(03/05)
Pemahaman dan integrasi mengenai Internet of Things (IoT) dalam riset skala nasional membutuhkan sosialisasi yang intensif. “Internet of Things adalah konsep perangkat yang mampu mentransfer data tanpa perlu terhubung dengan manusia, melainkan internet sebagai medianya. Sederhananya manusia tidak perlu mengontrol benda/perangkat IoT tersebut secara langsung, tetapi manusia dapat mengontrol benda tersebut dari jarak jauh dengan smartphone masing masing”, tutur beliau.
Dalam kunjungan Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. memaparkan mengenai contoh penerapan IoT dalam riset Melon yang diinisiasi oleh beliau. Dalam kegiatan budidaya Melon telah diaplikasikan penggunaan pengendali air, suhu dan pH secara nirkabel yang terotomatisasi dan dapat diakses melalui smartphone. Penanaman Melon secara hidroponik nirkabel ini sendiri menjadi Pilot Project dan contoh nyata penggunaan perangkat elektronik dalam kegiatan pemuliaan yang dilakukan. “Kegiatan pemuliaan telah memasuki era OME / advance breeding dimana prosesnya tidak lagi memanfaatkan implementasi Genetika Mendelian dan Molekuler semata, melainkan mencakup hingga bioinformatika dan aplikasi IoT”, tutur beliau.
Tidak lepas pula dari penerapan IoT nantinya dapat memudahkan kemitraan baik skala menengah dan industri. Dalam Kuliah Umum bertemakan Peran Ilmu Biologi Dalam Revolusi Industri 4.0 yang dihadiri segenap civitas akademika Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) beliau turut memaparkan mengenai pentingnya keterlibatan riset di dunia pendidikan tinggi. “Proposal adalah ‘pengemudi’ yang menjaga arah sebuah riset. Proposal mengandung arti yang signifikan dalam riset dan pengembangan khususnya dalam bidang ilmu Biologi”, tutur beliau.
Riset dan pengembangan di Indonesia mengalami geliat yang signifikan dengan derasnya aliran pendanaan dan dukungan dari pemerintah. Hal ini tentunya harus dapat disambut sebagai langkah perlindungan kekayaan biodiversitas, identifikasi plasma nutfah dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual riset karya anak bangsa. Hilirisasi produk-produk berbasis riset turut mengalami perkembangan yang pesat, didukung dengan sumber daya alam, sumber daya manusia dan keterlibatan pemerintah dalam pendanaan melalui Kemenristekdikti. “Kerjasama anatara Perguruan Tinggi dan Mitra Industri diperlukan dalam mempelajari, memahami, memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya genetik secara berkelanjutan”, tutur beliau.
“Aplikasi Biologi Molekular dan Internet of Things (IoT) berperan penting dalam membantu kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien”, tutup beliau.