Universitas Gadjah Mada memiliki visi untuk membangun kampus yang nyaman, sejuk, rindang, indah dan nyaman untuk seluruh civitas akademika dan berperan untuk paru paru hidup di pusat Kota Yogyakarta. Hampir seluruh bagian kampus ditanami dengan vegetasi sehingga semakin mempercantik dan memperindah lingkungan kampus untuk belajar. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada memiliki Hutan Biologi luas sekitar 1 Ha. Hutan ini telah dirintis sejak tahun 1970-an, atau kini telah menginjak usia 50 tahun. Di dalam hutan ini terdapat berbagai koleksi tanaman dari berbagai wilayah di Indonesia.
Koleksi tanaman yang ada di dalam hutan meliputi 91 spesies, dan di dalamnya juga terdapat beberapa spesies langka seperti pohon meranti (Shorea selanica), pohon asoka (Saracca thaipingiensis), pohon mundu (Garcinia dulcis), pohon coca cola (Cola nitida) dan kenari (Canarium indicum). Beberapa koleksi pohon telah memiliki ukuran yang cukup besar dengan lingkar batang lebih dari 4 orang bentang tangan orang dewasa, seperti meranti, randu alas, dan beringin.
Namun sayangnya, karena usia dan serangan hama beberapa koleksi tanaman besar seperti satu pohon meranti dan beringin ini telah mati dan kering. Pohon beringin ini terletak di bagian tepi Hutan Biologi dan posisinya terlalu dekat dengan Jalan Kesehatan. Jalan Kesehatan merupakan ruas jalan menuju Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, yang lalulintasnya selalu padat. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh pohon tumbang atau dahan patah, pada tanggal 8 Juli 2020 Fakultas Biologi bersama dengan Tim Vegetasi Direktorat Aset UGM melakukan pruning besar terhadap beringin yang telah mati. Selama proses evakuasi ini, jalur lalulintas menuju RS Sardjito diatur dan dialihkan oleh PK4L UGM melalui Jalan Biologi, sedangkan dari arah RS Sardjito diperlakukan sistem buka tutup.
Hutan Biologi UGM memiliki visi untuk menjadi salahsatu fasilitas pendukung pembelajaran, pendidikan, dan pengabdian masyarakat tentang pentingnya pengenalan vegetasi, konservasi, dan pengenalan spesies tanaman kepada tamu kampus. Dengan adanya mitigasi ini diharapkan Hutan Biologi selain berperan sebagai paru paru kota juga menjadi fasilitas yang nyaman dan aman (SHP).