Pada hari Senin, 26 September 2022, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan kegiatan Biolecture. Biolecture ke-22 kali ini mengangkat topik mengenai Biorefinery Mikroalga dengan narasumber Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc selaku dosen dari Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi UGM dan Yu Inaba yang merupakan Senior Researcher Euglena Co. Ltd, Japan. Kegiatan ini dimoderatori oleh Ibu Wahyu Aristyaning Putri, S.Si., M.Sc.,Ph.D. yang juga dosen dari Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi UGM. Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. juga turut membersamai dengan membuka secara resmi pelaksanaan Biolecture series 22 ini. Pada sambutan pembukanya, Dekan berpesan agar dapat memanfaatkan sarana Biolecture ini sebagai media belajar terutama kaitannya dengan biorefinery mikroalga dan manfaatnya. Biolecture series 22 ini diikuti oleh 74 peserta yang terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa, dan peserta umum dari berbagai instansi pendidikan, penelitian maupun perusahaan.
Pematerian Biolecture diawali oleh Dr. Eko yang menjelaskan mengenai mikroalga sebagai salah satu jenis organisme yang menarik dan menjadi salah satu pusat kajian untuk digali potensinya. Mikroalga merupakan organisme yang memiliki sifat gabungan antara mikrobia dan tanaman. Beliau juga menyebutkan bahwa terdapat sekitar 50.000 spesies mikroalga yang sudah berhasil diidentifikasi di dunia, dan diperkirakan masih ada lebih dari 100.000 spesies yang belum teridentifikasi. Indonesia sebagai negara megabiodiversitas merupakan hotspot mikroalga di dunia. Pada pemaparan ini, beliau juga menjelaskan mengenai biorefinery yang merupakan proses penggunaaan biomassa yang berkelanjutan untuk menghasilkan berbagai macam produk-produk bernilai tinggi. Sistem ini mengintegrasikan proses konversi biomassa untuk memproduksi food, feed, fuels and chemicals yang bernilai tinggi. Lebih lanjut, dipaparkan mengenai manfaat mikroalga sebagai bahan baku yang memiliki kandungan jumlah protein, lipid dan karbohidrat yang tinggi. Selain itu, pemanfaatan mikroalaga ini dapat dikultivasi dengan hanya menggunakan air dan atmospheric CO2 yang tersedia dalam biaya yang rendah. Mikroalga juga dapat mengurangi limbah dan menyerap CO2 sehingga memiliki kapabilitas untuk menjadi sustainable pathway untuk sumber energi terbarukan untuk masa depan. Dr. Eko dalam pemaparannya juga menjelaskan diagram alir dari mikroalga yang dikultivasi dengan konsep biorefineri yang memiliki keuntungan yang banyak dan prosesnya tidak menghasilkan CO2. Pada contoh fiksasi mikroalga, dijelaskan CO2 yang diserap dan menghasilkan biomassa sebagai produk yang bernilai tinggi. Dan mikroalga ini juga dapat berkolaborasi secara hybrid dengan chemical process lainnya yang dapat menghasilkan manfaat yang lebih.
Selanjutnya pematerian dipaparkan oleh narasumber kedua yaitu, Yu Inaba. Beliau mengawali pemaparannya dengan memperkenalkan mengenai Euglena Co., Ltd, tempat beliau bekerja sebagai peneliti. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama di dunia yang mensukseskan mass cultivation mikroalga yaitu Euglena di Desember 2005 dan terdaftar dalam The Prime Section of the Tokyo Exchange sejak 2014. Inaba memaparkan juga mengenai Euglena yang merupakan mikroalga dengan karakteristik berukuran 30 – 50 Euglena dapat tumbuh berfotosintesis seperti tanaman, bergerak seperti hewan, dan mengandung 59 nutrients, serta memproduksi lipid didalam tubuhnya yang dapat digunakan sebagai feedstock of renewable fuel. Lebih lanjut beliau juga mengambarkan mengenai renewable fuel demonstration plant dalam pemaparannya. Selain itu, juga dipaparkan mengenai pencapaian Euglena Co.Ltd, yang memproduksi renewable diesel ini yang telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan transportasi di Jepang. Disamping itu, Euglena Co., Ltd juga merupakan perusahaan pertama yang mengaplikasikan kultivasi mikroalga untuk healthcare, beautycare, genome and health check, biofuel dan juga Genki program. Pusat R&D di Euglena Co., Ltd, juga diinfokan terdapat 5 institusi dibawahnya yang masing-masing memiliki peran dalam penelitian dan pengeolahan terkait renewable energy pada Euglena Co., Ltd ini dalam pengolahan mikroalga Euglena khususnya yang dipaparkan melalui slide materi beliau. Yu Inaba, juga memaparkan adanya projek terkait yaitu NEDO project yang juga melibatkan Fakultas Biologi UGM.
Seusai pemaparan materi dari kedua narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Terdapat lima orang penanya dengan pertanyaan yang menggugah. Dan dijawab tuntas serta lugas oleh masing-masing narasumber. Dari pertanyaan-pertanyaan ini juga memberikan insight baru terkait topik yang dibahas dari masing-masing narasumber. Seusai sesi tanya jawab, moderator menutup dengan membacakan resume dari Biolecture series 22 ini. Harapan juga dilontarkan agar Indonesia juga dapat mengaplikasikan hal tersebut lebih lanjut. Selesai pembacaan resume, moderator, kedua narasumber beserta seluruh peserta melakukan sesi dokumentasi yang dilanjutkan dengan penutup. [MF]