Pekan sebelumnya Quacquarelli Symonds (QS) telah mengumumkan hasil pemeringkatan universitas dalam QS World University Ranking 2021 dan secara umum Universitas Gadjah Mada berhasil memperoleh capaian terbaik dengan menempati peringkat 254 dunia atau dengan kata lain menempati peringkat nomor satu di Indonesia. Pemeringkatan ini tidak terlepas dari perkembangan berbagai unit/fakultas di Universitas Gadjah Mada, salah satunya yaitu Fakultas Biologi yang mencatatkan diri sebagai program studi/jurusan Biologi terbaik se-Indonesia dalam rumpun Ilmu Hayat. QS World University Ranking sendiri merupakan sistem yang menjadi rujukan utama dalam pemeringkatan perguruan tinggi di dunia. Sistem itu sendiri berdasarkan pada enam kriteria, yaitu academic reputation, employer reputation, citations per faculty, faculty students-ratio, international faculty, dan international students.
Selain dari kualitas Fakultas Biologi UGM yang terus dipertahankan setiap tahunnya, dari segi sejarah Fakultas Biologi UGM sendiri merupakan Fakultas Biologi pertama dan tertua di Indonesia. Terlebih lagi dalam beberapa tahun terakhir Fakultas Biologi UGM berbenah banyak dengan memperluas kerjasama internasional dengan ANU ((The Australian National University), Murdoch University, dan CDU (Charles Darwin University) Australia. Selain itu Fakultas Biologi UGM juga telah berhasil menjalin kerjasama dalam pelaksanaan student exchange di UTHM (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Yamagata University Japan, dan Gottingen University (Jerman). “Kita terus berusaha meningkatkan kualitas dan mengembangkan Fakultas Biologi sebagai kampus Biologi terbaik di Indonesia setiap tahunnya, termasuk dengan mengembangkan International Undergraduate Program yang telah direalisasikan tahun lalu” ujar Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku dekan Fakultas Biologi UGM. Fakultas Biologi secara khusus juga menjadi institusi terdepan yang mengelola KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) untuk mengawal isu perlindungan biodiversitas melalui IBI (Indonesian Biodiversity Index) dan pelaksanaan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia.
Selain itu, dalam waktu yang berdekatan sekaligus Dekan Fakultas Biologi turut mengukir prestasi yaitu tergabung dalam 500 peneliti/ilmuwan terbaik berbasis SINTA oleh Kemenristek/BRIN pada beberapa waktu yang lalu. Hal ini diumumkan oleh Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D. selaku Menteri Ristek/BRIN. Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. pun mensyukuri ini sebagai sebuah capaian yang membanggakan ditengah-tengah kesibukannya sebagai dekan. “Kita patut bersyukur, namun kita harus tetap fokus pada langkah berikutnya dalam misi kita dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat” ujarnya. Saat ini Fakultas Biologi berada pada garda terdepan dalam menciptakan sistem pendidikan dan penelitian dalam era new normal dengan protokol kesehatan yang tetap agar aktivitas civitas akademika tetap berjalan produktif.