(02/10)
Dalam Seminar Nasional jilid II yang diselenggarakan oleh Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman pemaparan yang menjadi topik utama adalah seputar pemerataan pembangunan berlandaskan biodiversitas. Hadir dalam seminar tersebut segenap jajaran pimpinan, mahasiswa dan tenaga pendidik Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan pemaparan seputar inovasi industri di era 4.0 dan 5.0 dengan konsep Green Economy sebagai upaya pemerataan pembangunan berlandaskan biodiversitas. Dengan tema Inovasi Dan Perkembangan Biologi Dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0 Dan 5.0 Untuk Percepatan Pemerataan Pembangunan Berbasis Biodiversitas Di Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. mengungkapkan bahwa tumpuan pembangunan yang sesuai dengan profil Indonesia sebagai negara megabiodiversitas khususnya Kalimantan Timur sebagai pusat biodiversitas atau disebut sebagai “The Heart Biodiversity in Kalimantan”adalah Green Economy.
“Biodiversitas merupakan sumber penting dalam implementasi pengembangan konsep Green Economy di banyak negara. Namun, Indonesia yang notabene sebagai negara megabiodiversitas dengan berbagai macam potensinya untuk dieksplorasi belum dikelola secara optimal oleh pemerintah maupun praktisi sebagai media untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian. Disisi lain revolusi industri 4.0 dan 5.0, menciptakan kondisi yang mengharuskan adanya inovasi dari setiap lini kehidupan untuk dapat bertahan dan eksis dari berbagai macam bentuk disrupsi. Permasalahan dan tantangan ini menjadi momentum bagi biologi untuk melakukan lompatan inovasi serta perkembangan dalam berkontribusi aktif terhadap percepatan pemerataan pembangunan di Indonesia, termasuk di Kalimantan,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Sebagai Guru Besar Genetika Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada beliau turut mengungkapkan bahwa dengan inovasi penelitian, inovasi pembelajaran, serta membangun jembatan kolaborasi antara penelitian dan industri dapat menciptakan sinergisitas yang berkelanjutan.
Lebih lanjut dalam pemaparan terkait konsep Green Economy beliau mengungkapkan pencapaian Fakultas Biologi UGM meliputi sekian banyak inovasi penelitian yang telah dicapai. Sebagai Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada beliau menuturkan bahwa revolusi industri dan society 5.0 tidak dapat dipisahkan dari upaya integrasi dan pengaplikasian Biologi dalam bidang industri berbasis riset dan pengembangan teknologi. “Internet of Things (IoT) dan aplikasi biologi molekular penting dalam kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien. Dalam aplikasinya Genetika Molekular memiliki posisi yang penting dalam menentukan keragaman dan kekayaan sumber daya hayati Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi, Kementerian terkait dan Mitra Industri pada akhirnya pemahaman tersebut dapat menjadi landasan atau basis bagi upaya pembelajaran, pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara berkelanjutan (sustainable)”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Upaya kolektif peneliti Indonesia khususnya peneliti Biologi telah dipusatkan dan digerakkan melalui Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Selaku Ketua Konsorsium Biologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan pendataan keanekaragaman plasma nutfah Indonesia telah diinisiasi melalui peluncuran Indonesian Biodiversity Index (IBI) dalam The 2nd KOBI_ICON 2019. Beberapa hal lain yang disampaikan dalam Kuliah Umum tersebut adalah pentingnya peningkatan sumberdaya manusia dalam era industri 5.0. Industri 5.0 sendiri tidak lagi berpusat pada pengembangan teknologi semata namun telah mengintegrasikan teknologi revolusi industri dalam kehidupan sosial masyarakat. “Menghadapi revolusi industri secara global sekaligus menyambut bonus demografi dari generasi emas Indonesia pada akhirnya akan menjadi awal kebangkitan Biologi dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan setiap jengkal kekayaan biodiversitas yang ada,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam penutupnya beliau berharap kerjasama semua pihak baik universitas, pemerintah dan mitra industri diharapkan dapat mempercepat kegiatan pembangunan sehingga pada akhirnya akan mewujudkan analogi Indonesia Tanah Surga serta meningkatkan status negara Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.