Pada Jumat, 9 September 2022, Fakultas Biologi UGM kembali mengadakan kegiatan Biolecture. Biolecture merupakan kuliah terbuka untuk umum yang diisi oleh narasumber dari Laboratorium yang ada di Fakultas Biologi UGM serta narasumber luar yang menguasai materi yang disampaikan. Pada kesempatan kali ini, Biolecture edisi ke-21 dibersamai oleh dosen Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan, Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. serta arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah yang juga lulusan Universitas Gadjah Mada, Riris Purbasari, S.Si., M.A. Ibu Zuliyati Rohmah membawakan materi yang berjudul The Shape of the Beast : Hubungan Manusia Indonesia Jaman Dulu dengan Hewan. Sementara itu, Ibu Riris Purbasari membawakan materi yang berjudul Bentuk-Bentuk Binatang Dalam Relief Candi. Biolecture ke 21 ini juga didampingi oleh Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan sebagai moderator. Kegiatan ini dihadiri oleh 95 peserta dan dimulai pukul 13.00 WIB oleh MC sekaligus moderator.
Biolecture dibuka secara resmi dengan opening speech oleh Dekan Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Setelah itu, kegiatan Biolecture dimulai dengan materi oleh Ibu Zuliyati Rohmah mengenai Hubungan Manusia Indonesia Jaman Dulu dengan Hewan. Selama pematerian, beliau menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan hewan yang ditunjukan dari beberapa manuskrip dan peninggalan-peninggalan kebudayaan zaman dahulu. Selain itu, dijelaskan pula bagaimana mengidentifikasi bentuk hewan yang ada pada relief candi dengan mengamati aspek morfologisnya. Ibu Zuliyati juga membahas hubungan manusia dan hewan pada masa lalu, baik dalam peranannya sebagai sumber makanan, peliharaan, maupun hewan yang disucikan. Lalu, dipaparkan juga bahwa dalam ilmu etnozoologi, sosok yang pantas disebut sebagai expert adalah orang-orang dengan kearifan atau pengetahuan lokal mengenai hewan dan lingkungannya. Hal ini sekaligus menjadi pengingat untuk generasi muda, bahwasanya status sebagai peneliti tidak serta merta menjadikan kita sebagai ahli. Seorang peneliti adalah pembelajar sejati yang open minded dan senantiasa menghargai ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, pada pematerian Ibu Riris Purbasari, beliau menjelaskan mengenai Bentuk-bentuk Binatang dalam Relief Candi. Selama pemaparan, beliau menjelaskan mengenai penggambaran binatang dalam relief candi yang menggambarkan bahwa beberapa hewan dijadikan sebagai simbol keagamaan, pengisi ruang, dan pelaku kisah-kisah keagamaan seperti pada agama Hindu. Sebagai simbol-simbol keagamaan, dijelaskan bahwa beberapa hewan dijadikan sebagai pengambaran awatara dewa, wahana dewa dan identitas dewa tertentu. Lalu, sebagai pengisi ruang, digambarkan beberapa hewan yang melengkapi motif dan relief pada candi berdasarkan hewan yang ada pada wilayah. Pada kisah-kisah keagamaan juga ditampilkan sosok hewan, salah satunya dalam kisah Ramayana. Di bagian akhir materi, beliau menyimpulkan bahwa candi dapat menjadi sumber inspirasi dan gudang ilmu.
Setelah materi disampaikan, terdapat sesi diskusi yang dipandu oleh moderator. Diskusi berjalan dengan dinamis dengan pertanyaan-pertanyaan menarik yang disampaikan oleh peserta secara antusias. Selepas sesi diskusi, kemudian disampaikan closing statements dari pembicara yang menandai akhir kegiatan Biolecture #21. [MF]