• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • 2020
Arsip:

2020

Biotalks#11: “Mutasi SARS-CoV-2 dan Peran Biologi dalam Pengembangan Vaksin di Indonesia”

Rilis BeritaTajuk Rabu, 30 Desember 2020

Setahun berlalu dari kasus pertama Covid-19, pandemi ini masih belum berlalu, tapi sudah mulai terlihat titik cerah dengan dikembangkannya beberapa vaksin oleh para peneliti di seluruh dunia. Vaksin saat ini menjadi harapan utama bagi berakhirnya pandemi, lalu bagaimana sebenarnya peran disiplin ilmu Biologi? Pendistribusian vaksin sedang berlangsung, tiba-tiba ada kabar dari virus Sars-Cov-2 yang telah bermutasi dan kembali menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Menanggapi hal itu, Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Mutasi SARS-CoV-2 dan Peran Biologi dalam Pengembangan Vaksin di Indonesia. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Rabu, 30 Desember 2020. Hadir dalam Biotalks#11 ini sebagai narasumber yaitu Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si. (Ahli Immunobiologi UGM; Alumni Biologi UGM 1988), Tedjo Sasmono, Ph.D. (Peneliti Biologi Molekuler Eijkman Institute; Alumni Biologi UGM 1989), Ririn Ramadhany, Ph.D. (Peneliti Virologi; Alumni F.Biologi UGM 2002) dan dipandu langsung oleh Fajar Sofyantoro, Ph.D. Hadir juga Dekan Fakultas Biologi untuk memberikan sambutan pada Biotalks 11. Kabar vaksin Covid-19 ini sudah santer di media massa, namun masih banyak dari masyarakat kita yang masih menanyakan tingkat efektivitas dan keamanan dari vaksin tersebut. Selain itu, di minggu ini juga diberitakan bahwa di Inggris telah ditemukan mutasi virus Covid-19 ini.  “Semoga dari ketiga pembicara pada Biotalks 11 ini dapat mencerahkan dari kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat”, sahut Budi.

Slide 1
Slide 2
Slide 5
Slide 3
Slide 4
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9

Pembicara pertama, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si. membawakan materi tentang Ilmu Biologi dalam Pengembangan Vaksin. Pengembangan vaksin tidak hanya berdasarkan antigen tetapi banyak platform, ada syntetic peptide, RNA, DNA, recombinant, virus like particles dll. Pengembangan vaksin Covid-19 harus menyiapkan antigen. Antigen ini adalah virus itu sendiri. Virus ini dipanen dan dilemahkan kemudian jadi vaksin. Pengembangan dengan virus yang sangat inveksius ini, maka kita perlu level keamanan yang cukup tinggi dalam mengerjakan. “Mengerjakan pembuatan dan pengembangan vaksin ini merupakan pekerjaan besar, maka dari itu perlu sinergitas dari semua pihak”, ujar Nastiti.

Ririn Ramadhany, Ph.D., sebagai pembicara kedua menyampaikan materi menjelaskan Mutasi Sars Cov-2 dan Peran Biologi Dalam Pengembangan Vaksin. Virus Sars Cov-2 ini akan mengalami perubahan, kita blm tahu kecepatan virus bermutasi. Sejak Januari 2020 Sars CoV-2 sudah banyak sekali bermutasi. Analisis sekuens genetik Sars CoV-2 sudah banyak dilakukan dan menghasilkan penamaan yang berbeda-beda. Mutasi di Indonesia berbeda dengan negara lain. “Kita butuh vaksin Covid ini secepat mungkin, karena vaksin tersebut sangat dibutuhkan segera”, tambah Ririn.

Pembicara terakhir, Tedjo Sasmono, Ph.D. Basic science waktu kuliah S1 di Fakultas Biologi UGM terpakai juga saat bekerja di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Pengembangan vaksin Covid-19 ini sangat cepat, hanya dalam waktu 6 bulan saja. Hal tersebut menjadi bukti bahwa ilmu selalu berkembang dan berguna untuk mengantisipasi suatu pandemi. Tidak melulu soal kecepatan produksi vaksin saja, namun kita harus memperhatikan kualitas dan keamanan. “Kita sebagai Biolog harus siap sedia terjun saat dunia membutuhkan apapun kontribusi kita”, tambah Tedjo.

Biotalks#11 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi melalui channel Youtube Fakultas Biologi UGM yaitu Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

END YEAR ORCHID CLASS 2020 Series – Kerjasama Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) DIY. “Seri #2_Kiat Sukses Budidaya Anggrek Bebas Hama dan Penyakit” dan “Seri #3_Kiat Pembuatan Hibrida Anggrek dan Potensi Bisnisnya”

