Pada kesempatan kali ini, Fakultas Biologi UGM telah mengirimkan 3 orang staf perpustakaan untuk mengikuti kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Duta Wacana(UKDW) Yogyakarta, diantaranya Penanggungjawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes, Rusna Nur Aini, A.Md dan Aris Setiawan, SIP. Seminar tersebut telah dilaksanakan pada hari Kamis, 12 September 2019 dengan tema “Profesionalisme, Lifestyle, personal branding pustakawan menghadapi tantangan society 5.0”. Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.15 diikuti oleh peserta dari berbagai perpustakaan perguruan tinggi yang tersebar diseluruh Indonesia. Bertempat di lantai 3 Gedung Lecture Hall Pdt. Dr Rudi Budiman UKDW Yogyakarta, acara di buka secara langsung oleh Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. Seminar Nasional yang bertajuk Profesionalisme, Lifestyle, personal branding pustakawan menghadapi tantangan society 5.0 menghadirkan keynote speaker Dr Rahma Sugihartati, M.Si dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Serta narasumber yang sudah tidak asing lagi Drs. Ida Fajar P, MA., Ph.D dari Universitas Gadjah Mada, Centaury Harjani, S.Ds., M.Sn dari UKDW Yogyakarta, serta Chefira Lisanias, S.Psi Pembimbing Praktik Kerja Profesi Bidang Psikologis Klinis.
Tema seminar tersebut sangat relevan dengan perkembangan teknologi informasi dimana perpustakaan sebagai gerbang utama dalam penyebaran informasi dituntut harus mampu mengikuti arus perubahan era tersebut. Apalagi melihat fenomena saat ini dimana para generasi milenial dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam kesehariannya tidak bisa lepas dari internet. Maka sudah sewajarnya jika pustakawan harus memiliki bekal dan pemahaman bagaimana menjadi profesional yang mampu menangkap perubahan tersebut sebagai bentuk peningkatan personal branding melalui perhatian kita tentang lifestyle dan generasi sekarang.
Rahma Sugiarti dalam paparannya menyoroti perilaku generasi milenial sekarang dan memberi masukan kepada para pustakawan ataupun pemerhati terhadap perpustakaan dalam menghadapi generasi Z pada era disrupsi ini melalui inovasi dan pengembangan layanan perpustakaan. Ketika perpustakaan hanya fokus pada layanan utamanya saja yaitu tempat menyimpan, mengolah dan meminjam buku saja, maka perpustakaan tentu akan ditinggalkan penggunanya, maka yang terpenting bagaimana sebuah perpustakaan mampu menjadi tempat yang dapat menghasilkan berbagai kreativitas dan menginovasi penggunanya melalui kegiatan yang dapat meningkatkan skill dan personal branding.
Saat ini kita telah masuki pada era 4.0 menuju era 5.0, menurut Ida Fajar membahas strategi pustakawan agar tetap eksis di era tersebut dengan cara mengubah cara pandang dan harus mau melihat perubahan yang telah terjadi diluar sehingga pustakawan perlu sekali waktu mengagendakan study banding sampai ke luar negeri agar dapat membandingkan bagaimana kondisi perpustakaan diluar negeri dengan di Indonesia. Hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan otomatis meningkatkan kompetensi diri. Sedangkan menurut Centaury Harajani mengulas tentang fashion dan lifesyle seorang pustakawan agar tetap menarik, harus mampu mengikuti trend yang sedang berkembang. Tentu saja busana yang akan dipakai dapat dipilih yang tidak melanggar norma etika namun nyaman saat dikenakan. Di akhir sesi Chefira Lisanias menyampaikan materi mengenai self improvement supaya siap menghadapi tantangan generasi milenial tanpa tekanan stress.
Kemampuan pustakawan dalam menangkap arus perubahan tersebut sangat tergantung dari masing- masing individu, pustakawan harus mampu menjadi tenaga profesional yang dapat menghasilkan berbagai kreasi dan inovasi, sudah saatnya pustakawan bergerak untuk terus dapat meng upgrade kemampuan agar sejajar dengan pustakawan dari perguruan tinggi lain. Dengan mengikuti kegiatan seminar semacam ini, kompetensi diri sebagai pustakawan diharapkan terus meningkat, memiliki kemampuan dalam memajukan perpustakaan dengan berbagai kreasi dan inovasi yang pada akhirnya dapat menghasilkan layanan yang lebih berkualitas.(Rusna)