Pengumuman selengkapnya bisa dilihat disini
2021
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini tidak menjadi halangan bagi pihak Fakultas Biologi UGM dan Mahasiswa Prodi Magister Biologi untuk tetap melaksanakan kegiatan akademik sebagaimana mestinya. Rabu, 27 Januari 2021, telah diadakan seminar proposal penelitian tesis secara daring dan diikuti oleh 26 dosen pembimbing serta 48 mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan evaluasi serta masukan terhadap mahasiswa Prodi Magister Biologi UGM mengenai rencana penelitian tesis.
Acara seminar proposal diawali dengan sambutan oleh Bapak Dr. rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Biologi Fakultas Biologi UGM. Kemudian acara dilanjutkan dan dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, dalam sambutannya beliau berpesan bahwa kegiatan seminar proposal ini merupakan langkah awal dalam rangkaian penelitian thesis. Selain itu diharapkan pasca-research untuk melakukan publikasi penelitian dalam bentuk jurnal.
Acara Seminar ini dibagi kedalam 4 kelompok, dimana kelompok pertama terdiri dari peserta seminar bidang Rekayasa Biologi dan mikrobiologi yang dipandu oleh moderator Rahadian Yudo Hartyanti, M.Sc., kelompok kedua terdiri dari peserta seminar bidang genetika dan botani yang dipandu oleh moderator Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc., kelompok ketiga terdiri dari peserta sidang bidang Zoologi dan Entomologi yang dipandu oleh moderator Zuliyati Rohmah, Ph.D., dan kelompok terakhir peserta terdiri dari bidang ekologi dan lingkungan yang dipandu oleh moderator Akbar Reza, S.Si., M.Sc.
Acara ditutup oleh masing-masing moderator yang ada di setiap kelompok. Dengan terlaksananya acara seminar proposal ini, maka diharapan kepada seluruh mahasiswa/i untuk segera melaksanakan ujian kompre dan dapat melaksanakan penelitian yang sesuai dengan yang telah ditetapkan, agar mendapatkan hasil yang maksimal dan terbaik serta dapat menyelesaikan penelitian secara tepat waktu.
Ngobral #3 merupakan lanjutan acara Ngobral (Ngobrol Bareng Alumni) yang dibuat berseri dan telah sampai pada sesi ketiganya, kolaborasi antara BCADC (Biology Career and Alumni Development Centre) dengan KMFB bekerja sama dengan BEM Biologi yang bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa mempersiapkan diri ke jenjang setelah kuliah dan menambah skill diri dengan menghadirkan alumni. Ngobral kali ini mengangkat tema “Peluang Berkarir di TNI dan POLRI” dengan menghadirkan tiga narasumber yang sedang berkarir di TNI dan POLRI pada Sabtu, 23 Januari 2021. Acara dibuka oleh host yaitu Alim El Hakim mahasiswa Biologi angkatan 2017, pada 19.30 WIB yang dilanjutkan dengan pengenalan pembicara yaitu Letkol Ckm Nurhadiyanta, S.Si, M.Si. dari alumni Biologi angkatan 1986 yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sub Instalasi Produksi Indonesia Army Cellcure Center RSPAD Gatot Soebroto sekaligus Kaprodi Biologi FMIPA-M UNHAN. Kemudian, IPTU Riana Adhyaksari, S.Si. dari Biologi angkatan 2010 yang sedang berkarir di Bidang Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah. Ketiga, yaitu Letda Laut (KH/W) Disti Ria Larasati. S.Si. dari Biologi angkatan 2010 yang sekarang menjabat sebagai Perwira Pertama Korps Wanita AL, Mabes TNI.
Selanjutnya, pemberian sambutan oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. menerangkan bahwa TNI dan POlRI saat ini sedang banyak merekrut stafnya dari lulusan perguruan tinggi, salah satunya dari jurusan Biologi. Hal ini menunjukkan bahwa Biologi memiliki peran untuk kemajuan TNI dan POLRI. Beliau juga menuturkan, “Dengan masuknya para alumni Fakultas Biologi di TNI dan POLRI dapat semakin berkembang dan berkontribusi untuk negara tercinta ini”.
