Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor. Pada biotalks kedua ini diselenggarkan pada Kamis, 25 Juni 2020. Hadir dalam biotalks#2 ini sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Suharsono (Ahli Terumbu Karang LIPI/Alumni Biologi UGM 1974) , Prof. Dr. E.K.S Harini Muntasib M.S. (Fakultas Kehutanan IPB/Alumni Biologi UGM 1973), Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto (Fakultas Biologi UGM/Alumni Biologi UGM 1975) dan dipandu oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan P2MKSA Fakultas Biologi UGM) .
Prof. Dr. Suharsono menyampaikan materi strategi pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem laut. “Indonesia merupakan pusat megabiodiversitas, pusat evolusi dan tempat asal usul biota laut di dunia, sebagai ilustrasi dikepulauan Carribean hanya memiliki 3 jenis Acropora sedangkan indonesia sedikitnya telah dilaporkan memiliki 119 jenis” tukas Suharsono. Selanjutnya, hikmah adanya pandemi covid19 ini berdampak pada menurunnya aktivitas eksploitasi sumberdaya dan tekanan pada ekosistem sehingga memberi kesempatan pada ekosistem dan sumberdaya hayati untuk pulih kembali.
Narasumber kedua Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasid, M.S., membawakan materi pengeloaan kekayaan hayati di hutan, dalam paparannya beliau menyampaikan pandemi Covid19 terjadi karena meningktanya interaksi manusia dengan satwa liar sehingga virus menyebar luas. Selain itu, Harini juga menyampaikan bahwa memanfaatkan kekayaan hayati agar lestari perlu adanya keseimbangan antara ekonomi dan sosial budaya sehingga masyarakat disekitar serta pemda mendapatkan keuntungan dan juga bertanggung jawab dalam pelestariannya. Selanjutnya, narasumber yang ketiga Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto membawakan materi Danau: multi aspek-sektoral dan analisis risiko sisi biologi. Dalam paparannya, beliau menyampaikan perkembangan fungsi danau sebagai reservoir untuk mencegah banjir, irigasi, perikanan tangkap dan budidaya, PLTA serta juga wisata. Dalam konteks ini seorang biolog mampu bersinergi dengan bidang lainnya seperti insinyur dalam menganalisis dan merencanakan pemeliharaan kelestarian danau. Suwarno juga menyampikan lima studi kasus danau yaitu pendangkalan, pengkayaan nutrien, dataran banjir, miskin komunitas, dan salah urus. Selain itu, “diperlukan adaptasi kebiasaan baru pada pandemi Covid19 dalam pengelolaan danau setidaknya dalam bidang pariwisata, pelelangan ikan dan trasportasi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus”, papar Suwarno.
Biotalks#2 sampai dengan diturunkannya berita ini telah disaksikan oleh lebih dari 673 penonton yang berasal dari dari berbagai institusi diantaranya, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia , Universitas Lambung Mangkurat, BRPSDI KKP dan PT Asco Prima Nusantara Papua dll. Bagi yang belum dapat menyaksikan live biotalks#2 dapat menonton pada tautan ini. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dengan tema bioforensik yang dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.