(13/08)
The 4th EMBRIO International Symposium (EIS) and the 7th International Symposium of East Asia Fisheries and Technologist Association (EAFTA) diadakan pada tanggal 5-6 Agustus 2019 di IPB International Convention Center, Bogor (hari pertama) dan Favehotel, Bogor (Hari ke-2). Simposium bersama ini memiliki topik utama “Innovative Solution and Technology for Marine Biodiversity and Sustainable Fisheries”. Didirikan pada 2013, EMBRIO (Enhancing Marine Biodiversity Research in Indonesia) adalah unit wadah pemikir keanekaragaman hayati laut di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB (Institut Pertanian Bogor). Sejumlah kegiatan telah dilakukan untuk memperkuat fungsi program.
EMBRIO International Symposium (EIS) adalah acara unggulan dua tahunan yang diadakan setiap tahun ganjil untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah multidisiplin dan mempromosikan solusi inovatif untuk keberlanjutan keanekaragaman hayati laut Indonesia. Pada saat yang sama, EIS berfungsi sebagai platform kelembagaan untuk memperkuat jaringan strategis IPB dengan mitra nasional dan internasional untuk program lintas sektoral, sambil meningkatkan penjangkauan akademik melalui kolaborasi, presentasi ide dan temuan penelitian, juga publikasi di jurnal dan proses yang bereputasi baik. EIS pertama kali diadakan pada 2013, 2015, dan 2017 dengan menghasilkan perjanjian kerjasama internasional baik melalui penelitian atau pendidikan, yang tidak hanya melibatkan FPIK IPB tetapi juga lembaga lain seperti Pusat Studi Sumber Daya Pesisir dan Laut (PKSPL), IPB Internasional Kantor Kolaborasi (ICO), dan mitra internasional (dari Jerman dan Selandia Baru) dengan pembentukan tim Tri-National on-Site Convention Convention (TrOFiCo), serta mitra nasional, UI, UNDIP, UGM, UNAIR, UMRAH, dan universitas lainnya.
Pada tahun 2019, Simposium Internasional EMBRIO ke-4 akan diselenggarakan tidak hanya oleh tim EMBRIO IPB tetapi juga dibantu oleh EMBRIO Jaringan Nasional & Internasional yang terdiri dari berbagai peneliti dan lembaga dari semua bagian jaringan EMBRIO. EAFTA (East Asia Fisheries Technologists Association) tahun ini diadakan pada Simposium Internasional EMBRIO ke-4. Sementara itu, EAFTA ke-7 adalah acara rutin tahunan untuk bidang perikanan pasca panen. Pada 2018, EAFTA telah diadakan di Cina. Tahun ini IPB akan menjadi tuan rumah acara tersebut dan dihadiri negara-negara anggota EAFTA seperti dari Jepang, Korea, Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainnya.
Keynote Speaker dalam The 4th EMBRIO International Symposium (EIS) and the 7th International Symposium of East Asia Fisheries and Technologist Association (EAFTA) 2019 ini yaitu Bapak Prof. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Kementerian Ristekdikti) yang menyampaikan pidato tentang kekayaan biodiversitas yang dimiliki bangsa dan perkembangan pendidikan Indonesia ditingkat internasional khususnya dikawasan Asia Tenggara. Beliau memotivasi peserta untuk bisa lebih bercita-cita tinggi dan terus berinovasi. Beliau juga menyampaikan saat ini jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia telah naik secara drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia telah menempati posisi ke-2 terbanyak di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura. Oleh karena itu, beliau ingin agar peneliti di Indonesia dapat lebih kritis dan berinovasi dalam menganalisis dan meneliti potensi-potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Rangkaian acara yang diadakan pada konferensi tersebut merupakan rangkaian acara yang dilakukan guna memupuk peningkatan ilmu pengetahuan serta teknologi guna mengolah sumber daya alam dan potensi lokal yang ada. Program EMBRIO-2019 dan EAFTA-2019 meliputi pidato pendahuluan, Talk show, oral and poster presentation, serta closing (awarding and certificate distribution). Sebanyak 30-50 karya tulis (paper) yang telah diterima dari berbagai Universitas di Indonesia kemudian dipresentasikan dalam cluster session di mana setiap presenter akan diberikan waktu sebanyak 10 menit. Cluster session pada EMBRIO-2019 dan EAFTA-2019 terdiri dari bidang Marine Biology, Fish Ecology and Biology, Oceanography, Marine Ecology, Marine Genetics, Aquaculture, Capture Fisheries, Marine Post Harvest, Marine Bioprospecting, Biotechnology, Marine Conservation, Marine Debris, Marine Policy, Marine Management, Social-Ecological System.
Setelah melalui tahapan seleksi, terdapat lima mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM yang berkesempatan untuk mempublikasikan papernya secara oral dan poster. Lima mahasiswa tersebut terdiri dari Sulistiyono Lie, Achmad M. Huda, Arisa Ayuda, Citayana F. Refalta, dan Fania Baeta yang mempublikasikan paper penelitiannya pada sesi oral presentation dengan judul masing-masing yaitu, “Measurement of Macroalgae Chlorophyll Content in Sundak Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta by Spectrophotometry Method “ dan “Comparison of Ecological and Macroalgae Diversity in Porok Beach and Ngrumput Beach Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia”. Selain itu, terdapat juga poster presentation dengan judul “The Diversity of Echinoderms in Sarangan Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta”.
Diharapkan paper yang telah dipublikasikan oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM pada The 4th EMBRIO International Symposium (EIS) and the 7th International Symposium of East Asia Fisheries and Technologist Association (EAFTA) tersebut dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kualitas pengetahuan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini sedang berkembang di kalangan internasional. Hal ini karena pada hakikatnya, mahasiswa merupakan agen penerus bangsa yang akan menjadi problem solver dan inovator untuk memajukan bangsa Indonesia.
(Sulistiyono Lie)