Dijelaskan oleh narasumber yaitu IPTU Riana dan Letda Laut Disti jika tahap seleksi untuk TNI maupun POLRI cukup panjang. Proses seleksi mencakup 2 tahap, yaitu tingkat daerah dan tingkat pusat, yang pada masing-masing tahap dilakukan beragam tes diantaranya yaitu seleksi fisik, tes psikologi, pemeriksaan kesehatan, dan tahap administrasi akhir. Disti menegaskan, “Perlu niat yang sungguh-sungguh untuk dapat lolos, pendidikan dasar prosesnya sangat panjang bahkan kontak dengan keluarga juga terbatas” ujarnya. Letkol Ckm Nurhadiyanta, S.Si, M.Si. juga menuturkan banyaknya lini ilmu yang dapat dimasuki oleh lulusan Biologi yaitu diantara biomedis dan kesehatan lingkungan, bagian NUBIKA (Nuklir, Biologi, dan Kimia), atau bahkan menjadi dosen misal seperti beliau yang saat ini menjadi Kaprodi di FMIPA-M UNHAN. Selain itu, Beliau juga menegaskan, “Untuk adik-adik, tolong kemampuan Bahasa Inggris untuk ditingkatkan, karena Bahasa Inggris mampu menjadi pembeda kita karena itu menjadi modal penting ketika kita mau belajar untuk meng-upgrade diri lebih lagi, dikuasai juga,” tuturnya. IPTU Riana Adhyaksari, S.Si. juga menyampaikan pentingnya pembelajaran selama di kelas dan praktikum saat kita kuliah itu mampu menjadi penunjang ketika ia bekerja di bagian dokumen forensik, “Ketika kita praktikum, terutama mikrobiologi ya, itu kan meneliti hal-hal tak kasat mata sehingga harus teliti, jadi kita meneliti hal-hal yang tak kasat mata kemudian kita memprosesnya, menilai hasilnya seperti apa, itu merupakan hal yang harus dilakukan dengan teliti sekali… selain itu, saat praktikum kita membedah katak, ketika menjadi polisi saya melihat lambung manusia.”
Acara ini berlangsung dengan sukses dengan banyaknya peserta dan ditutup dengan untuk masuk kedalam TNI dan POLRI dapat melalui berbagai jalur diantaranya yaitu SIPSS dan jalur ASN. Serta, tentunya diperlukan persiapan fisik dari jauh-jauh hari secara bertahap.
Nantikan terus Ngobral selanjutnya, sesi selanjutnya kami akan Ngobrol bersama Alumni yang berkarir sebagai ASN di lembaga-lembaga pemerintah. Stay tune!
Telah dilaksanakan Kongres Koloni (Kokon) Kelompok Studi Entomologi pada Sabtu, Minggu, dan Senin 9 hingga 11 Januari 2021. Kokon dilaksanakan melalui virtual meeting google meet. Kokon dibuka oleh MC yaitu Reza Bagus Alfian (KSE XX) kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KSE periode 2020 yaitu Nico Chandra Aditya (KSE XIX) dan Pembina KSE Drs. Hari Purwanto, M. P., Ph. D. Agenda dilanjutkan dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban dari setiap penguruh harian Kabinet Entoalta diantaranya laporan pertanggungjawaban dari Kepala BPMK, Kepala Divisi Kurikulum, Kepala Divisi Keilmuan, Kepala Divisi Penelitian, Koor Eksternal, Kepala Divisi Media dan Informasi, Kepala Divisi Jaringan, Koor Internal, Kepala Divisi PSDM, Kepala Divisi Kewirausahaan, Sekretaris Jendral, Sekretasis, dan Bendahara. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi penerimaan LPJ Kabinet Entoalta oleh anggota KSE dan Dewan Pertimbangan Organisasi KSE. Setelah penerimaan LPJ, kemudian dilakukan diskusi tata tertib sidang serta pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Ad ART) KSE yang dipinpin oleh Pimpinan Sidang 1, 2, dan 3. Pembahasan tersebut bersambung pada hari ke-2 pelaksanaan Kokon.
