Perguruan tinggi merupakan salah satu ujung tombak penghasil karya ilmiah, produk rekayasa dan penghasil inovasi yang berperan penting dalam kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Dalam rangka meningkatkan integritas akademik di Indonesia, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (PPTI) bekerjasama dengan Swiss Germany University (SGU), Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan “Seminar Pencegahan Plagiarisme Guna Peningkatan Integritas Akademik di Perguruan Tinggi” di Kampus UMN Propinsi Banten pada tanggal 17 April 2018. Pada seminar ini, Fakultas Biologi mengirimkan dua staf dosen yaitu Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan Dr. Miftahul Ilmi, S.Si., M.Si. untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Seminar antiplagiarisme tersebut menghadirkan dua pembicara yaitu Prof. Dr. Ali Ghufron, M.Sc., Ph.D. (Direktur Jendral Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi KEMENRISTEK DIKTI) dan Mr. Jack Brazel (Development Manager TURNITIN untuk ASIA). Dalam uraiannya, Prof. Dr. Ali Ghufron, M.Sc., Ph.D. menyatakan bahwa “Dosen yang akan mengajukan karya ilmiah untuk kenaikan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) ke jenjang Lektor Kepala dan Professor harus diperiksa dengan alat pengecekan antiplagiarisme”. Hal ini dituangkan dalam Permendiknas No 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan tinggi dan Kepegawaian dan surat edaran Dirjen Dikti No. 1753/ 2016 tentang Pengecekan Karya Ilmiah Usulan Kenaikan Jabatan/Pangkat Dosen ke Jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar. “KEMENRISTEK DIKTI tidak menentukan nama software tertentu sebagai pengukur similaritas”, imbuh Bapak Dirjen. Kebijakan pencegahan dan penanggulagan plagiasi ini tidak hanya untuk dosen, akan tetapi juga untuk mahasiswa ketika menyusun tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Pada kesempatan tersebut, Mr. Jack Brazel menyampaikan bahwa plagiarism pada artikel berbahasa inggris dapat dicegah dengan beberapa langkah, yaitu:
- Manajemen waktu. Waktu yang cukup untuk menyusun suatu karya akan dapat mengurangi resiko “copy and paste”
- Kemampuan mensitasi secara benar. Sitasi yang benar dan akurat dapat mencegah sinyalemen adanya plagiasi
- Kemampuan paraphrasing. Penulis harus memiliki kemampuan untuk menyusun kembali kalimat dari referensi yang diolah dengan gagasan/ ide orisinil penulis
- Penulis harus mampu menuliskan kalimat argumentatif dari gagasan atau ide yang dia miliki
- Berpikir secara kritis
- Memahami pemakaian “voice, grammar, and vocabulary” yang mencukupi.
- Memiliki kemampuan menggunakan Bahasa inggris yang cukup
- Memahami norma-norma umum yang berlaku tentang plagiarisme
Universitas Gadjah Mada, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia telah menerapkan kebijakan pencegahan antiplagiarisme. Seluruh staff akademika yang akan mempublikasikan karya ilmiahnya diberikan kesempatan oleh Badan Penerbitan dan Publikasi (BPP UGM) untuk mengajukan hibah proof reading yang sekaligus didahului dengan “plagiarism checking” menggunakan perangkat lunak berbayar. Selain itu, UGM juga mengembangkan program plagiarism checker AIMOS 2.0 (Academic Integrity MOnitoring System) yang dirilis tahun 2016. Untuk sementara perangkat lunak ini hanya bisa digunakan di dalam jejaring internet UGM. Info lebih lanjut dapat didapatkan di https:// aimos. ugm.ac. id/ dan http://lib.ugm.ac.id/data/panduan_plagiarisme.pdf.
Plagiarisme merupakan tindak “kejahatan oleh akademisi” yang saat ini mempunyai dikategorikan pelanggaran akademik berat. Konsekuensi pelanggaran tersebut diantaranya yaitu pembatalan gelar akademik dan gelar profesi, pemberhentian dari jabatan tertentu, dan “hukum sosial” berupa hilangnya kepercayaan masyarakat akademik dan umum. Untuk itu, marilah kita bersama-sama mencegah dan menanggulangi plagiarism untuk menghasilkan generasi berpendidikan dan berintegritas tinggi demi kemakmuran, kemajuan, dan martabat bangsa Indonesia.