Setiap hari, kita dikelilingi oleh sejumlah besar informasi dari berbagai sisi dan jenis: mulai dari berita, resep masakan, gosip, dll. Jika kita mencoba untuk mengurutkan data-data yang ada di sekitar kita selama satu hari saja, kita akan mulai mendapatkan konsep keseluruhan dari hidup di sekitar kita dan dunia tempat kita tinggal. Kini, logika yang sama diaplikasikan pada skala global, yang membawa kita ke era Big Data, fenomena yang begitu besar hingga dapat melewati batas tool database tradisional. Kuantitas informasi digital yang sudah sangat besar terus bertumbuh hari demi hari dengan kecepatan yang eksponensial, big data bisa digunakan untuk memaksimalkan potensi ini untuk keuntungan bersama. Dengan big data, jumlah data yang begitu besar dapat diekstrak, dievaluasi, dan ditransformasi menjadi tumpukan pengetahuan bernilai yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung riset ilmiah lebih jauh.
Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Tantangan dan Peluang Penggunaan Big Data dalam Penembangan Riset Biologi. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Rabu, 7 Oktober 2020. Hadir dalam Biotalks#8 ini sebagai narasumber yaitu Dr. Barano Siswa Sulistyawan, M.Sc. (Manajer Konservasi, WWF Indonesia; Alumni F. Biologi UGM 1990), Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phill., Ph.D. (Peneliti Senior, Pusat Penelitian Biologi, LIPI; Alumni F. Biologi UGM 1983), Matin Nuhamunada, M.Sc.(Dosen Fakultas Biologi UGM; Alumni F.Biologi UGM 2010) dan dipandu langsung oleh Akbar Reza, S.Si., M.Sc. . Hadir juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. untuk memberikan sambutan pada Biotalks 8. Big data merupakan salah satu fokus utama dari Fakultas Biologi dengan memasukkannya di dalam kurikulum. “Big data itu sumber yang terpedam dan luar biasa potensinya. Siapa yang menguasai big data, dia akan menguasai dunia”, sahut Eko.
Pembicara pertama, Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phill., Ph.D. menjelaskan bahwa Pengembangan Big Data membuka peluang baru bagi riset biologi. Big Data akan melahirkan paradigma pembaharuan Ilmu Biologi dan lompatan riset multidisiplin. Big Data juga menjawab keterbatasan metode pengumpulan data konvensional (kualitatif dan kuantitatif) sekaligus menyajikan solusi bagi ilmuwan Biologi, Pertanian, Perikanan, Kedokteran, Biokimia, Antropologi, Budaya untuk lebih produktif. “Masih banyak tantangan dan peluang dalam pengembangan big data di Indonesia ini, membangun big data kehati ini perlu secara kolektif secara nasional, sinergis dan simultan”, ujar Prof Rosichon.
Barano Siswa Sulistyawan, M.Sc. sebagai pembicara kedua menyampaikan bahwa Tren pengguaan BiG Data dalam riset biologi terletak pada seberapa besar upaya kita untuk melampaui tantangan dengan menggunakan peluang perkembangan teknologi. Hambatan terbesar kita adalah cara berfikir kita sendiri yang sering kali dilimitasi oleh kerangka pengetahuan yang sudah dimiliki. Aplikasi beragam penerapan Big Data dalam riset biologi terus berkembang dan terbuka, karena kehidupan manusia sangat tergantung dari beragam pemanfaatan biodiversitas dan kesehatan ekosistem yang dapat menopang keberlanjutan kehidupan manusia dan alam yang lebih baik dimasa depan. “Pemanfaatan big data tidak hanya terbatas di bidang biologi saja, tetapi perlu membuka diri bekerja sama dengan bidang ilmu lain untuk mengembangkan dan optimalisasi pemanfaatannya”, tutur Mas Barano.
Pembicara terakhir, Matin Nuhamunada, M.Sc., big data dalam bioteknologi di Indonesia adalah terkait infrastuktur, kemampuan analisis, pembiayaan, dan keterbatasan SDM. Namun disisi lain, Indonesia memiliki peluang riset yang sangat luas seperti di bidang biodiversitas genetik, komersialisasi SDH, dan peluang produksi senyawa yang bernilai ekonomis tinggi (high valuable chemicals). “Indonesia memilih pasar yang sangat besar untuk komersialisasi hasil riset mengingat jumlah penduduk yang sangat besar”, tambah Matin.
“Big data ini sangat penting dan erat kaitannya untuk menjaga sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia”, tambah Akbar selaku moderator dalam menutup acara Biotalks8 ini. Biotalks#8 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.