Yogyakarta, 12 September 2019 – Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada dalam rangka Dies Natalis yang ke-64 mengadakan kegiatan donor darah di Auditorium Biologi Tropika. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini berkerja sama dengan PMI Sleman dan dibantu oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Biologi UGM. Indra Lesmana S.Si., M.Sc., selaku koordinator acara ini, mengatakan, “Tujuan acara ini adalah berbakti sosial kepada masyarakat. Kita ingin rangkai acara Dies Natalis memiliki manfaat bagi banyak orang, dengan target peserta adalah civitas akademika Fakultas Biologi UGM ”.
Dengan tagline, “Mari Senyum dan Berbagi Cinta dengan Setetes Darah”, kegiatan ini mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan. Tidak kurang dari 105 peserta ikut berpartisipasi dan terkumpul lebih dari 67 kantong darah dalam kegiatan ini. Tidak hanya dari civitas Fakultas Biologi saja yang ikut berpartisipasi, namun ada banyak partisipan yang berasal dari luar Fakultas Biologi UGM turut menyumbangkan darahnya, antara lain peserta yang berasal dari UII dan UNISA.
Ibu Tri, selaku staf PMI yang ikut membantu dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa kegiatan donor darah yang berlangsung dari pukul 8.00 hingga 12.00 ini berjalan lancar. “Pelaksanaan donor darah cukup tertib, seluruh partisipan mengikuti alur dengan rapi” papar Tri. Hal tersebut disebabkan adanya nomer antrian yang disediakan panitia pada saat pendaftaran.
Adanya sosialisasi mengenai kriteria peserta donor darah mengurangi tingkat gagalnya patisipan dalam melakukan donor. “Sering kali banyak banyak masyarakat yang ingin donor, namun mereka tidak paham apa-apa saja yang harus dipersiapkan” ujar Indra. Adanya sosialisasi ini berdampak pada tidak adanya partisipan yang jatuh pingsan atau lemas pasca melakukan donor darah.
Peserta menunjukan reaksi yang bermacam-macam. Seperti salah satu partisipan yang baru pertama kali mencoba yang merasakan ngilu pada tangannya sata melakukan pengambilan darah. Ada juga yang merasa kecewa saat gagal mendonorkan darahnya karena kondisi tubuhnya tidak memenuhi persyaratan, namun dia akan mencoba lagi di lain kesempatan. Dari reaksi-reaksi tersebut, dapat dilihat bahwa banyak civitas akademika yang peduli dengan sesama. Selain dapat membantu orang yang membutuhkan, donor darah juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Jadi mari kita melakukan donorkan darah secara rutin! Karena dengan darah kita, akan ada banyak nyawa yang terselamatkan. (Rahma)