Universitas Gadjah Mada mengirimkan dua orang wakilnya yaitu Dr.rer.silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc (Fakultas Kehutanan) dan Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. (Fakultas Biologi) dalam kegiatan “Workshop to Enhance Collaboration Between US & Indonesia in Biodiversity & Conservation Research” yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti, NSF (National Science Foundation) dan IPB (institut Pertanian Bogor) pada tanggal 15-18 Juli 2019 yang lalu.
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi peningkatan kolaborasi penelitian antara dua negara yang diwakili oleh para peneliti biodiversitas dan konservasi masing-masing negara. Acara dihadiri oleh Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristekdikti), Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.ScF.Trop, IPU. (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB), Simon Malcomber (NSF Division of Environmental Biology Program Officer) dan Heather Variava (Deputy Chief of Mission of the US Embassy to Indonesia) serta beberapa pembicara dari kedua negara. Para peneliti saling berbagi tentang kemungkinan dan peluang-peluang pendanaan untuk penelitian di bidang biodiversitas dan konservasi di Indonesia. Topik yang diangkat pada hari pertama antara lain:
1. Ecosystem connectivity and ecology
2. Biodiversity discovery and conservation
3. Sustainable use of biodiversity (Agroecology and Forestry)
4. Ethnobiology and Indigenous knowledge
5. Coral Triangle
6. Evolution and biogeography
Pada hari kedua, diskusi mengarah kepada beberapa hal teknis seperti metodologi dan pemanfaatan teknologi. Topik yang diangkat yaitu:
- Landscape methods (i:e: Remote sensing, GIS, terrestrial laser scanning, pattern recognition)
- Genomics, Proteinomics, Bioinformaticis
- Collections management: living and preserved collections (digitization, image processing, collections-based bioinformatics, pattern recognition, use of collections)
- Socio-economics and Traditional Knowledge (i.e: IPR, livelihood and benefit sharing)
- Data sharing
Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan menghasilkan beberapa kesepakatan. Para peneliti Amerika bersama dengan peneliti Indonesia mendapatkan dukungan terkait peluang pendanaan dan bagaimana peningkatan kerjasama di masa depan. Workshop tersebut menghasilkan Research Coordination Network untuk mendapatkan dana dari NSF maupun sumber pendanaan lain dari kedua negara serta menyusun manuskrip publikasi bersama tentang kondisi biodiversitas dan konservasi di Indonesia. Selain itu juga disepakati untuk membuka peluang pemanfaatan teknologi sebagai penunjang proses penelitian biodiversitas dan konservasi.