Rilis BeritaTajuk Senin, 28 Desember 2020

Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PAI Provinsi DIY menyelenggarakan 6 series kegiatan Pelatihan Budidaya Anggrek (PBA) di akhir tahun 2020. Pada tanggal 19 Desember 2020 telah dilaksanakan kegiatan PBA seri #2 “Kiat Sukses Budidaya Anggrek Bebas Hama dan Penyakit” dan 26 Desember dilaksanakan seri #3 “Kiat Pembuatan Hibrida Anggrek dan Potensi Bisnisnya”, secara daring dengan aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Seri #2 menghadirkan dua narasumber: Dr. Ixora S. Mercuriani, M.Si (Dosen Pendidikan Biologi FMIPA UNY, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PAI DIY) dan Bapak  Sukirno, M.Sc., Ph.D. (Dosen Laboratorium Entomologi F. Biologi UGM), sedangkan narasumber Seri #3: Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.  (Pakar Anggrek F. Biologi UGM yang juga menjabat sebagai Ketua PAI DIY) dan Dharmesta Adhiwira S.P. (Pengelola Kebun Anggrek Widorokandang-Seksi Pendidikan dan Pelatihan PAI DIY). Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Endang Semiarti, dilanjutkan Sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM) saat penyambutan dan membuka acara, EYOC series #2 dan #3 diharapkan mampu menjadi wadah belajar dan memberikan kontribusi terhadap kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi oleh pecinta anggrek yaitu bagaimana cara membudidayakan anggrek bebas dari hama dan penyakit, serta upaya pengendalian hama sehingga anggrek dapat tumbuh sehat dan cantik, bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Slide 7
Slide 8
Slide 6
Slide 5
Slide 1
Slide 9
Slide 2
Slide 3
Slide 4

EYOC Seri #2 diawali oleh Dr. Ixora S. Mercuriani membawakan materi tentang kiat-kiat strategi budidaya anggrek secara generatif dari penyemaian biji dan secara vegetatif melalui perbanyakan tunas atau anakan. Pada prinsipnya anggrek merupakan kelompok tumbuhan Spermatophytha (tumbuhan berbiji), akan tetapi biji anggrek umumnya tidak memiliki endosperma (cadangan makanan) sehingga secara alami untuk perkecambahan bijinya harus bersimbiosis dengan cendawan/jamur Mikoriza atau dikecambahkan di dalam botol (in vitro) dengan medium buatan yang mengandung unsur hara yang diperlukan untuk perkembangan embrio pada biji anggrek misalnya media New Phalaeonpsis (NP), Murashige dan Skoog (MS) dan Vacin dan went (VW). Fase perkembangan anggrek terdiri atas fase seedling, fase remaja dan fase dewasa. Pada setiap fase membutuhkan proses perawatan yang berbeda. Hal ini berimplikasi pada penggunaan medium, penyiraman, pemupukan dan penyinaran yang disesuaikan untuk setiap fase dan jenis anggrek yang ditanam.

Pembicara kedua, Bapak Sukirno, M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi dan kasus tentang hama yang menyerang anggrek meliputi jenis-jenis hama dan ciri khas dari serangan hama tersebut. Materi disampaikan dengan sangat menarik melalui studi kasus dan dokumentasi foto anggrek yang terinfeksi hama. Selain itu pembicara juga memberikan kiat dan tips untuk mengatasi hama tersebut seperti pengunaan insektisida buatan dan insektisida alami (daun mimba dan bunga krisan). Insektisida umumnya digolongkan menjadi dua yaitu kontak (permukaan) dan sistemis (menembus jaringan) dimana penggunaanya berdasarkan jenis hama, dosis penggunaan dan jenis infeksi. Setelah sesi pemaparan materi, acara diskusi berlangsung secara  interaktif melalui pembahasan kasus yang dialami oleh para peserta. Peserta sangat antusias serta saling berbagi pengalaman dalam mengatasi masalah tersebut. “Ketika kita memutuskan untuk menanam maka kita harus bertanggung jawab pula untuk merawat” begitu Pak Sukirno menutup presentasinya.

Prof. Dr. Endang Semiarti mengisi materi pada Seri #3 dengan tajuk “Pembuatan Hibrida Anggrek Unggul”. Prof. Endang menyampaikan tentang kelebihan anggrek hibrida, bagaimana langkah pembuatan varietas hibrida, macam-macam pembentukan hibrida dan tahapan pembentukan hibrida. Tanaman hibrida merupakan tanaman jenis generasi pertama yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis, kemudian dikembangkan menjadi varietas hibrida. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemuliaan varietas hibrida yaitu pembuatan galur hibrida. Anggrek hibrida umumnya laris dipasaran karena warna bunga yang menarik, produktivitas lebih tinggi, sifatnya lebih unggul serta terjamin kualitasnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persilangan anggrek yaitu penentuan tanaman induk yang berkualitas (Elit genetic bagus), tipe tanaman induk yang tepat (simpodial disilangkan dengan simpodial, monopodial disilangkan dengan monopodial) sehingga kompatibel persilangannya, kualitas bunga serta umur bunga ketika mekar sehingga dapat diperoleh hibrida anggrek yang unggul.

Materi Seri #4 yaitu “International Register Anggrek Hibrida” disampaikan oleh Bapak Dharmesta Adhiwira, S.P. Adhiwira menjelaskan mengapa diperlukan registrasi anggrek hibrida, bagaimana cara register anggrek hibrida baru serta bagaimana prosedur pembayaran anggrek hibrida. International register bertujuan untuk memberikan identitas suatu silangan anggrek yang bersifat global dan abadi melalui lembaga internasional yaitu RHS (Royal Horticultural Society) yang berlokasi di London, Inggris. Pemberian identitas internasional hasil hibrida dapat menjadi kebanggaan dan memotivasi ‘breeder’ untuk dapat berkarya lebih jauh dan dikenal di seluruh dunia. Terlebih jika ada kaitan emosi dengan nama yang diberikan, misalnya nama daerah, nama tokoh yang sudah almarhum, dsb. Selain pendaftaran hibrida baru, ‘breeder’ juga dapat mengetahui apakah suatu hibrida sudah teregister atau belum serta mengetahui induk silangan dari suatu hibrida. Anggrek hibrida baru akan dimuat dalam sander’s list yang terbit per triwulan.

