“Pusat Penelitian Oseanografi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-LIPI) bersama dengan Regional Training and Research Center on Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center) pada tanggal 25 September – 5 Oktober 2017 menyelenggarakan Molecular Taxonomy Training di Jakarta. Peserta kegiatan tersebut berasal dari perwakilan Malaysia, Singapura, Thailand, Filiphina, Vietnam, Pakistan, Bangladesh, China dan Indonesia”, ujar Indra Lesmana dosen Fakultas Biologi UGM yang hadir pada acara tersebut.
Materi training tersebut mengenai aplikasi Enviromental DNA (eDNA) Metabarcoding untuk eksplorasi Biodiversitas. Environmental DNA (eDNA) merupakan teknik terbaru dan mampu melakukan analisis DNA dalam sekala besar (metabarcoding DNA). Prinsip kerja dari teknik ini adalah memanfaatkan jejak DNA yang ditinggalkan hewan akuatik di dalam air. Jejak DNA ini diambil dan disaring menggunakan kertas saring khusus dan diisolasi seperti biasa. Perbedaan teknik ini yakni pada proses pengolahan sampel menggunakan Next-Generation Sequencing(NGS) dan tahapan analisis data. Teknik ini memungkinkan kita untuk mempelajari berbagai jenis hewan pada habitat tersebut dalam satu kali proses sampel sehingga waktu relatif lebih singkat dan perolehan data yang jauh lebih banyak dan beragam.
Selain workshop di P2O-LIPI, Matin Nuhamunada juga mengikuti workshop metagenomik yang diselenggarakan oleh Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler, Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung pada tanggal 12-13 Februari yang lalu. Materi training lebih banyak berisi analisis data metagenom, baik berupa hasil shotgun sequencing maupun amplicon sequencing. Dengan menggunakan perangkat lunak dan beberapa fasilitas database yang dapat diakses melalui internet, peneliti dapat melakukan pembandingan komposisi metagenom dari berbagai lokasi di dunia dengan menggunakan teknik komputasi. Selain menganalisis keanekaragaman hayati dan kemelimpahannya, kita dapat melakukan analisis lebih lanjut mengenai profil jalur metabolisme yang ada di tiap metagenom, sehingga memberikan informasi lebih banyak mengenai fungsi dari masing-masing mikrobioma yang diteliti.
Harapan kedepannya dengan semakin berkembang dan maju teknologi dalam bidang sistematika molekular akan semakin mempermudah langkah kita untuk mengungkap misteri kekayaan hayati yang ada, terutama di Indonesia. Keanekaragaman jenis sebagai salah satu kekayaan bangsa yang memiliki potensi luas dalam pengembangan, salah satunya sebagai sumber genetik dan jenis di alam serta sebagai kajian dalam bidang konservasi dan penataan penggunaan lahan.