Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor. Pada biotalks ketiga ini diselenggarkan pada Kamis, 23 Juli 2020. Hadir dalam biotalks#3 ini sebagai narasumber yaitu Dr. Eko Agus Suyono, M.App. Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM/Peneliti Microalgae Biorefinery), Drs. Ali Dikri, M.M. (Senior Manager HSSE & Sustainibility, Inpex Masela Ltd./Alumni Biologi UGM 1984), Devrita Saka Rani, M. Biores. Eng. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM/Alumni Biologi UGM 1996), Yu Inaba (Senior Researcher Euglena Co. Ltd./Japan). dan dipandu oleh Dr.Miftahul Ilmi, M.Si.
Biofuel adalah salah satu solusi mengatasi masalah energi di Indonesia dan global. Biofuel yang paling populer adalah biodiesel dan bioetanol. Seiring dengan perkembangan riset biofuel, para peneliti sudah dan sedang mengembangkan biobutanol, biohidrogen dan bahkan jetfuel. Indonesia adalah salah satu negara yang paling kaya sumber materi biofuel, karena mempunyai biodiversitas tumbuhan dan mikroorganisme sumber biofuel yang sangat besar, seperti sawit, jarak, tebu, jagung sebagai sumber biofuel generasi 1 dan juga limbah (pertanian, peternakan, perkotaan) sebagai sumber biofuel generasi 2. Dan tak kalah menariknya adalah mikroalga sebagai sumber biofuel generasi 3 dan bila dikembangkan bersama mikroorganisme lain akan menjadi sumber biofuel generasi 4 (electrofuels dan photobiological solar fuels).
Yu Inaba, menjelaskan tentang perusahaan dimana dia bernaung yaitu Euglena company (Japan). Euglena sendiri dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan, suplemen dan kosmetik. “Euglena powder hasil dari pengembangan dari perusahaannya dapat digunakan sebagai oleh-oleh dan bisa diminum sebagai suplemen”, tutur pria Jepang tersebut.
Pembicara kedua, Dr. Eko Agus Suyono, M.App. Sc. menyampaikan materi tentang Microalga Biofuel & Biorefinery. Pemilik Nogotirto Algae Park ini menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan meningkat sejalan dengan jumlah penduduk. Di Indonesia yang memiliki biodiversitas yang tinggi merupakan suatu modal yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan energi tersebut. Tidak hanya cara pemanfaatan biodiversitas, namun perlu diperhatikan juga masalah pemanfaatan biodiversitas tadi terhadap lingkungan yang ada. Microalga merupakan salah satu bahan yang dapat dikembangkan salah satunya untuk biofuel. Kendala yang masih perlu dihadapi dan dicari solusi bersama-sama adalah cara panen yang efisien, meningkatkan produk atau biomassa yang tinggi dan cara ekstraksi.
Drs. Ali Dikri, M.M. membawakan materi Tantangan & Peluang Bioenergi dalam Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Alumni Biologi UGM 1984 ini mengulas bahwa dahulu Indonesia merupakan penghasil minyak bumi yang tinggi dan pada akhirnya pada tahun 2004 bangsa ini menjadi importir minyak dunia. “Bahan bakar fosil memang alamiahnya semakin hari akan semakin berkurang“, tukas Ali Dikri. Dengan adanya permasalahan tersebut maka harus dicarikan solusi dengan melihat peluang dimana Indonesia memiliki banyak potensi diantaranya, sumber matahari, angin, air, panas bumi dan bioenergi. Pada akhir pemaparannya Ali menegaskan bahwa perlu digali lagi tentang teknologi untuk pengembangan biomassa yang tidak berkompetisi dengan sumber makanan.
Selanjutnya narasumber yang keempat adalah Devrita Saka Rani, M. Biores. Eng. membawakan materi Pengembangan Bahan Bakar Nabati di Indonesia. Indonesia yang memiliki biodiversitas yang tinggi merupakan kunci dan potensi untuk bahan baku Bahan Bakar Nabati. Melihat kondisi di negara ini konsumsi energi paling tinggi pada sector transportasi. Contoh dari Bahan Bakar Nabati adalah bioethanol, biobutanol, biodiesel, biogas dll. Peneliti di kementrian ESDM ini juga menjelaskan apa saja yang menjadi kelebihan, kekurangan dan peluang riset pada BBN.
Biotalks#4 sampai dengan diturunkannya berita ini telah disaksikan oleh lebih dari 650 penonton yang berasal dari dari berbagai institusi. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.