Orchid Class #2 dan #3  telah diikuti oleh peserta dari berbagai institusi dan latar belakang yang disatukan oleh rasa cinta terhadap anggrek. Orchid Class 2020 akan segera hadir kembali dengan ketiga series lainnya.

Orchid Class Seri #4 (9 Januari 2021): Kiat berbisnis Anggrek (Ir. Kadarso, M.P, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Janabadra dari sisi akademisi dan Ibu Dian Munarsi, AMD, Pemilik Puri Anggrek Yogyakarta-sebagai Pelaku bisnis anggrek)

Orchid Class Seri #5 (16 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur In Vitro: penanaman biji anggrek, subkultur dan kultur organ (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)

Orchid Class Seri #6 (23 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur Ex Vitro: mengeluarkan dan menanam anggrek dari botol ke pot Bersama (community pot, com pot) dan dari com-pot ke single pot, penempatan serta perawatannya (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM) .

Kongres Ke-3 dan Konferensi Internasional-Nasional KOBI 2020

Rilis Berita Rabu, 23 Desember 2020

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) telah melaksanakan Kongres KOBI ke-3 dan Seminar Nasional Bidang Biologi tahun 2020 pada hari Selasa dan Rabu, 24-25 November 2020. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama antara KOBI dengan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu dengan tema “Konservasi Biodiversitas untuk Kesejahteraan Manusia dalam Antisipasi Era Revolusi Industri 4.0”.

Pelaksanaan Kongres KOBI ke-3 tahun ini bertujuan untuk mendengarkan laporan tahunan Ketua KOBI periode 2018-2020 sekaligus pemilihan pengurus KOBI periode 2020-2022. Sedangkan seminar nasional merupakan media bagi peneliti di Indonesia untuk saling bertukar informasi mengenai penelitian-penelitian yang telah dilakukan dan untuk meningkatkan jejaring kerjasama antar peneliti baik personal maupun institusional.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kegiatan pada hari pertama yaitu Selasa, 24 November 2020 adalah pembukaan dan Kongres KOBI ke-3 yang dimulai pada pukul 07.30 hingga 18.30 WIB melalui aplikasi ZOOM. Ketua Panitia Kongres ke-3 dan Seminar Nasional, Dr.Rizwar, M.S., menyampaikan sambutan pembukaan acara. Selanjutnya sambutan dari Ketua KOBI, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sambutan dari Dekan FMIPA Universitas Bengkulu, Prof. Dr. Irfan Gustian, M.Si., dan sambutan dari Rektor Universitas Bengkulu, Prof. Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc, kemudian doa bersama oleh Choirul Muslim, Ph.D.

Acara dilanjutkan dengan dua sesi plenary. Sesi plenary 1 diisi oleh Ir. Wiratno, M.Sc. dengan topik “Kebijakan dan Tantangan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Saat Ini dan Masa Depan”. Sesi plenary 2 diisi oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dengan topik “Potensi Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Arah Pengembangan Riset Biologi untuk Mendukung Pembangunan Nasional”. Sesi berikutnya yaitu sesi diskusi, konferensi nasional dan waktu istirahat.

Acara Kongres Tahunan KOBI dilaksanakan pada pukul 13.30 hingga 18.30 WIB. Ketua KOBI periode sebelumnya menyampaikan laporan tahunan sekaligus pemilihan ketua KOBI periode selanjutnya, dimana Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. terpilih kembali sebagai Ketua KOBI periode 2020-2022.

Kegiatan hari kedua yaitu Rabu, 25 November 2020 dibuka oleh Ketua Panitia Dr. Rizwar, M.S. kemudian sesi Plenary 1 oleh Wally Van Sickle, Ph.D. dengan  topik “Teknologi Riset Biologi dan Bidang Konservasi Biologi” dan plenary 2 oleh Dr. Sastia Prama P., M.Sc. dengan topik “Peran Metabolomik dalam Mendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia”.

Pada hari kedua menghadirkan lima Invited Speakers untuk lima bidang ilmu yaitu Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc. untuk bidang Biologi Molekuler dan Bioteknologi, Prof. Dr. Ir. Ani Mardiastuti,M.Sc. untuk bidang ilmu Konservasi dan Biologi Lingkungan, Prof. Dr. Pingkan Adiawati, M.S. untuk bidang ilmu Mikrobiologi dan Biologi Kesehatan, Prof. Dr. Ir. Zainal Muktamar, M.Sc. untuk bidang ilmu Pertanian dan Biologi Laut, dan Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. untuk bidang ilmu Biologi Perkembangan dan Fungsi. Jumlah abstrak yang dipresentasikan secara daring melalui zoom meeting oleh peserta pemakalah adalah 103 judul dan jumlah peserta non pemakalah adalah 300 orang.

Acara ditutup dengan Konferensi Internasional pada dua sesi terakhir pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan keseluruhan ditutup oleh Prof. Dr. Irfan Gustian, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.

