Museum dan Taman Kupu-Kupu Wisdom Park UGM yang telah didirikan pada awal tahun 2000 lalu, pada awalnya merupakan bangunan kontruksi kubah berbentuk kepompong yang ditujukan untuk laboratorium serangga dan wahana konservasi kupu-kupu. Bahkan rencana awalnya, di bangunan seluas ±180 m2 tersebut akan terdapat beragam jenis kupu-kupu dari seluruh Indonesia, termasuk jenis bird butterfly dari Papua. Namun kondisinya saat ini masih belum dikelola secara maksimal.
Untuk itu pada hari Senin (7/2/2022), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sarjana Fakultas Biologi UGM mendatangi lokasi tersebut untuk meninjau langsung kondisi Museum dan Taman Kupu-Kupu yang lokasinya berada dalam kawasan Wisdom Park UGM. “Kita bersyukur diberikan kesempatan untuk mengelola fasilitas dan asetnya, namun itu kembali kepada bagaimana kita dapat mengelolanya dengan baik dan sungguh-sungguh. Kondisi ini kedepannya harus kita benahi baik secara fisik (sarana dan prasarana), kelembagan serta tata kelolanya, sehingga kita dapat sesekali disini untuk menyelenggarakan kegiatan rapat pimpinan dan rapat rencana kinerja fakultas. Ada baiknya juga untuk pengelolaannya menjadi satu atap dan satu paket kunjungan dengan Museum Biologi agar lebih efektif dan efisien”, ungkap Prof. Budi dalam peninjauannya.
Dalam koordinasinya dengan pengelola Wisdom Park dan Tim Aset UGM, Fakultas Biologi akan mengadakan program penataan, pruning, renovasi bangunan dan vegetasi di Museum serta Taman Kupu-Kupu pada pertengahan tahun ini. Terdapat juga rencana untuk memulai kembali pengisian museum dengan koleksi serangga asli Indonesia dan dalam proses pengembangannya akan melibatkan Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi untuk meningkatkan aktivitas keilmuan mahasiswa khususnya dalam bidang entomologi.
Kedepannya diharapkan agar Museum dan Taman Kupu-Kupu ini dapat menjadi lokasi eduwisata bagi pengunjung UGM dan dapat dipaketkan dalam paket tourism di Yogyakarta.