Pada hari kedua pelaksanaan Kokon dilakukan pembahasan dan pengesahan AD dan ART Kelompok Studi Entomologi. Agenda dilanjutkan dengan pemilihan Ketua KSE periode 2021. Kandidat Ketua KSE diantaranya yaitu Anggu Setyaningrum (KSE XX), Besta Eins Yudharta (KSE XX), Melina Ayu Widiastuti (KSE XX), dan Tasya Nuraliyah (KSE XX). Setelah melalui proses pemilihan yang diikuti oleh anggota KSE maka terpilihlah Besta Eins Yudharta (KSE XX) sebagai Ketua KSE periode 2021.
Pada hari ketiga Kokon dilaksanakan pemilihan Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) KSE periode 2021 yang dipimpin oleh Ketua terpilih yaitu Besta Eins Yudharta (KSE XX). Hasil musyawarah memutuskan Nico Chandra Aditya (KSE XIX), Ultha Rifqy Riswanta (KSE XIX), Tasya Nuraliyah (KSE XX), dan Yuvina Ivanka (KSE XX) sebagai DPO KSE periode 2021. Agenda kemudian dilanjutkan dengan pembahan Renstra (Rencana Strategis) sebagai agenda dua tahunan Kokon Kelompok Studi Entomologi. Kokon diharapkan dapat membawa KSE menjadi semakin baik dikemudian hari dengan memilih penerus pengurus organisasi keilmuan entomologi tersebut.
Komitmen kerjasama antara laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY dalam bidang pengabdian masyarakat “Orchid Class Series” telah sampai pada seri terakhir dengan tajuk “seri #6: mengeluarkan anggrek dari dalam botol ke pot dan perawatannya (Aklimatisasi)”. Seri #6 telah belangsung pada tanggal 23 Januari 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Seri ini merupakan seri lanjutan dan kesatuan dari pelatihan kultur in vitro pada seri sebelumnya yaitu “Seri #5: Penyilangan anggrek, pembuatan medium, penaburan biji pada medium buatan dalam botol dan subkultur atau penjarangan tanaman”. Peserta setelah menguasai kompetensi pada seri #5 diharapkan akan berhasil pula dalam menanam anggrek dari botol ke pot atau lingkungan di luar botol/alam bebas. Seri #6 menghadirkan narasumber Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. atau sering dikenal sebagai Mas Bagus, yang merupakan Dosen, Peneliti dan Praktisi Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM. Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dilanjutkan Sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM). Bu WD AKm saat penyambutan dan membuka acara, mengharapkan melalui pelatihan Seri #6 ini peserta menjadi tertarik mengembangkan budidaya anggrek dari botolan yang menjanjikan keuntungan besar antara lain harga lebih murah tetapi menghasilkan tanaman dengan jumlah yang lebih banyak, tentu akan lebih menguntungkan. Prof. Endang sebelumnya juga berpesan agar para peserta dapat mengikuti keseluruhan acara dengan baik karena banyak detil tahapan dan crtitical point dari proses aklimatisasi yang harus diperhatikan.