Ujian Akhir Semester Susulan Program Sarjana Semester Gasal TA. 2020/2021 Fakultas Biologi UGM

Akademik Senin, 21 Desember 2020

Jadwal Ujian Akhir Semester Susulan Semester Gasal TA. 20202021 Fakultas Biologi UGM

Download

BIOLECTURE SERIES #10: Peran Mikroteknik pada Autentikasi Tumbuhan Obat

Rilis BeritaTajuk Kamis, 17 Desember 2020

Perkuliahan yang sudah mulai berjalan dan masa pandemi Covid-19 ini membuat Fakultas Biologi UGM tidak bosannya untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 9 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul laboratorium – laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM.

Slide 7
Slide 5
Slide 2
Slide 4
Slide 3
Slide 6
Slide 1

Mikroteknik merupakan salah satu teknik pembuatan sediaan pada bagian tumbuhan ataupun hewan yang bertujuan mempermudah pengamatan bagian tumbuhan ataupun hewan dengan bantuan mikroskop. Sediaan harus cukup kecil, tipis dan transparan sehingga dapat ditembus oleh cahaya. Untuk memperoleh sediaan semacam ini diperlukan beberapa macam metode atau cara membuat sediaan-sediaan tersebut.

Biolecture ke-10 kali ini, Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM mengambil tema “Peran Mikroteknik pada Autentikasi Tumbuhan Obat”, dengan narasumber adalah Drs. Sutikno (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM, Ahmad Nugraha Bayu Mukti, S.T., M.B.A. (CEO PT. Miconos, Dyah Subositi, M.Sc. (Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Utaminingsih, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM). Webinar ini   diselenggarakan pada hari Kamis, 17 Desember 2020 pukul 09.00 – 11.30 WIB, melalui aplikasi Zoom.

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 10. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Biolecture ini merupakan sebuah platform merdeka belajar dari fakultas biologi UGM untuk masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah, Fakultas Biologi UGM masih bertahan dan mampu menyelenggarakan webinar sampai saat ini”, tambah Budi.

Ahmad Nugraha Bayu Mukti, S.T., M.B.A. sebagai pembicara yang pertama membawakan materi tentang Mikroskop dan Optilab. Lulusan S1 Teknik Fisika UGM ini menjelaskan macam dan jenis dari mikroskop. Dari banyak macam mikroskop yang ada juga dijelaskan spesifikasi mikroskop dan penggunaanya. Pada Biolecture 10, pembicara kedua adalah Drs. Sutikno yang menjelaskan materi Mikroteknik Tumbuhan. Mikroteknik adalah teknik pembuatan sediaan atau preparat mikroskopis. Dalam mikroteknik juga mencakup cara menggunakan mikroskop, mengukur sel, menghitung sel dan mengambil gambar hasil preparat yang telah diuji. Pembicara terakhir adalah Dyah Subositi, M.Sc. yang membawakan materi Autentikasi Tumbuhan Obat menggunakan Karakter Mikroskopis. Pemanfaatan tanaman sebagai obat dan obat tradisional sangat banyak di Indonesia. Beberapa spesies juga telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Perlu dilakukan autentifikasi terhadap tanaman yang digunakan. Autentifikasi merupakan pembenaran dan pengecekan terhadap identitas pada tanaman yang digunakan. Hal ini harus dilakukan karena sering terjadi kekeliruan, bahkan pemalsuan dan penggantian pada tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat. Pentingnya standarisasi bahan baku untuk menjaga keselamatan pengguna obat dan obat tradisional. Autentifikasi dapat dilakukan salah satunya dengan cara pengamatan secara mikroskopi.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 158 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: Instansi juga sangat beragam: Universitas Mataram, Universitas Lampung, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Bangka Belitung, Universitas Riau, ITS, Universitas Brawijaya, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Makassar, UI, Universitas PGRU Semarang, Universitas Islam Bandung, Badan Tenaga Nuklir Nasional, UIN Sunan Kalijaga, UIN Walisongo, Stikes Assyifa Aceh, IAIN Tulungagung, IAIN Palangka Raya, Universitas Islam Malang, UPT SMAN 7 Wajo, Universitas Jember, STKIP PGRI Sumatera Barat, SMA N 10 Yogyakarta, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Poltekkes Pangkalpinang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Udayana, Universitas Andalas, UIN Malang, Universitas Sriwijaya, Universitas Cenderawasih, Universitas Pakuan, Universitas Nasional, PPKTKR LIPI, Kebun Raya Purwodadi LIPI , UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air

Tetap Jalin Silaturahmi di Tengah Pandemi, Fakultas Biologi UGM Selenggarakan Virtual Gathering

