(23/03)
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dipimpin oleh Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D berkunjung ke Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar Gunung Kidul dalam rangka diskusi lanjutan mengenai pengembangan potensi desa. Diinisiasi semenjak tahun 1995 Desa Kedungpoh potensial sebagai Kampung Madu. “Nama Kabupaten Gunung Kidul telah dikenal luas sebagai daerah wisata dengan Kecamatan Nglipar sebagai pintu masuk dari beberapa destinasi wisata tersebut. Saat ini desa fokus mengembangkan paket wisata untuk melengkapi sentra budidaya madu, yaitu dibidang seni adat tradisi belajar karawitan”, tutur Mugiharto, Kepala Desa Kedungpoh. Selain potensi desa, Mugiharto juga menyampaikan beberapa tantangan dalam sektor pertanian, peternakan dan perkebunan yang kini kurang diminati generasi muda sehingga perlu upaya dalam meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan desa.
Wasito Ketua Kelompok Budidaya Madu Murni menyampaikan awal mula beternak lebah madu dilatarbelakangi oleh pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah Desa Kedungpoh. “Usahanya lumayan menjanjikan, kemudian saya tularkan berbagi ilmu beternak lebah tersebut kepada para tetangga sehingga saat ini banyak warga Kedungpoh Lor yang mengikuti jejak saya”, tutur Wasito. Di Padukuhan Kedungpoh Lor saat ini terdapat sekitar 26 peternak lebah madu. Satu peternak rata-rata memiliki 5 – 100 stup. Tergabung dalam kelompok Sari Alami, para peternak mampu menghasilkan 1,5 kuintal madu setiap kali panen tiga bulan sekali.
“Perlu dibuatkan roadmap jangka pendek, menengah dan panjang”, tutur Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. Beberapa usulan disampaikan namun yang utama adalah perlu optimalisasi budidaya lebah madu melalui kajian resiko kompetisi antar spesies lebah yang di budidayakan, sedangkan untuk persediaan pakan perlu dilakukan diversifikasi tanaman serta pembuatan kalender vegetasi untuk mengisi kekosongan musim tidak berbunga.
Program-program pendampingan yang akan dilaksanakan yaitu kajian dan pelatihan, KKN-PPM serta Kerja Praktek Mahasiswa. Hasil diskusi pengembangan potensi desa tersebut diharapkan menjadi bentuk kontribusi Fakultas Biologi UGM dalam alih ilmu pengetahuan dalam menunjang inovasi dan pembangunan desa.