Memiliki kekayaan alam yang melimpah tentu menjadi potensi yang dapat dikembangkan manfaatnya. Terlebih lagi, Indonesia yang menempati kawasan tropis juga diyakini sebagai salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Namun, dalam pengelolaan sumber daya alam, perlu adanya pemahaman yang komprehensif agar kekayaan alam ini tidak hanya dapat kita manfaatkan, tetapi juga diwariskan untuk generasi selanjutnya.
Sebagai sebuah sarana pembelajaran terkait keanekaragaman hayati tropis dan juga pengembangan yang berkelanjutan, Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan International Summer course on Tropical Biodiversity and Sustainable Development 2018. Berbeda dengan kegiatan summer course yang sebelumnya pernah diselenggarakan oleh Fakultas Biologi, summer course kali ini dihadiri oleh 20 mahasiswa asing dan 18 mahasiswa lokal yang juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tidak hanya dihadiri oleh peserta asing, Fakultas Biologi UGM juga menghadirkan para pakar, akademisi, LSM, hingga pihak industri dari Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan Taiwan disamping pakar-pakar dari UGM maupun institusi lainnya.
Summer course yang terlaksana atas kerjasama dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) ini berlangsung dari 6 hingga 12 Agustus 2018 dimana peserta summer course mendapatkan materi melalui perkuliahan, lokakarya, hingga kuliah lapangan. Summer course ini dibuka oleh Dr. Budi Setiadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi UGM) dan Dr. Sri Hadmoko (Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM) di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Perkuliahan diisi oleh Prof. Datin Dr. Maryati binti Mohammed (UTHM Malaysia), Prof. Tjut Sugandawaty Djohan (Fakultas Biologi UGM), Prof. Madya. Dr. Alona Cuevas Linatoc (UTHM Malaysia), Dr.rer.silv. Ali Imron, S.Hut., M.Sc (Fakultas Kehutanan UGM), Prof Hong-Wei Yen (Tunghai University Taiwan), Dr. Eko Agus Suyono (Fakultas Biologi UGM), Dr. Hazel Monica Matias-Peralta (UTHM Malaysia), Elpidio V. Peria (ASEAN Center for Biodiversity), Dr. Haskarlianus Pasang (SMART Tbk), Dr. Muhammad Abdul Latiff Bin Abu Bakar (UTHM Malaysia), Dr. Nor Ismaliza Binti Mohd Ismail (UTAR Malaysia), Mohd Fadzelly Bin Abu Bakar (UTHM Malaysia), dan Prof. Suratman (Fakultas Geografi UGM). Selain perkuliahan, dilakukan pula lokakarya pembuatan batik menggunakan pewarna alami yang diisi oleh Bapak Hatmoko, pemilik Hatmoko Batik. Kemudian, Kuliah Lapangan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Paliyan dan Pantai Sadranan. Di hari terakhir, terdapat pemaparan oleh Mika Mei Jia Tan (ASEAN Center for Biodiversity) terkait peran pemuda dalam menjaga keanekaragaman hayati di kawasan ASEAN.
Untuk menutup kegiatan Summer course, peserta mendeklarasikan sebuah komitmen untuk bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, dibacakan pula 3 peserta Summer course terbaik, yakni Kok Sim Chan , Ng Su Ming , dan Muhammad Taufik . Acara juga ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, Fakultas Biologi UGM.
“Semoga Internasional Summer Course ini akan menjadi wahana dan simpul dalam menghasilkan generasi muda yang akan menjadi pioneer bagi pelestarian biodiversitas daerah tropis, khususnya di negara-negara ASEAN dan Asia.”, harap Dr. Eko.