Rilis BeritaTajuk Selasa, 15 Desember 2020

Dalam rangka menjalin dan mempererat tali silaturahmi, pada Senin 14 Desember 2020 Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan virtual gathering yang diikuti oleh seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi UGM.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Titin Fauziah, kegiatan gathering merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun. Hanya saja di tahun 2020 ini, di tengah pandemi Covid 19, pelaksanaan kegiatan tidak seperti gathering tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan dengan bersama-sama berkumpul secara fisik. Kegiatan gathering kali ini diselenggarakan secara virtual, dengan mengambil tema ‘Tetap Bahagia Bekerja di Tengah Pandemi’ dan sebagai narasumber adalah Dr. Sumaryono, M.Si dari Fakultas Psikologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menyampaikan “Dalam situasi pandemi saat ini, tidak menghalangi kita untuk selalu menjalin silaturahmi, mempererat persaudaraan dan bagaimana kita menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan di lingkungan kerja”
Gathering kali ini diikuti oleh peserta secara online dan sebagian kecil mengikuti secara offline. Peserta yang mengikuti acara secara offline dibatasi jumlahnya dan dengan menerapkan protokol kesehatan. Di tempat acara disediakan sanitizer, masker, faceshield dan sarung tangan. Peserta juga harus selalu menjaga jarak, dengan mematuhi tanda jarak yang telah dipasang oleh panitia. Sebagian besar peserta mengikuti secara online melalui platform Zoom. Dalam penyampaian materinya, narasumber menciptakan interaksi antara peserta offline dan online sehingga terasa benar-benar sedang mengikuti gathering. Narasumber memberikan game-game yang dapat menciptakan suasana yang seru dan menggembirakan bagi semua peserta.
Dalam kegiatan kali ini juga sekaligus dilaksanakan tasyakuran atas keberhasilan Program Studi Doktor Biologi dalam meraih akreditasi BAN PT. Tasyakuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fakultas Biologi UGM dan diserahkan kepada Ketua Program Studi Doktor Biologi, Dr. Drs. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S.
Selanjutnya acara diisi dengan hiburan tayangan senam germas Fakultas Biologi dan senam Jumat pagi. Di masa pandemi ini imun tubuh tetap harus dijaga dengan tetap melakukan olah raga. Pada kesempatan kali ini pak Dekan juga berkenan menyumbangkan suara merdunya menyanyikan tembang Dandang Gulo. Menurut beliau, filosofi yang dapat dipetik dari tembang Dandang Gulo adalah bagaimana kita selalu mengingat yang maha memberi kehidupan dan yang maha memberi kebahagiaan. Selanjutnya ditampilkan guyon ala Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi UGM oleh Willy Saputro dan Seto Nugroho. Acara ditutup dengan pembagian doorprize yang disponsori oleh Bank BNI dan Biomart Fakultas Biologi UGM.

Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PAI Provinsi DIY menggelar End Year Orchid Class Seri#1: “Pengenalan dan Strategi Budidaya Anggrek”

Rilis BeritaTajuk Senin, 14 Desember 2020

Selama pandemi Covid-19, ketertarikan masyarakat dalam merawat dan mengembangkan tanaman hias mengalami peningkatan pesat. Terutama anggrek. Hal itu, karena anggrek memiliki bunga yang indah dan tahan lama tidak mudah layu, sehingga menarik untuk dijadikan tanaman hias baik sebagai tanaman dalam pot (pot plant), maupun bunga potong untuk dekorasi. Menanggapi hal tersebut, dalam rangka melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Pehimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY menjemput bola dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan webinar dan pelatihan budidaya anggrek untuk umum di penghujung tahun 2020 ini dengan Tajuk “End Year Orchid Class Series #1- #6” secara virtual dengan zoom meeting. Untuk mengawali kegiatan tersebut dilaksanakan Orchid Class#1 dengan tema: Pengenalan dan Strategi Budidaya Anggrek, diselenggarakan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020. Pada seri #1 ini sebagai narasumber pertama adalah Prof. Dr. Purnomo, M.S., M.Sc. (Guru Besar bidang Sistematik Tumbuhan Fakultas Biologi UGM), narasumber kedua Ibu Hj. Sri Suprih Lestari (Pembudidaya anggrek, pemilik Taman Anggrek Titi Orchids, Pakem) dan narasumber ke tiga adalah Aries Bagus sasongko, S.Si., M. Biotech (Peneliti Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM). Acara berjalan dengan suasana ceria dengan semangat para peserta yang sangat tinggi, dipandu oleh Nailatun Nikmah, S.Pd selaku moderator. Hadir juga Kepala laboratorium Bioteknologi F. Biologi UGM selaku Ketua PAI DIY Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. serta Ibu Rina Sri Kasiamdari S.Si, Phd selaku Wakil Dekan Bidang akademik dan kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM yang mewakili Fakultas memberikan sambutan dan membuka Webinar End Year Orchids class#1 secara resmi. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis anggrek dan mampu mengetahui strategi budidayanya yang tepat dari para narasumber yang mumpuni di bidangnya.

Slide 1
Slide 2
Slide 4
Slide 5
Slide 3
Slide 6

Pembicara pertama, Prof. Dr. Purnomo, M.S. membawakan materi terkait pengenalan keluarga anggrek (Orchidaceae). Anggrek berdasarkan habitat hidupnya dibedakan menjadi anggrek terrestris dan epifit. Anggrek terrestris dan epifit memiliki struktur yang berbeda dimana anggrek epifit memiliki akar adhesif yang dilapisi vellum. Pembudidaya umumnya mengenal adanya anggrek spesies dan anggrek hibrida. Akan tetapi anggrek spesies sudah sulit didapatkan di alam karena eksplorasi, oleh karena itu diperlukan upaya pelestarian.

