(22/05)
Bertempat di Panti Asuhan Sayap Ibu Kalasan Yogyakarta ada yang berbeda dari kegiatan responsi Praktikum Genetika Sel 2019 Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Responsi kali ini digantikan dengan kegiatan kunjungan ke salah satu panti bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan tujuan untuk membuka wawasan mahasiswa baik dari aspek keilmuan dan sosial terhadap saudara kita yang berkebutuhan khusus. “Kehadiran kita disini (baca: Panti Asuhan Sayap Ibu Yogyakarta) adalah memberikan sentuhan dalam wujud cerita dan perhatian bagi adik-adik di panti, tempat saudara kita yang berkebutuhan khusus menimba ilmu. Dengan komunikasi, mendengarkan dan menghayati cerita dari adik-adik berkebutuhan khusus tersebut diharapkan kemudian terbentuk pola pikir yang baik. Pola pikir yang baik tersebut pada akhirnya akan dapat kita terapkan dalam segala aspek kehidupan kita sehari-hari baik secara keilmuan dan sosial”, tutur Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc. pembina Formasigen UGM.
Panti Asuhan Sayap Ibu berada dibawah asuhan Yayasan Sayap Ibu yang diinisiasi oleh Women International Club pada tahun 1978 dengan pusat di Jakarta. “Filosofi pemberian nama Sayap Ibu oleh asosiasi perlindungan anak Indonesia sendiri merupakan induk ayam yang melindungi anak-anaknya dengan sayapnya.” tutur Bapak Iwan perwakilan Panti Asuhan Sayap Ibu Yogyakarta. Dalam panti tersebut setiap anak mendapatkan perhatian dalam bentuk terapi, pemeriksaan kesehatan, pendidikan reguler khusus, pendidikan keagamaan dan keterampilan.
Salah satu pendiri Yayasan ini adalah keluarga Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur. “Latar belakang pendirian Yayasan ini adalah perlindungan bagi anak yang tidak mendapatkan pengasuhan orang tua yang intensif khususnya terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam perkembangannya sendiri Yayasan Sayap Ibu memiliki beberapa cabang yang terletak di seluruh Indonesia. Beberapa fokus perhatian utama Yayasan Sayap Ibu adalah mengatasi permasalahan sosial di masyarakat”, tutur Bapak Iwan perwakilan Panti Asuhan Sayap Ibu Yogyakarta. Selain panti asuhan, Yayasan Sayap Ibu juga telah mendirikan pusat pelayanan konsultasi bagi ibu hamil, Taman Kanak-kanak dan Lembaga Konseling Keluarga, sesuai dengan perkembangan kebutuhan sosial di masyarakat. “Perlindungan terhadap anak memiliki banyak segmentasi yang harus diberikan fokus tersendiri”, tutur Bapak Iwan.
Acara tersebut dihadiri oleh adik-adik panti, pengurus panti, segenap praktikan Genetika Sel 2019, koordinator asisten, asisten, Muslifah Hasanah, A.Md., Indra Lesmana S.Si., M.Sc., dan Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc.. Dimulai dengan perkenalan dan sambutan acara berlangsung dengan penuh suka cita. “Kita diciptakan di dunia bersaudara tanpa perbedaan maka sudah seharusnya kita saling mengenal dan berbaur”, ujar Adib Ketua Formasigen 2019. Acara dilanjutkan dengan Buka Bersama dan persembahan lagu oleh Mira (Kelas II SMA) salah seorang Anak Berkebutuhan Khusus.
Responsi Praktikum Genetika Sel 2019 ini diharapkan dapat ditingkatkan di tahun selanjutnya. Diharapkan pula manfaatnya dapat dirasakan dan dihayati oleh praktikan, peserta dan juga adik-adik berkebutuhan khusus Panti Asuhan Sayap Ibu Yogyakarta.