23/07)
Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dan Aries Bagus Sasongko, M.Biotech. bersama dengan Sulistyono, M.Si (Pusat Studi Lingkungan Universitas Sanata Dharma), praktisi PAI Yogyakarta dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah mengadakan Kegiatan Peningkatan Keterampilan Budidaya bagi Kelompok Konservasi Masyarakat. Kelompok Konservasi Masyarakat terdiri atas sukarelawan yang berasal dari elemen masyarakat sebanyak 40 orang dengan misi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengetahui kekayaan keanekaragaman satwa dan tumbuhan asli Indonesia terutama di wilayah Jawa dan khususnya Jawa Tengah dalam rangka mendorong upaya konservasi. Kegiatan pelatihan yang diadakan di Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini diisi oleh pematerian mengenai konservasi dan budidaya Anggrek sebagai salah satu tumbuhan asli wilayah tersebut. “Beberapa spesies Anggrek seperti Paphiopidelum sp. dan Phalaenopsis sp. statusnya terancam punah akibat maraknya kegiatan pembukaan lahan di wilayah Gunung Sindoro-Sumbing oleh masyarakat”, tutur Aries Bagus Sasongko, M.Biotech.
Eksploitasi liar dan harmonisasi antara kegiatan konservasi dan pembangunan menjadi fokus yang dibahas dalam kegiatan tersebut. Selama ini kurangnya manfaat konservasi Anggrek khususnya secara ekonomi bagi masyarakat menjadi salah satu pendorong kegiatan perambahan Anggrek yang memiliki nilai ekonomis tinggi oleh masyarakat untuk diperjualbelikan. Pemahaman konservasi dan budidaya Anggrek diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat melakukan kegiatan pemanfaatan yang berkelanjutan dan di saat yang sama mendukung upaya konservasi. “Pematerian mengenai Anggrek alam Indonesia dan budidaya serta konservasinya menjadi fokus utama pelatihan masyarakat. Dinas Kehutanan Provinsi Jateng akan menginisiasi konservasi Anggrek dan budidaya melalui pembentukan kelompok binaan di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Temanggung seperti Desa Kemloko dan Banaran”, tutur Aries Bagus Sasongko, M.Biotech.
Desa Kemloko dan Banaran merupakan dua desa di wilayan Gunung Sindoro-Sumbing yang menjadi target sasaran pembentukan Kelompok Konservasi Masyarakat yang akan didukung oleh Fakultas Biologi bersama dengan Dinas Kehutanan Jawa Tengah. Beberapa program yang akan dilakukan yaitu konservasi secara in situ melalui pembangunan Laboratorium Lapangan dan Rumah Kaca di wilayah tersebut.
Sumber daya alam dan plasma nutfah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari konteks pembangunan nasional dimana hutan dan segala isinya memiliki kedudukan yang penting sebagai penyangga kehidupan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini nantinya dapat didukung secara penuh baik oleh masyarakat, penggiat konservasi, pembudidaya Anggrek, Universitas dan mahasiswa khususnya.