Dalam rangkaian kegiatan PKM-MBKM Tahun 2022, setelah Sosialisasi Kegiatan dan Penyuluhan Pengembangan Budidaya Tanaman Sayuran dengan Teknik Hidroponik kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda di Pedukuhan Kepuh Wetan pada hari Jumat 20 Mei 2022, Dr Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama mahasiswa Nataya Annisa Jasmine dan Selesa Iqlima melanjutkan dengan kegiatan praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik di Greenhouse KWT Amanda Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY pada hari Minggu, 12 Juni 2022.
Kegiatan praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik diawali dengan sambutan dan penjelasan teknik hidroponik dengan sistem sumbu (wick system) oleh Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa. Sebelum dilakukan praktik langsung oleh ibu-ibu KWT Amanda, Tim PkM-MBKM menyampaikan materi yang meliputi 1) Tata cara pembibitan dalam budidaya sayuran dengan teknik hidroponik, 2) Cara membuat larutan stok nutrisi AB Mix, dan 3) Cara pemakaian larutan stok. Materi yang disampaikan juga diberikan dalam bentuk cetak untuk memudahkan dalam praktik budidaya yang akan dilakukan KWT Amanda.
Setelah dilakukan pemaparan materi oleh mahasiswa, hal pertama yang dilakukan yaitu praktik pembibitan dalam budidaya sayuran dengan teknik hidroponik menggunakan biji selada dan pakcoy. Pembibitan biji selada dan pakcoy dilakukan menggunakan media rockwool yang telah dibasahi dengan air dan dilubangi menggunakan lidi kemudian ditutup dengan plastik hitam atau disimpan di tempat yang gelap. Pembibitan akan berlangsung selama 1-2 minggu yang nantinya tanaman siap untuk dipindah tanam ke instalasi hidroponik setelah daun berjumlah 3-4 helai. Setelah itu, dilakukan praktik pembuatan larutan stok nutrisi AB Mix. Selanjutnya dilakukan praktik penggunaan larutan stok sebagai larutan nutrisi. Penggunaan larutan nutrisi stok A dan B masing-masing yakni 25 mL yang dilarutkan dan dicampur dalam air sebanyak 5 liter pada setiap instalasi hidroponik. Pada praktik penggunaan larutan nutrisi untuk hidroponik juga dilakukan pengukuran pH, suhu, dan TDS. Praktik pindah tanam dilakukan menggunakan bibit selada dan pakcoy yang telah berumur 2 minggu. Ibu-ibu KWT Amanda sangat antusias dan proaktif selama praktik mulai dari pembibitan, pembuatan larutan nutrisi, dan pindah tanam.
Kegiatan budidaya tanaman sayur dengan teknik hidroponik nantinya akan lebih terfokus pada pendampingan dan peninjauan hasil praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik di Greenhouse Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. Tim PkM-MBKM akan mendampingi dan memantau ibu-ibu KWT Amanda setiap minggu meliputi 1) pengecekan TDS, pH, dan suhu larutan nutrisi hidroponik, 2) penambahan dan penggantian larutan nutrisi hidroponik, dan 3) penyemprotan bio-pestisida. Harapan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan semangat dan motivasi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda sehingga dapat kembali aktif melanjutkan dan mengembangkan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik untuk penguatan ekonomi masyarakat Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten. Selain itu, setelah praktik budidaya sayuran dengan teknik hidroponik berhasil dilakukan, nantinya akan dikembangkan terkait optimalisasi dari produk hasil pertanian sayur secara hidroponik. Pencarian solusi terhadap mahalnya larutan nutrisi akan turut dilakukan salah satunya dengan subtitusi dan kombinasi dengan menggunakan eco enzyme.