Selanjutnya, Ibu Hj. Sri Surpih Lestari atau lebih dikenal dengan nama Bu Titi sebagai pembicara kedua menyampaikan materi tentang habitat anggrek. Dalam paparannya Titi menyampaikan bahwa budidaya anggrek pada dasarnya mengkondisikan sebagaimana kondisi pada habitat aslinya sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pembicara terakhir, Aries Bagus Sasongko S.Si., M.Biotech. membawakan materi tentang faktor ekologi yang mempengaruhi keberlangsungan hidup anggrek. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi antara lain yaitu Air, mineral, cahaya, ketinggian  tempat, sirkulasi udara, kelembapan udara dan fotoperiodisitas yang mana berbeda-beda pada setiap jenis anggrek. Pemahaman tentang anggrek secara umum, habitat anggrek, dan faktor-faktor ekologi anggrek sangat bermanfaat dalam budidaya tanaman anggrek.

End of Year Orchids Class Seri #1 ini telah diikuti oleh 370 peserta melaui zoom meeeting dan 115 penonton youtube live streaming melalui channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM, yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari hobbies, kelompok tani, pengusaha, juga akademisi, dari berbagai institusi Perguruan Tinggi, LIPI, Dinas Pertanian, dan lainnya dari 25 provinsi di tanah air. Prof. Endang menambahkan, End Year Orchids Class telah direncanakan akan dilaksanakan dalam 6 seri.  Seri berikutnya, Orchid Class Seri#2 (19 Des 2020): Penanaman dan Perawatan Anggrek (Dr. Ixora S. Mercuriani, M.Si) dan Penanggulangan Hama dan Penyakit (Dr. Sukirno, M.Sc.)

Orchid Class Seri#3 (26 Des 2020): 1) Persilangan dan Kiat Pembuatan Hibrida anggrek unggul (Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S.,  M.Sc); 2) Pemberian nama dan pendaftaran Nama Anggrek  silangan ke Royal Horticultural Science (Adhiwira, SP)

Orchid Class Seri#4 (9 Januari 2021): Kiat berbisnis Anggrek (Ir. Kadarso, M.P dari akademisi dan Dian Munarsi, AMD-dari Pelaku bisnis anggrek)

Orchid Class Seri#5 (16 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur in Vitro: penanaman biji anggrek, subkultur dan organ (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)

Program Riset Pemandatan Mitigasi Covid-19 Fakultas Biologi UGM & Dewan Guru Besar UGM Ditutup dengan Panen Lele dan Pupuk Organik Cair Bersama

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 12 Desember 2020

Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Covid-19 Fakultas Biologi UGM yang berkolaborasi dengan Dewan Guru Besar (DGB) UGM telah memasuki tahap akhir. Program Pemanfaatan Lahan Sempit (Pekarangan Rumah) untuk Budidaya Pangan Keluarga selama Pandemi Covid-19 telah dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi di Dusun Gejayan, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Sleman dan Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Kec. Prambanan, Sleman. Kegiatan ini dimulai sejak bulan Juli lalu. Berbagai rangkaian kegiatan telah dijalani mulai dari sosialisasi program, pelaksanaan pelatihan, pendampingan program, hingga monitoring dan evaluasi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Puncak penutupan pelaksanaan program pemanfaatan/optimalisasi lahan sempit di kawasan selama pandemi di Dusun Gejayan ditandai dengan pemanenan lele dan POC (Pupuk Organik Cair) yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2020. Sedangkan, rangkaian penutupan program diversifikasi pangan di kawasan pedesaan untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemi di Dusun Kebondalem telah dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2020 dengan pemanenan berbagai varietas labu susu.

Puncak penutupan program ini dihadiri oleh Prof. Drs. Koentjoro, MBSc. Ph.D. selaku Ketua DGB UGM dan Prof. Dr. Mustofa, Apt., M. Kes. selaku Direktur Penelitian UGM. Yang dilanjutkan dengan pemanenan lele, POC, pupuk kompos, dan labu susu secara simbolis. “Program ini sangat baik dalam mendukung dan menginisiasi bertumbuhnya ekonomi kerakyatan, hasil yang diperoleh selayaknya dijual dan dimanfaatkan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat” ujar Prof. Koentjoro pada sambutan yang diberikan dalam acara penutupan. Sementara itu, Prof. Mustofa berharap program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan Ditlit UGM siap mendukung program potensial seperti ini. Selain dihadiri oleh tim peneliti yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dukuh Gejayan, H. Nuryanto, S.Pd. dan Kepala Desa Condongcatur, Reno Chandra Sangaji, SIP. Sebagai perwakilan stakeholder di Desa Condongcatur, Bapak Reno Chandra Sangaji sangat mengapresiasi program yang telah dilaksanakan dan berharap program ini dapat terus berlanjut untuk kebermanfaatan bersama. Dalam acara ini, pihak akademisi dari UGM yang diwakilkan oleh Prof. Koentjoro dan Prof. Mustofa juga berkesempatan menyerahkan buku “Ragam Ulas Kebencanaan” kepada masyarakat yang diwakilkan oleh Kepala Desa Condongcatur dan Kepala Dukuh Gejayan. Dalam buku ini, di dalamnya terdapat tulisan ilmiah popular mengenai kegiatan Mitigasi Covid -19 yang telah dilaksanakan di Dusun Gejayan dan Dusun Madurejo.

