Selasa, 30 Maret 2021 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan acara Workshop Publikasi dengan mengundang 3 narasumber,yaitu Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si. (PUI-PT Institute for Halal Industry and Systems, UGM), Prof. Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng. (Fakultas Teknik UGM), dan Prof. Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D (Badan Penerbit dan Publikasi UGM). Acara tersebut dimoderatori oleh Dr.biol.hom Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si., Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., dan Dr. Miftahul Ilmi, S.Si., M.Si, dosen dari Fakultas Biologi, UGM. Workshop dimulai pada pukul 08.00-15.00 WIB dengan dipandu oleh Annisa Mawarni, S.Si.
Acara diawali dengan pembukaan dari Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si. M.App.Sc. Dalam pemaparannya, Dr. Eko menjelaskan mengenai gambaran publikasi Fakultas Biologi, UGM, bahwa untuk capaian jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi nasional maupun internasional per jumlah dosen sudah melampaui target, namun untuk jumlah sitasi karya ilmiah justru masih belum mencapai target evaluasi indikator kinerja utama (IKU). Hal inilah yang melatarbelakangi diselenggarakan workshop ini. “Harapannya dengan diselenggarakan acara ini dosen-dosen di Fakultas Biologi dapat meningkatkan H-index dan publikasi di high impact journals”, ungkap Dr. Eko.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Fakultas Biologi senantiasa memperhatikan peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi. “ Empat indikator yang senantiasa menjadi salah satu ukuran kinerja kita adalah academic reputation, employee reputation, citation per paper, dan H-index. Sehingga pada kesempatan ini dikhususkan untuk peningkatan citation per paper dan H-index ”, ungkap Prof. Budi.
Pada pemaparan materi pertama, Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si. menyampaikan mengenai publikasi di high impact journals, yaitu bagaimana memilih jurnal yang termasuk ke dalam kategori high impact journals dan strategi publikasi ke jurnal internasional. “Suatu hasil penelitian akan bermakna jika dimanfaatkan seluas-luasnya bagi masyarakat, dipatenkan,dan dipublikasikan “, tambah Prof. Abdul.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Prof. Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng. mengenai strategi agar publikasi dapat dibaca dan dimanfaatkan lebih luas (peningkatan H-index). Untuk meningkatkan H-index diperlukan persiapan dalam menyusun, mempromosikan serta memantauan perkembangan artikel publikasi. Selain itu, Prof. Deen menjelaskan perlunya research mapping dan riset unggulan, strategi perencanaan membangun sinergi riset agar menjadi sinergitas internasional, serta menjadikan hasil penelitian dalam suatu produk. “Kompetitor kita tidak akan pernah hormat dengan UGM walaupun memiliki banyak dosen berpredikat PhD dan Profesor, namun mereka akan takut jika UGM memiliki riset unggulan yang diwujudkan dalam bentuk publikasi ilmiah dan karya nyata berkelas dunia”, tutup Prof. Deen dalam pemaparan materinya.
Pada sesi ketiga, dilakukan pembahasan mengenai strategi pemilihan jurnal bereputasi dan menghindari jurnal predatori oleh Prof. Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D. Sama dengan istilah predator yang berarti memangsa, jurnal predator adalah jurnal yang membuat pseudoakademik dengan tujuan mengambil uang dari penulis artikel, kerugian yang dapat ditimbulkan adalah dari segi finansial dan bisa jadi jurnal kita hilang atau tidak terpakai. Publikasi predatory merupakan fenomena global dan Indonesia termasuk salah satu negara yang sangat rawan dengan praktik publikasi yang masuk kedalam kategori predator. Hal ini disebabkan pemahaman peneliti terkait jurnal predator masih kurang namun tuntutan dalam menghasilkan publikasi dengan segera sangat tinggi, sehingga dalam pengambilan keputusan memilih jurnal untuk publikasi dapat menimbulkan sebuah konsekuensi. Prof. Widodo memberikan indikator pengecekan kualitas jurnal/konferensi, dan contoh jurnal yang termasuk kedalam kategori jurnal predator. “Dalam menentukan apakah suatu jurnal atau konferensi bersifat predator atau legitimate diperlukan ketelitian dan intuisi, UGM melalui Badan Penerbit dan Publikasi melakukan proses review dalam menentukan jurnal yang bereputasi dan jurnal yang termasuk dalam kategori predatory dalam tiap pengajuan insentif jurnal telah terbit”, ungkap Prof Widodo
Setiap selesai sesi pemaparan materi oleh ketiga narasumber, dilakukan juga sesi diskusi selama 30 menit kemudian dilakukan sesi pendampingan dalam pemahaman terkait H-index dan tips serta trik menaikkan H-index. Kegiatan ini dihadiri oleh 55 dosen Fakultas Biologi, UGM.