Pada Juli lalu, salah satu mahasiswa S1 UGM, Nareta Defiani (Biologi, 2018) baru saja menyelesaikan program magang yang diselenggarakan oleh National Institute of Genetics, Graduate University for Advanced Studies (SOKENDAI) melalui program NIGINTERN 2021. Program NIGINTERN ke-14 yang dilaksanakan dari tanggal 17 Juni hingga 28 Juli 2021 ini, berlangsung selama 6 minggu, meliputi welcoming party, colloquium, lectures dari dosen dan professor di NIG maupun di luar NIG, farewell party, dan social night yang diselenggarakan oleh intern NIG.
“Meskipun NIGINTERN 2021 dilaksanakan secara virtual karena situasi COVID-19, saya sangat berterima kasih kepada pihak NIG yang telah memberi saya kesempatan untuk lebih memahami peluang riset di bidang genetika molekuler. Saya juga sangat bersyukur karena dapat mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh NIG, serta saya dapat bertemu dua belas intern lainnya dari seluruh dunia terlepas dari zona waktu dan hambatan bahasa. Selain itu, seminar dan kuliah yang dilaksanakan dalam bahasa Inggris, sehingga memudahkan pemahaman saya selama agenda magang.” kata Nareta.
Setiap tahunnya, program NIGINTERN menerima dua belas mahasiswa S1 (pada semester akhir) dan S2, sementara Nareta adalah mahasiswa pertama dan satu-satunya yang berasal dari Indonesia dan diterima pada program magang tahun ini. Intern terpilih akan melakukan penelitian mandiri di bawah bimbingan principal investigators (PI) NIG. Program ini mencakup pelatihan penelitian ilmiah, dan kunjungan laboratorium untuk berdiskusi dengan PI. Di akhir program, peserta akan mempresentasikan hasil riset di “NIGINTERN Reports Symposium” (tidak diterapkan untuk NIGINTERN 2021), serta NIG akan memberikan sertifikat sebagai bentuk apresiasi karena telah berhasil menyelesaikan program.
Nareta sendiri ditempatkan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Perkembangan dengan PI, yaitu Prof. Koichi Kawakami, dengan fokus pada zebrafish (Danio rerio). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuat galur ikan transgenik yang mengekspresikan aktivator transkripsi Gal4 dalam sel, jaringan, dan organ tertentu. Selain itu, lab Kawakami telah mengembangkan sistem transposon yang dinilai efisien pada vertebrata dengan menggunakan elemen transposabel Tol2 dari ikan medaka Jepang. Serta, Koichi’s lab juga telah mengembangkan metode genetik, seperti transposon-mediated transgenesis, gene trap, enhancer trap, dan metode Gal4-UAS.
“NIGINTERN 2021 sangat menarik juga sangat intens. Terima kasih kepada anggota lab dan intern lainnya yang telah banyak membantu saya. Meskipun tahun ini kegiatan hanya dilakukan secara virtual, namun setelah mengikuti keseluruhan acara, NIGINTERN 2021 jauh di luar ekspektasi saya, karena semua kegiatan direncanakan dan terlaksana dengan baik. Bagi mahasiswa Biologi UGM yang tertarik untuk mendalami penelitian biologi molekuler, saya harap teman-teman mendaftarkan diri pada NIGINTERN 2022.” tambah Nareta