Program Budidaya ikan wader pari yang diinisiasi oleh Bapak Dr. Bambang Retnoaji M.Sc melalui Aquatic Research Group saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Awalnya program budidaya ini berskala semi-massal, namun kini skala produksinya sudah massal karena telah menggandeng mitra Kelompok tani yaitu Gapoktan Santan Mina Lestari.
Pengolahan produk pasca panen dari budidaya ikan wader pari ini telah dikembangkan, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dari ikan wader pari hasil budidaya. Meski demikian, tampaknya tingkat kesadaran (awareness) masyarakat terhadap budidaya ikan ini masih belum tinggi, hal ini dimungkinkan terjadi karena tingkat pemahaman informasi dan teknik budidaya ikan ini masih belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena itu edukasi dan penyuluhan terkait budidaya ikan wader pari ini sangat dibutuhkan dan harus gencar dilakukan pada Kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki minat untuk melakukan budidaya ikan ini.
Langkah konkrit yang telah dilakukan oleh Aquatic Research Group, Fakultas Biologi UGM dan Gapoktan Santan Mina Lestari untuk meningkatkan kapasitas edukasi dan penyuluhan budidaya yaitu dengan cara menjalin kerjasama dengan PT PLN Persero Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah melalui Program CSR (Corporate Sosial Responsibilty). Program pemberdayaan dan edukasi masyarakat tentang budidaya ikan wader pari ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menggunakan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
CSR dari PT PLN ini diharapkan mampu meningkatkan dan menunjang pengembangan budidaya ikan wader pari dari segi pembenihan, pembesaran maupun pengolahan produk pasca panen. Selain itu, diharapkan dapat mengatasi kendala yang selama ini sering dialami oleh peneliti di perguruan tinggi dalam mengimplementasikan hasil penelitian dan teknologi kepada masyarakat umum karena keterbasaan pendanaan.
Salah satu seri kegiatan penyuluhan masyarakat untuk budidaya ikan lokal ini dilaksanakan dalam bentuk Kerjasama dengan DKP DIY, sekaligus dalam acara sosialisasi re-stoking ikan lokal di DIY, yang juga merupakan bagian dari program kerja DPRD Provinsi DIY. Pada hari Senin, 9 November 2020 telah dilaksanakan program edukasi budidaya ikan wader pari yang pertama, berlokasi di Kelurahan Potorono Banguntapan Bantul. Program Edukasi budidaya ikan wader pari yang dilaksanakan oleh aquatic research group ini diwakili oleh Dr. Bambang Retnoaji M.Sc sebagai narasumber penyuluhan, dan perwakilan dari DKP Provinsi DIY dan DPRD Provinsi DIY. Kegiatan serupa juga dilakukan pada daerah yang lain, sehingga penyuluhan ke2 dilanjutkan di daerah Temuwuh Balecatur, Sleman pada hari Senin 16 November 2020. Penyuluhan ke3 dilaksanakan di desa Sumbersari, Moyudan, Sleman, pada hari Senin 23 November dan rangkaian penyuluhan ini ditutup dengan kunjungan ke desa Dukuh sari, Wonokerto, Turi, Sleman pada hari Rabu 25 November 2020.
Rangkaian kunjungan yang cukup padat di beberapa tempat ini dilakukan untuk menyiasati kondisi pandemi COVID-19 yang saat ini masih melanda Indonesia, tak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi pandemi seperti saat ini membuat pertemuan dalam skala besar bertajuk event dan pelatihan di lapangan belum dapat dilaksanakan. Di sisi lain diskusi tentang budidaya ikan dengan Kelompok masyarakat secara daring juga akan sulit dilakukan, sehingga untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, maka tim berinisitif untuk membentuk SGD (Small Group Discussion).
SGD dilakukan dengan membatasi kehadiran peserta dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta memastikan bahwa seluruh peserta yang hadir pada diskusi tersebut adalah warga lokal saja. Dengan cara demikian diharapkan program edukasi tetap dapat berjalan optimal karena terdapat pertemuan tatap muka dan diskusi secara langsung terkait program budidaya ikan wader pari yang sedang berjalan.
Harapan dari program edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang budidaya ikan wader pari di Kelompok Masyarakat DIY, sehingga memunculkan stimulus untuk ikut terlibat dalam budidaya ikan wader pari, dimulai dari skala kecil hingga skala massal. Harapannya adalah program budidaya ikan wader pari ini dapat mampu menjawab permasalahan terkait peningkatan ekonomi masyarakat melalui alternatif budidaya ikan. Selain itu, edukasi ini juga menjadi penting karena terkait dengan konservasi ikan lokal perairan tawar Indonesia.