Budaya secara bahasa adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan dengan kurang lebih 17.548 pulau yang membentang. Dengan jumlah pulau yang sangat banyak tersebut, tidak heran jika Indonesia juga kaya akan kebudayaan yang begitu beraneka ragam dari budaya Aceh sampai budaya Papua. Suku Jawa, sebagai salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia memiliki kebudayaan yang begitu beraneka ragam.
Fakultas Biologi UGM kembali mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) yang ketujuh dengan tema “Khasanah Budaya Jawa dalam Bingkai Ilmu Hayati”. Acara “ngobras” kali ini sedikit berbeda dengan acara ngobras sebelumnya yang menampilkan kisah para alumni untuk menceritakan pengalamannya untuk lanjut studi di luar negeri. Ngobras 7 disiarkan langsung melalui kanal Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi”. Acara “ngobras” yang digawangi oleh Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech dan Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc., dengan moderator Aries Bagus Sasongko, M.Biotech., telah terselenggara dengan sukses pada hari Selasa, 8 September 2020 pukul 19.30 – 21.00 WIB. Antusiasme pemirsa terlihat sangat tinggi terbukti dari jumlah viewer nya mencapai 270 sampai berita ini diterbitkan.
Dua orang narasumber hebat kami adalah Prof. Dr. Purnomo, M.S. (Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Ahli Etnobotani) dan Drs. Suparwoto (Alumni Biologi UGM 1976, Pemerhati Keris) Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., juga hadir dalam acara ini untuk memberikan sambutan. “Ilmu Biologi itu cukup luar biasa karena banyak falsafah jawa yang di dalamnya menunjukkan keanekaragaman hayati baik flora dan fauna”, papar Budi.
Latar belakang audience yang hadir pada acara “ngobras” tidak hanya terbatas dari mahasiswa dan dosen di Fakultas Biologi UGM, namun diikuti oleh masyarakat umum, siswa SMA, mahasiswa, dosen, atau peneliti dari berbagai institusi. Buktinya banyak sekali audience yang langsung menuliskan pertanyaannya di kolom komentar, sehingga menambah hangatnya perbincangan malam itu.
Baik Prof. Pur maupun Ki Parwoto, memaparkan secara jelas dan detail mengenai budaya jawa yang ada erat kaitannya dengan ilmu hayati dalam hal ini Ilmu Biologi. “Di biologi saya juga menekuni bidang yang biologi yang kental sekali dengan budaya jawa yaitu etnobotani”, tutur Prof. Pur. Suatu keris banyak sekali memiliki filosofi hidup keseharian buat umat manusia “banyak flora dan fauna yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet keris dan ada juga keris yang bentuknya terinspirasi dengan bentuk hewan serta tumbuhan”, tambah Ki Parwoto. Pada kesempatan akhir moderator menambahkan bahwa acara ngobras ini telah membuka pandangan serta wawasan para pemirsa tentang Ilmu Biologi yang memiliki peran yang sangat nyata dalam pelestarian Indonesia dan Budaya jawa khususnya.