Dalam rangka turut berkontribusi aktif dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk Kontribusi Biologi Dalam Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Berkelanjutan pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2022. Konsep dan gagasan yang melatarbelakangi diselenggarakannya seminar ini adalah tekanan terhadap lingkungan sebagai konsekuensi operasional pembangunan dan pengembangan IKN harus diimbangi dengan pengetahuan mendalam tentang keseimbangan lingkungan berbasis konsep hayati yang komprehensif. Kontribusi Biologi dalam pembangunan IKN sangat diperlukan sehingga penyelenggaraannya dapat terlaksana dengan baik tanpa memunculkan efek negatif terhadap lingkungan sekitarnya, gagas Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM, sekaligus pencetus awal ide dari penyelenggaraaan Seminar Nasional ini. Beliau menyampaikan, diharapkan akan teridentifikasi dengan jelas berbagai kontribusi bidang Biologi dalam pembangunan IKN secara berkelanjutan, sehingga terwujud tata bangun dan kelola kawasan IKN yang menyesuaikan dengan kehidupan makhluk hidup disekitarnya. Seminar yang dilaksanakan secara bauran tersebut dihadiri 74 peserta secara luring di Balai Senat UGM, 203 partisipan di platform zoom dan lebih dari 650 penonton di Channel Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”, meliputi pimpinan Universitas, pimpinan Fakultas, dosen, KABIOGAMA, mitra, praktisi juga mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran (Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA) berkesempatan membuka acara dan memberikan arahan diperlukan respon yang tanggap terhadap isu-isu terkini mengenai IKN dengan memperhatikan pembangunan berkelanjutan, dimana peran para biolog sangat diperlukan. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Majelis Wali Amanat (Prof. Subagus Wahyuono), Ketua Senat Akademik UGM yakni Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum., dan juga beberapa petinggi UGM yang lainnya. Pada seminar ini terdapat 10 pembicara handal dengan 2 pembicara utama yaitu Koordinator Tim Ahli, Tim Transisi Otorita Ibu Kota Negara, Dr. Ir. Wicaksono Sarosa yang menyampaikan mengenai “Grand Design IKN”. Beliau menyampaikan bahwa pembangunan IKN menggunakan 25% tata kelola wilayah dari luas Kalimantan Timur sebagai area terbangun dan 75% sebagai kawasan hijau dengan mengacu pada UU no. 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, dengan visi “Kota dunia untuk semua” yang berarti tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk alam dengan menciptakan kota yang berkelanjutan dengan prinsip forest city, smart city, dan sponge city. Sementara itu Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM (Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc.) sebagai pembicara utama kedua menyampaikan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara merupakan tantangan besar bagi pemerintah sehingga memerlukan persiapan yang matang dan komprehensif (“Rekognisi Lokalita dalam Bedah Praja”)
Pada ulasannya berikutnya, dua orang Profesor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus alumni Fakultas Biologi UGM, Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phil, Ph.D., dan Prof. Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc. menyampaikan bahwa eksistensi fungsi keanekaragaman hayati dan kebur raya diharapkan dapat dipertahankan sebab memainkan peran penting dalam proses ekologi dan nilai ekonomi dengan tujuan melestarikan, mendokumentasikan, dan memanfaatkan secara berkelanjutan. Diskusi panel I ditutup dengan paparan beberapa latarbelakang permasalahan dan upaya pelestarian kawasan konservasi sebagai penyangga ekologis bagi keberadaan IKN oleh Prof. Dr. Ir. Marlon Ivanhoe Aipassa, M.Agr., salah satu dosen Universitas Mulawarman. Lebih dalam, seminar ini juga menelaah implementasi SDG oleh Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. dalam pengembangan IKN dan dilengkapi dengan pembahasan dua cerita sukses dalam pembangunan Kebun Raya Gianyar Bali yang berkelanjutan oleh Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. dan pembangunan Balikpapan Ecopark sebagai salah satu area pembangunan ruang terbuka hijau oleh salah satu alumni sukses Biologi di Kalimantan, Drs. Lalu Fauzul Idhi, M.Si.
Diskusi panel ditutup dengan paparan bagaimana hidupan liar di konsep pembangunan IKN oleh Program Manager of Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia dan peneliti BRIN (Titiek Setyawati, Ph.D.) serta kebijakan-kebijakan yang menunjang pengembangan dan pembangunan IKN oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP. Dalam penutupannya, Abdul Razaq Chasani, Ph.D selaku Ketua Panitia Seminar Nasional IKN menyampaikan bahwa peran ilmu pengetahuan Biologi sangat besar dan berkontribusi penting dalam program konservasi kehati baik dalam tingkat genetik, spesies, maupun ekosistem, untuk pembangunan wilayah IKN berkelanjutan dan Fakultas Biologi UGM sepakat untuk berkontribusi secara keilmuan dalam mengawal pembangunan IKN demi mewujudkan Ibu Kota Nusantara yang mampu menjadi tempat hidup yang berkelanjutan, tidak hanya untuk manusia namun juga untuk flora, fauna, maupun mikrobia di wilayah tersebut.