Kabupaten Blora bak kawasan yang memiliki setumpuk potensi dari sektor peternakan maupun pertanian. Produksi padi di kabupaten ini bahkan didapuk peringkat 5 se-Jawa Tengah (632.863 ton) dan produksi jagung pun peringkat 2 se -Jawa Tengah (429.926 ton). Bahkan jika dilihat dari sektor peternakan, populasi ternak sapi potong terbesar di Jawa Tengah dan peringkat 2 tingkat Nasional. Namun keberlimpahan ini tak sebanding dengan tingkat kesejahteraannya. Tingkat kemiskinan kabupaten Blora saat ini masih pada angka 11,90 persen. Permasalahan ini yang mendapat perhatian dari berbagai pihak, antara lain pemerintah, swasta, dan akademisi, yang selanjutnya bertekad untuk membangun dan mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Blora.
Sinergi dan tekad untuk membangun Kabupaten Blora menemui titik terang saat berbagai pihak berkomitmen untuk mewujudkannya, antara lain dari PT. Andini Blora Gama Sejahtera (PT. ABGS), Bupati H. Arief Rohman, serta jajaran dari UGM. Direktur PT. ABGS, Teguh Budi Pramono, Bupati dan Rektor UGM telah menandatangani MoU pada bulan Oktober 2021. Sebelumnya, pada tahun 2016, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI memberikan hak kepada UGM untuk mengelola hutan seluas 10.901 di wilayah BKPH Getas-Ngandong KPH Ngawi. Desa Megeri menjadi perhatian karena desa ini merupakan desa perbatasan di wilayah ujung selatan dari kabupaten Blora yang masih perlu peningkatan kesejahteran masyarakatnya, serta menjadi bagian area dari KHDTK.
Sebagai tindak lanjut dari penanda tanganan MoU, serta ketetapan KHDTK, pada hari Sabtu (8 Januari 2021) full team UGM yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, serta beberapa perwakilan fakultas di UGM, berkunjung ke Kabupaten Blora. Pada kunjungan ini, Fakultas Biologi UGM sendiri diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M. App. Sc dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. Kunjungan pertama ke salah satu petak KHDTK di Hutan Wengkon Desa Megeri yang merupakan salah satu area rencana kerjasama antara UGM dengan PT. Setelah berdiskusi potensi di lapangan, rombongan berpindah menuju ke pendopo Kabupaten Blora untuk berdiskusi langsung dengan Bupati.Bupati menyampaikan kondisi terkini serta potensi dari pertanian dan peternakan di Kabupaten Blora. “Harapannya adalah di Megeri menjadi prototype percontohan pertanian dan peternakan terpadu, mulai dari pakan, pengolahan, hingga pemasaran. Sehingga ke depan kita ingin memiliki pabrik pakan, breeding, tempat penggemukan, RPH, serta pengolahan pasca penggemukan” imbuh Bupati.
Diskusi dilanjutkan dengan membahas rencana strategi dan penyusunan program kerja. Prioritas program juga mencakup sosial ekonomi di wilayah ini. Aspek sosial rencananya akan dipetakan melalui KKN tematik UGM. Adapun langkah aksi selama 6 bulan ke depan yang perlu segera ditindak lanjuti meliputi: skema pendanaan melalui matching fund, KKN tematik, serta program “Cinta UGM untuk Blora” yang mengadopsi program kerja yang berlangsung di UGM, peran PT.ABGS seperti mendukung kebutuhan bibit, pemetaan kebutuhan ternak.
Diskusi dilanjutkan dengan penyampain ide perwakilan tiap fakultas. Fakultas Pertanian akan memberikan pendampingan masyarakat terutama masalah pertanian dan perikanan, kemudian Fakultas Peternakan memberikan pendampingan penyediaan pakan dari rumput gajah umami. Fakultas Kedokteran Hewan dapat berkontribusi melalui pemeriksaan kesehatan hewan ternak, dan penjaminan produk hasil ternak. Fakultas Teknologi Pertanian berencana memberikan pendampingan melalui smart-agroindustry. Fakultas Biologi juga turut bersinergi sebagai “penjaga gawang” tentang biodiversitas yang perlu dikaji dengan adanya rencana pembangunan ini, selain itu beberapa penelitian dan pengembangan seperti lebah pada tanaman untuk pakan ternak, mikroalga untuk peningkatan peningkatan kualitas pakan, budidaya wader dan penanaman di sela pohon-pohon dengan tanaman lokal uwi dan anggrek serta tanaman produktif lain seperti kacang lurik, melon, padi pigmen, Klengkeng KSS, dan Labu Susu juga ikut disampaikan. Kemudian, Fakultas Geografi ikut memberikan pendampingan pemetaan termasuk isu sosial ekonomi. Semangat bersama melalui adanya beberapa program kerja ini diharapkan menjadi senjata utama dalam mengentas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Blora dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan <DSP>