah untuk manusia. Karena beliau hanyalah seorang hamba, maka manusia tidak boleh menyembahnya namun, tidak boleh mendustakannya. Dalam hal ini, umat muslim harus memahami bahwa:
- Harus mengakui Rasulullah SAW hanyalah manusia biasa
- Mengimani Rasulullah sebagai utusan Allah
- Tidak boleh didustakan. Kabar-kabar yang beliau bawa, harus diimani
- Meninggalkan semua hal yang Rasulullah larang
- Mengamalkan ajarannya
- Meninggalkan ibadah yang tidak dicontohkan oleh beliau
- Mengedepandan sabda Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan yang lain
Selain sebagai utusan-Nya, Allah menurunkan beliau agar menjadi contoh bagi semua kaum. Terdapat teladan yang baik pada diri Rasulullah SAW. Beberapa hal yang perlu kita contoh dari beliau adalah beliau sangat menjaga akidahnya. Rasulullah SAW selalu berhati-hati dalam bersikap dan berbicara sehingga mampu menjauhi kesyirikan. Beliau selalu mengutamakan Allah dibandingkan dengan dirinya sendiri, Meskipun banyak yang membenci Rasulullah SAW, namun beliau selalu santun dan bersikap lemah lembut kepada siapapun bahkan kepada orang-orang yang memusuhi beliau. Beliau tidak pernah berbuat kasar kepada siapapun. Itulah mengapa, banyak umat terdahulu yang menjadikan diri mereka sebagai umat muslim karena perilaku Rasulullah SAW mencerminkan bagaimana indahnya islam. Meskipun gelarnya sebagai Rasul, beliau selalu mandiri. Beliau akan mengerjakan apapun yang beliau bias lakukan, seorang diri. Rasulullah SAW semasa hidupnya membantu istrinya memasak, mencuci baju, bahkan beliau menjait sendiri pakaiannya yang sobek. Sifat lain yang harus kita teladani adalah beliau bersikap zuhud kepada dunia. Meskipun beliau adalah manusia yang paling tinggi derajadnya, tidak lantas menjadikannya manusia yang bermewah-mewah. Beliau adalah orang yang sederhana dan tidak berlebihan. Meskipun Rasulullah memiliki derajad yang tinggi, namun beliau selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan salam kepada sesame manusia. Tidak peduli siapapun yang beliau temui, dengan lemah lembut beliau akan mengucapkan salam kepadanya.
Sebelum berkhirnya acara KIP, Ustadz Rizki menyampaikan bahwa sebagai umat muslim, kita harus selalu memegang teguh agama yang Rasulullah bawa. Ustadz berkata
“Sesungguhnya agama memperkokoh setiap ilmu yang dimiliki oleh manusia.”
Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dalam berdakwah, kita tidak boleh menyerah, bahkan kita dianjurkan tidak menantikan apakah dakwah kita berhasil atau tidak, karena bias jadi setelah kita dipanggil oleh Allah, Allah menurunkan hidayah kepada orang-orang yang dulu kita dakwahi. Pada saat zaman Rasulullah SAW, banyak yang masuk kedalam islam ketika beliau sudah tidak ada lagi di dunia ini.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (Q.S. Al-Ahzab : 21)
Wallahu’alam bissawaf