Pelatihan Seri #6 dibagi menjadi 3 sesi: pemaparan materi, pemutaran video demo aklimatisasi dan pendampingan proses aklimatisasi secara langsung oleh Mas Bagus. Materi diawali dengan pertanyaan mengapa anggrek perlu dikeluarkan dalam botol dan bagaimanakah ciri-ciri anggrek siap dikeluarkan dari botol. Angrek dalam keadaan in vitro (didalam botol) memperoleh nutrisi dari media sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Setelah bibit anggrek tumbuh dan berkembang, yang dicirikan dengan adanya pertumbuhan akar, pseudobulb dan daun maka daya dukung medium dan kondisi in vitro menjadi kurang memadai, maka perlu bibit tersebut harus dikeluarkan dari botol (deflusking) ditumbuhkan di pot dengan kondisi alam bebas melalui serangkaian proses adaptasi (Aklimatisasi). Mas Bagus menekankan bahwa pada dasarnya aklimatisasi merupakan proses untuk mengkondisikan anggrek yang semula dalam keadaan in vitro dengan makanan yang tercukupi (heterotrof) secara perlahan kembali ke alam bebas dimana kondisi lingkungan tidak menentu serta memulai berfotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri (autotrof), dengan kata lain mengkondisikan anggrek yang semula “manja” menjadi mandiri. Oleh karena itu perlu dilakukan proses secara bertahap sehingga anggrek tersebut tidak mengalami stress. Proses aklimatisasi diawali dengan pra-aklimatisasi melalui teknik Hardening, yaitu merubah dari heterotrof ke autotrof melalui cara mengurangi komposisi nutrien medium in vitro secara bertahap dan diperkenalkan dengan CO2 lingkungan melalui lubang yang disumbat kapas pada tutup botol saos. Melalui cara ini anggrek akan berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
Sesi selanjutnya merupakan demo video dan praktik langsung secara live mengenai teknik deflusking. Melalui sesi praktek secara live ini, mas Bagus dan peserta melakukan deflusking secara bersama-sama. Deflusking diawali dengan membuka segel dan tutup botol, kemudian ditambahkan air ke dalam botol tersebut sehingga angrek dapat terpisah dari medium dengan lebih mudah. Kemudian anggrek direndam dalam larutan yang mengandung bakterisida dan fungisida, setelah itu dikering anginkan. Sambil menunggu anggrek kering, disiapkan medium tanam dalam soft pot dengan urutan arang hitam, styrofoam dan moss yang telah dipadatkan. Anggrek yang telah cukup kering ditanam dalam pot dan diberikan label: nama spesies, tanggal dan inisial penanam. Sesi ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Peserta saling menunjukkan hasil karya mereka yang dibuat bersama-sama tadi pada akhir sesi.
Orchid Class Seri #6 telah diikuti oleh 114 peserta dari berbagai latar belakang yaitu pecinta anggrek, pengusaha anggrek, balai konservasi serta akademisi. Meskipun telah berakhir, tetapi antusiasme dari para peserta justru meningkat. Oleh karena itu akan dilakukan QnA terkait permasalahan yang dihadapi oleh para peserta di minggu berikutnya dan kelas lanjutan yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2021.
QnA dan klinik permasalahan pada tanaman Anggrek: menghadirkan seluruh narasumber pada seri #1 s.d #6 dan praktisi di bidangnya. (Tim Anggrek F. Biologi UGM)
Pengumuman selengkapnya bisa dilihat dipapan Informasi Fakultas Biologi dan disini
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak hal dan dampaknya masih terus dirasakan semua pihak, tak terkecuali wisudawan/ti Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang tidak bisa melaksanakan prosesi wisuda secara langsung pada Rabu (20/01/2021). Meskipun dilaksanakan secara virtual melalui Google Meet dan Live Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”, acara wisuda yang dimulai pada pukul 13.15 WIB tetap berlangsung khidmat dan berjalan sesuai protokol kesehatan.