“Program ini hanya secara simbolis ditutup sesuai administrasi yang ditetapkan, namun pada pelaksanaannya kami tetap bersama mendampingi masyarakat untuk keberlanjutan dari program ini” ujar Prof. Budi S. Daryono selaku ketua peneliti. Program budidaya labu susu di Dusun Kebondalem telah berhasil menghasilkan sekitar 5,6 ton, sedangkan untuk budidaya lele  dan pupuk organik cair di Dusun Gejayan masing-masing sebanyak 175 kg dan 50 liter. Selain itu, diperkirakan pada bulan Januari 2021 budidaya Kelengkeng Super Sleman (KSS) akan dilakukan panen raya yang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan pekarangan rumah dalam budidaya tanaman buah di Dusun Gejayan.

Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Covid-19  merupakan program yang dicanangkan oleh Universitas Gadjah Mada dalam merespon pandemi Covid-19 ini terhitung resmi dimulai sejak tanggal 1 Juli 2020 dan berakhir pada 15 Desember 2020. Fakultas Biologi UGM bersama Dewan Guru Besar (DGB) UGM mengangkat tema ketahanan pangan dan optimalisasi lahan sempit agar masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat produktif serta mampu memenuhi kebutuhan pangan secara swadaya. Kedepannya diharapkan program ini dapat berkembang dan dapat diaplikasikan di berbagai wilayah lainnya demi mewujudkan masyarakat yang cakap dan tanggap menghadapi bencana seperti pandemi yang terjadi saat ini.

Pemanenan Berbagai Varietas Labu dalam Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Jumat, 11 Desember 2020

Genap 5 bulan berjalan sejak Juli 2020, salah satu rangkaian program penelitian pemandatan  fakultas biologi UGM, upaya diversifikasi pangan di Desa Madurejo, Kec. Prambanan telah mencapai puncaknya. Puncak kegiatan tersebut ditandai dengan pemanenan 4 varietas labu susu bersama kelompok tani Tunas Jaya (6 Desember 2020). Dalam kegiatan ini, desa Madurejo, Prambanan, Sleman Yogyakarta digunakan sebagai model masyarakat lingkungan pedesaan dalam meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan. Kegiatan penelitian pemandatan ini diselenggarakan oleh tim peneliti Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc (Ketua), dan dosen peneliti Sukirno, S.Si.,M.Sc.,Ph.D, (Anggota peneliti) serta beberapa mahasiswa asisten peneliti bekerjasama dengan Dewan Guru Besar UGM dan kelompok tani Tunas Jaya desa Madurejo.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kegiatan panen yang dihadiri Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc selaku ketua tim peneliti pemandatan dibantu beberapa mahasiswa asisten peneliti dilakukan dengan tetap menjaga protokol pencegahan dan penularan penyebaran COVID-19, sehingga jumlah anggota kelompok tani yang mengikuti panen terbatas. Tak lupa tim peneliti pun dengan sigap juga menyediakan handsanitizer dan masker untuk warga. Hasil labu susu yang dipanen dari ke empat varietas diperkirakan mencapai 5,6 Ton, dan siap untuk dimanfaatkan masyarakat dalam upaya diversifikasi.

Kegiatan panen diawali dengan diskusi dan sharing ringan terkait berbagai kendala yang dialami oleh kelompok tani selama proses budidaya, sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya. Di sela-sela diskusi dan sharing ringan tersebut anggota kelompok Tani Tunas Jaya yang hadir mengerjakan post test yang akan dibandingkan dengan hasil pre-test pada awal kegiatan sebagai tolak ukur sejauh mana perbedaan masyarakat sebelum dan sesudah terlaksananya program ini.

Diskusi dan sharing ringan tersebut berjalan cukup baik. Tak hanya membahas teknik pemanenan dan seleksi buah hasil panen, namun juga membahas terkait pemasaran dan kerjasama dengan beberapa pihak. Setelah sesi diskusi selesai, acara ditutup dengan pemanenan labu susu secara simbolis yang dipimpin oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr, Sc. bersama Pak Maryanto dan anggota kelompok tani.

Dengan adanya program penelitian pemandatan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat desa Madurejo dalam pengembangan budidaya labu susu sebagai upaya diversifikasi dan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 dan masa-masa setelahnya.

Biotalks#10: “Peran Biologi dalam Pelestarian Biodiversitas Lobster”

Rilis BeritaTajuk Kamis, 10 Desember 2020

Menjelang akhir tahun, sedang maraknya pembahasan terkait membuka kembali ekspor benih lobster laut ke luar negeri. Terutama ke Vietnam. Hal itu, karena Vietnam bisa dikatakan berhasil dalam mengelola lobster yang nama latinnya adalah Panulirus sp. Menanggapi hal itu,  Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Peran Biologi dalam Pelestarian Biodiversitas Lobster. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Kamis, 10 Desember 2020. Hadir dalam Biotalks#10 ini sebagai narasumber yaitu Drs. Trijoko, M.Si. (Ahli Sistematika Hewan dan Karsinologi Fakultas Biologi UGM), Effendy Wong (Ketua Himpunan Pembudidaya Ikan Laut Indonesia), Prof. Dr. Haryanti, M.S. (Peneliti Ahli Utama Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan; Alumni F.Biologi UGM 1976) dan dipandu langsung oleh Rury Eprilurahman, S.Si, M.Sc. Hadir juga Dekan Fakultas Biologi untuk memberikan sambutan pada Biotalks 10. Kondisi yang dihadapi bangsa Indonesia yaitu kasus korupsi benih lobster merupakan momen untuk mengangkat pembahasan tentang budidaya lobster. “Mari kita kembangkan dan lestarikan Biodiversitas Laut Indonesia”, sahut Budi.

