Pada Rabu, 13 April 2022 Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan pegajian di bulan Ramadhan. Pengajian kali ini dilaksanakan secara luring terbatas di Masjid Al Hayat Fakultas Biologi UGM dan dapat disaksikan melalui live streaming di youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM.
Pengajian di bulan Ramadhan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan Fakultas Biologi UGM. Pengajian mengundang segenap Dosen, Tenaga Kependidikan, Dharma Wanita Persatuan, dan Mahasiswa.
Pengajian kali ini mengambil tema “Esensi Puasa untuk Mengenal Diri dan Mengenal Alloh SWT” dengan penceramah Dr. Arqom Kuswanjono, beliau adalah dosen di Fakultas Filsafat UGM. Sebelum acara inti pengajian, diperdengakan pembacaan Kalam Ilahi yang dilantunkan oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM, M. Ihsanuddin Al Abror. Selanjutnya disampaikan sambutan dari Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan terima kasih atas kehadiran penceramah dan para hadirin baik yang hadir secara luring maupun daring. “Alhamdulillaah kita pada hari ini dapat menyelenggarakan pengajian bulan Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya, dan alhamdulillaah juga kita dapat menyelenggarakan pengajian ini di masjid Al Hayat Fakultas Biologi UGM yang nyaman dan pada hari Senin kemarin sudah terpasang pintu yang mirip dengan pintu masjid Nabawi dan logo UGM-nya yang terbesar” tutur Prof. Budi.
Memasuki acara inti pengajian, penceramah Dr. Arqom Kuswanjono menyampaikan hakikat manusia dengan pendekatan perspektif filosofis sufistik. Manusia dibedakan sebagai jasmani dan rohani. Manusia memiliki sifat-sifat kejasmaniahan seperti sifat keluh kesah, dendam, kikir, sombong, dan sifat-sifat buruk lainnya yang memiliki keterbatasan ruang dan waktu. Di sisi kerohaniaan, manusia memiliki sifat keilahian dan sifat kenabian (sidiq, amanah, tablig, fatonah). Puasa merupakan pembersihan diri dari noda, baik noda jasmani maupun noda rohani. Puasa dapat mendetoksifikasi racun-racun yang ada di tubuh kita. Di akhir ceramahnya, Dr. Arqom mengajak semua hadirin untuk masing-masing berterima kasih pada jantung, berterima kasih pada paru-paru, serta berterima kasih dan mohon maaf pada organ yang sedang sakit. “Kalau kita dapat berterima kasih pada jantung kita, pada paru-paru kita, pada organ tubuh kita yang sakit, mengapa kita tidak dapat berterima kasih pada yang membuat jantung dan membuat paru-paru kita, yaitu Alloh SWT?” tutur Dr. Arqom.
Pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Arqom Kuswanjono dan dilanjutkan buka bersama dengan takjil yang disediakan oleh panitia.