Acara wisuda Periode II 2020/2021 dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, Mars Biologi UGM dan laporan kelulusan oleh Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si selaku Kaprodi S2 Pascasarjana Fakultas Biologi UGM. “Acara wisuda periode ini diikuti oleh 10 wisudawan/ti Magister dengan rerata IPK 3,62 dan lama masa studi 2 tahun 4 bulan. Wisudawan yang mendapat gelar Cum Laude berjumlah 2 orang, sangat memuaskan 7 orang dan memuaskan 1 orang. Sejauh ini Fakultas Biologi UGM telah meluluskan wisudawan/ti magister sejumlah 1339 mahasiswa,” ungkap beliau dalam laporannya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama wisudawan/ti oleh dekan Fakultas Biologi UGM. Sepuluh wisudawan/ti yang mengikuti prosesi ini, yaitu Febrina Amaliya Rha’ifa, S.Pd., M. Sc., Afidati Milati Priana, S.Si., M.Sc., Amalia Solichah, S.Si., M.Sc., Bahana Aditya Adnan, S.Si., M.Sc., Dwiyani Anjar Martitik, S.Si., M.Sc., Faradlina Mufti, S.Si., M.Sc., Fathimah Nurfithri Hashifah, S.Si., M.Sc., Maria Nur Hasanah, S. Pd., M.Sc., M. Fajar Farid Amrulloh, S.Pd., M.Sc., dan Yopi Haryandi, S.Pd., M.Sc. Dari kesepuluh wisudawan/ti tersebut, Afidati Milati Priana, S.Si., M.Sc., terpilih sebagai wakil wisudawan/ti untuk menyampaikan sambutan. “Saya mengucapkan rangkaian terimakasih kepada seluruh civitas akademik dan pegawai UGM serta keluarga tercinta” Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa “kelulusan merupakan sebuah tanda bahwa di pundak wisudawan/ti ada tanggung jawab untuk mengabdi kepada masyarakat dan berpartisipasi dalam kemajuan peradaban Indonesia,” ungkapnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak R. Mursyid selaku perwakilan orangtua wisudawan/ti yang merupakan ayah dari Fathimah Nurfithri Hashifah, S.Si., M.Sc. Beliau menyampaikan, “Kami mengucapkan rasa syukur karena putra/putri kami termasuk bagian dari UGM yang telah lulus dengan mendapatkan bekal yang bermakna untuk kehidupan yang lebih baik. Kami juga berpesan kepada para wisudawan/ti untuk tidak cepat puas dan bangga karena prosesi wisuda adalah langkah awal untuk menapaki kehidupan selanjutnya, sebab persaingan kehidupan di masyarakat sangat ketat. Kerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas, ikhlas, dan akhlak mulia dalam menghadapi peradaban masa kini.”
Setelah sambutan dilakukan prosesi penyematan secara simbolis tanda keanggotaan KABIOGAMA yang diwakili oleh wisudawati Febrina Amaliya Rha’ifa, S.Pd., M.Sc. oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Beliau menyampaikan ucapan selamat dan turut bahagia atas acara kelulusan yang berlangsung. Beliau menyampaikan,“Selamat dan kami turut Bahagia atas acara kelulusan yang telah berlangsung, kami juga mengucapkan terimakasih kepada orangtua atas dukungan terhadap putra/putrinya. Pandemi bukanlah suatu halangan, namun justru dapat menguatkan dengan tekad yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan hari yang dinantikan yakni prosesi wisuda. Meskipun jumlah wisudawan/ti hanya 10 orang, namun persebaran geografisnya sangat luas yang mewakili 8 provinsi yakni Sumatera Utara, Lampung, Tangerang (Banten), Yogyakarta, Jawa Timur dan Mataram. Hal ini membuktikan bahwa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mampu dijangkau oleh masyarakat luas di Indonesia”. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa, “Fakultas biologi Universitas Gadjah Mada adalah satu-satunya Universitas yang memberi gelar Master of Science di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa UGM telah terakui secara standar Internasional, dan mahasiwa harus lebih aktif dalam publikasi jurnal internasional dan berprestasi di kancah Internasional”. Dalam penutupnya, beliau berpantun, “Bayam berbiji ditepi kali, salam lestari dari Fakultas Biologi”.
Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Basith Kuncoro Adji, S.Si dan diakhiri dengan berfoto bersama secara virtual. Prosesi wisuda ini membuktikan bahwa acara wisuda yang merupakan momen yang sangat penting tetap dapat diadakan dengan lancar dan sakral meskipun terlaksana secara virtual.