Slide 7
Slide 5
Slide 8
Slide 4
Slide 2
Slide 3
Slide 1
Slide 6

Pembicara pertama, Drs. Trijoko, M.Si.  membawakan materi tentang Peran Biologi dalam Pelestarian Budidaya Lobster di Indonesia. Ekspor akan kebutuhan lobster terus meningkat, namun keruksakan lingkungan juga tinggi. Perlu ada usaha oleh kita lakukan seperti sea farming dan restocking Lobster. Perlu diketahui pakan alami larva dalam hal ini dikaitkan dengan kajian fitoplankton. Setelah itu, dipikirikan masalah pembibitan. Tantangan dan peluang: Teknik pemijahan sudah ada, ukuran induk, kualitas telur, waktu pemijahan dapat terlaksana diluar waktu pemijahan alaminya. Daya tetas telur juga dipengaruhi oleh panjang karapaks induk. Pemilihan ukuran induk mempengaruhi kualitas telur dan larva yang dihasilkan. Pembenihan larva belum berhasil dilakukan. Terkait dengan pakan alami yang belum ditemukan, serta kondisi lingkungan yang belum diketahui. Penelitian pakan yang dilakukan telah dilakuakan dengan rumput laut, chlorella, rotifer, artemia dan campuran buatan. Terdapat kedala dalam penelitian pakan, penelitian selanjutnya terkait zooplankton yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami larva lobster. Perlu disesuaikan ukuran pakan yang diberikan dengan ukuran bukaan mulut larva lobster. “Ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan dimasa depan”, ujar Trijoko.

Prof. Dr. Haryanti, M.S. sebagai pembicara kedua menyampaikan materi tentang Dukungan pelestarian populasi lobster Panulirus homarus di alam melalui pelepas liaram induk matang gonad. Keberadaan Lobster sudah mengarah ke fully exploited. Jumlah tangkapan lobster yang paing banyak adalah P. homarus. Sumber benih lobster di Indonesia terletak di Garut, Cilacap, Pangandaran, Muncar, Prigi dan Lombok merupakan suber benih yang paling baik di Dunia. Untuk mecegah exploitasi yang berlebih perlu dilakukan pemulihan sumber daya lobster. Upaya yang dapat dilakukan adalah kita berusaha memproduksi induk matang gonad yang bagus kemudian di lepas liarkan dan perlu dilakukan co-management. Induk matang gonad dilakuakan dengan cara penyiapan probiotik, pembuatan moist pellet dan pakan segar. Hal ini dilakuakan untuk memacu kamatangan gonad. Peran probiotik pada akuakultur: dapat mencegah penyakit, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan pencernaan, meningkatkan system imun, meningkatkan kulalitas air dan promoter reproduksi. Jantan labih baik dalam hal pertumbuhan dibandingkan dengan betina. Penyuntikan progesterone pada lobster dapat menikatkan kematangan gonad (56,52%). Beda halnya dengan pemberian pakan segar, dapat meningkatkan kematangan gonad paling tinggi (97,1%).”Kendala yang ditemui adalah moulting sindrom, kanibal, red body desease, dan milky hemolymph desease”, tambah Haryanti.

Pembicara terakhir, Effendy Wong, keberadaan indukan lobster terletak yang belum dapat dipastikan. Induk yang didapatkan ditempat tersebut, belum tentu larva yang dihasilkan juga ditemukan ditempat tersebut juga. Kondisi hidup lobster ada yang terletak di dasar laut dan di terumbu karang. Potensi benih lobster ini sangat tinggi di Indonesia dan banyak di ekspor ke Vietnam baik secara legal dan illegal. Indonesia dengan memanfaatkan ketersediaan benih yang melimpah, seharusnya dapat mengembangkan budidaya lobster. Budidaya lobster di Vietnam juga banyak menghadapi banyak kendala, diantaranya berupa penyakit. Vietnam dekat dengan negara konsumen yaitu China. Oleh sebab itu Indonesia melihat potensi sudah bagus. Indonesia akan kalah bersaing dengan Vietnam karena letak geografis. Vietnam dengan lokasi yang dekat dengan China dan menyebabkan ongkos kirim yang murah. Jika Indonesia tidak mengekspor benih lobster ke Vietnam, maka negara – negara yang membutuhkan lobster akan mencari langsung ke Indonesia. “Masalah penyelundupan ini dapat dengan mudah dapat dilakukan oleh jika ada keseriusan Pemerintah. Penyelundupan benih lobster dapat dicegah dengan cara pemantauan di lapangan secara langsung oleh polri dan TNI, keterlibatan BIN juga dapat dilakukan dalam mengatasi masalah ini”, tambah Effendy.

Biotalks#10 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi melalui channel Youtube Fakultas Biologi UGM yaitu Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

123…20

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
  • PELAKSANAAN PELATIHAN DASAR ARCGIS Oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Oceans Day 2025 oleh Kelompok Studi Kelautan
  • Gentalk 6 oleh Formasigen: Deteksi Varian Gen Leptin (LEP) dan Leptin Reseptor (LEPR) Pada Pasien Kelebihan Berat Badan
  • Forum Kajian Kelautan 2025 oleh Kelompok Studi Kelautan
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY