Kesuksesan dalam membangun suatu perguruan tinggi di jaman yang sudah super modern ini tidak hanya pada performance perguruan tinggi itu saja, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, yaitu lingkungan strategi dimana kompetisi terus menerus terjadi tanpa henti. Dalam melaksanakan misi dan fungsi pokoknya membutuhkan sumber daya baik yang dapat diraba atau yang tidak dapat diraba yang dibutuhkan juga oleh perguruan tinggi yang lain agar tetap survive dalam kompetisi. Dalam melaksanakan misi dan fungsi pokoknya, perguruan tinggi dalam berbagai bentuknya (universitas, sekolah tinggi, dan politeknik), memerlukan resources baik yang bersifat tangible maupun yang intangible yang juga diperlukan oleh perguruan tinggi lain. Perguruan tinggi juga harus berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya dalam mengentaskan lulusan yang dihasilkan, produk ilmu pengetahuan yang diciptakan dan berbagai hal lain yang merupakan produk yang diperlukan dan ditawarkan kepada masyarakat.
Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Peran Biologi dalam Mengelola dan Mengembangkan Perguruan Tinggi di Indonesia dan Dunia. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Selasa, 24 November 2020. Hadir dalam Biotalks#9 ini sebagai narasumber yaitu Prof. Datin Maryati Binti Mohamed (Universitas Tun Hussein Onn Malaysia; Alumni F. Biologi UGM 1972), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta; Alumni F. Biologi UGM 1982), Dr. Drs. Sunarto, M.Hum. (Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia; Alumni F.Biologi UGM 1977) dan dipandu langsung oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Hadir juga Dekan Fakultas Biologi untuk memberikan sambutan pada Biotalks 9. “Ketiga pembicara ini akan memberikan warna untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan menjadi bekal kita semua untuk menjalankan tugas-tugas kita di Perguruan Tinggi”, sahut Budi.
Pembicara pertama, Prof. Datin Maryati Binti Mohamed menjelaskan bahwa kegiatan di Perguruan Tinggi berasaskan kepada keperluan negara yang dapat memainkan peranan penjagaan alam sekitar serta penggunaan sumber semula jadi yang lestari. Pihak kerajaan juga melalui konsultansi dengan universitas telah menggunakan kepakaran dan menggunakan tenaga manusia termasuk pelajar program ini dalam pengurusan hal-hal berkaitan penjagaan alam sekitar seperti pengurusan hutan, bakau dan gambut. Dalam aspek hubungan dengan masyarakat, melalui elektif “teknologi warisan” program ini berhubung dengan masyarakat setempat, antar bangsa dan pelajar-pelajar sekolah akhirnya dapat meningkatkan kesadaran akan penggunaan sumber secara lestari. “Program Biologi di UTHM merupakan pelopor program studi yang menciptakan sarjana-sarjana yang nantinya akan menjadi teknisi atau pemerhati lingkungan. Hal ini didasari karena pembangunan yang cepat di Johor namun masih belum banyak teknisi atau ahli konservasi yang dapat memberikan rekomendasi penyelamatan SDA akibat pembangunan”, ujar Prof Datin.
Dr. Sofyan Anif, M.Si. sebagai pembicara kedua menyampaikan bahwa pendidikan dibutuhkan untuk menghasilkan SDM hebat, dan dosen memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan yang berkualitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang baik berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi tingkat edukasi penduduk akan berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi negara. Edukasi yang lebih baik berpotensi meningkatkan inovasi serta produktivitas, termasuk mempercepat kemunculan dan penguasaan akan teknologi baru. Semakin tinggi tingkat penguasaan Ipteks suatu negara berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi negara. “Guna mewujudkan pendidikan yang unggul, maka Perguruan Tinggi harus mampu melakukan pengelolaan manajemen yang baik dalam kurikulum, keuangan, SDM, SarPras, dan informasi. Sesuai tema hari ini, ilmu biologi berperan penting dalam mewujudkan SDM Indonesia yang unggul” , tutur Prof. Anif.
Pembicara terakhir, Dr. Drs. Sunarto, M.Hum. Guna mewujudkan pendidikan yang bisa menghasilkan SDM dengan kompetensi unggul memerlukan kokaborasi dari berbagai pihak termasuk tendik dan dosen. Kesuksesan kolaborasi ditentukan oleh kualitas komunikasi. Kesuksesan suatu Perguruan Tinggi juga memerlukan kerjasama antara dosen dan tendik dengan Pimpinan sebagai pembuat kebijakan. Kebijakan pimpinan akan sangat mempengaruhi bagaimana suatu Perguruan Tinggi berperan di masyarakat, dan berkolaborasi dengan industri dan swasta. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa 3 komponen penting dalam pengelolaan Perguruan Tinggi yang tidak dapat dipisahkan yaitu dosen dan tendik, pengeloaan kampus, dan sistem informasi. “Sebagai biologi, beberapa prinsip biologi dapat diimplementasikan dalam pengelolaan Perguruan Tinggi. Pertama, prinsip adaptasi, dimana dosen, tendik, dan pengelola kampus harus mampu beradaotasi dengan kondisi dan permasalahan baik di organisasi kampus maupun masyarakat. Kedua yaitu simbiosis. Warga Perguruan Tinggi harus mampu saling berkolaborasi positif atau simbiosis yang saling menguntungkan satu sama lain demi mewujudkan sistem pendidikan yang baik di Perguruan Tinggi bagi mahasiswa. tambah Dr. Sunarto.
Biotalks#9 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi melalui channel Youtube Fakultas Biologi UGM yaitu Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.