Gama Melon Parfum (Melon ‘GMP’) merupakan melon (Cucumis melo L.) hasil pemuliaan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM dengan karakter fenotip yang unik, yaitu rasa pahit pada daging buah. Rasa pahit ini menyebabkan melon ‘GMP’ tidak dapat dikonsumsi layaknya melon lain pada umumnya. Selain itu melon ‘GMP’ juga memiliki keunikan lainnya, yaitu corak batik pada kulit buah serta aroma harum yang menjadi cikal bakal nama kultivar Gama Melon Parfum. Keunikan dari corak batik melon ‘GMP’ ini pernah ikut meramaikan hari batik nasional pada tahun 2017 silam (Baca: Perkuat Hari Batik Nasional Fakultas Biologi UGM Luncurkan Melon Bercorak Batik – Fakultas Biologi ). Selain itu, sebagai kultivar hasil pemuliaan, melon ‘GMP’ telah berhasil didaftarkan sebagai kultivar baru ke Kementerian Pertanian RI sebagai bagian dari hasil riset payung Gama Melon (Baca: Gama Melon Berhasil Daftarkan 7 Varietas Melon Baru Hasil Riset Fak. Biologi UGM – Fakultas Biologi ).
Sejak tahun 2019 lalu, melalui Research Grant RISPRO-LPDP dari Kementerian Keuangan, telah dilakukan komersialisasi melon ‘GMP’ sebagai bahan baku industri kosmetik dengan memanfaatkan kandungan senyawa bioaktif menjadi produk shampoo bekerja sama dengan PT. Gizi Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan melibatkan lintas disiplin ilmu bersama Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc. (Fakultas Teknologi Pertanian UGM) dan Dr. T.N. Saifullah Sulaiman, M.Si.Apt. (Fakultas Farmasi UGM). Kolaborasi ini pun telah mendapatkan penghargaan dari Universitas Gadjah Mada untuk kategori Penelitian Kolaboratif Klaster Saintek Terbaik pada tahun 2020 (Baca: Dekan Fakultas Biologi Raih Penghargaan Insan UGM Berprestasi 2020 – Fakultas Biologi ).
Melalui kolaborasi penelitian dan pendanaan, tepatnya pada tanggal 25 Juni 2021 telah diproduksi prototipe final produk shampoo dari ekstrak melon ‘GMP’. Meskipun ditengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi, terdapat harapan hasil inovasi dari UGM yang ditelurkan. Produk inovasi tersebut merupakan capaian tahun pertama dari Hibah RISPRO-LPDP dan akan dilakukan produksi dan pemasaran sebagai target utama pada kegiatan tahun berikutnya. “Kami akan berusaha terus mengawal produk ini untuk dapat bisa dikomersialisasikan dan masuk ke pasar nasional” ujar Prof. Budi S. Daryono sekalu ketua tim peneliti. Produk shampoo dari ekstrak melon ‘GMP’ ini diberi nama “LAXMI” sebagai merek dagang yang berasal dari bahasa sansekerta dan memiliki makna sebagai Dewi Kecantikan. “Harapannya ekstrak Gama Melon Parfum tidak hanya dimanfaatkan sebagai shampoo, namun akan coba kami kembangkan untuk produk kosmetik dan kecantikan lainnya” ujar Sany Rahardjantho selaku Direktur Utama PT. Gizi Indonesia.
Aktivitas penelitian kolaborasi ini melibatkan mahasiswa S1, S2, dan S3 dari Fakultas Biologi UGM dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan telah diinisiasi sejak tahun 2012 silam sebagai bagian dari perjalanan panjang melon ‘GMP’ dari penelitian dasar hingga ke penelitian pengembangan. Penelitian mengungkapkan bahwa melon ‘GMP’ memiliki komposisi senyawa bioaktif yang berbeda dari profil fitokimia buah melon pada umumnya sehingga terekspresi aroma harum dan rasa pahit pada buah. Selain itu dalam bidang kesehatan, melon ‘GMP’ juga memiliki potensi sebagai antidiabetes, repellent nyamuk, serbuk pembunuh jentik nyamuk, serta sebagai antikanker berdasarkan penelitian secara in silico dan penelitian dasar secara in vivo. Penelitian pengembangan terhadap melon ‘GMP’ akan terus dilakukan karena meskipun tidak bisa dikonsumsi langsung, namun esktrak melon ‘GMP’ dapat dimanfaatkan untuk industri kosmetik, farmasi, dan kesehatan.