Kamis (29 September 2022), Fakultas Biologi UGM kembali mendapat kunjungan dari Australian National University (ANU) dalam rangka menyelenggarakan presentasi Double Degree. Acara yang pada tahun sebelumnya pernah digelar secara daring, akhirnya dapat terselenggara secara hybrid, baik melalui zoom dan luring di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Presentasi ini dihadiri oleh Plt. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari, S.Si. Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono. S.Si., M.App.Sc. dan Pengelola Office of International Affairs Fakultas Biologi, Nur Indah Septriani, S.Si. M.Sc. Ph.D. Hadir secara daring Pengelola International Undergraduate Program Fakultas Biologi, Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D., Eng. dan Ketua Program Studi Sarjana Fakultas BIologi, Sukirno, S.Si. M.Sc. Ph.D. Sedangkan dari pihak ANU dihadiri oleh Jay Poria, Head of Relations and Partnerships, ANU College of Science, ANU College of Health and Medicine. Presentasi juga dihadiri oleh mahasiswa dari program S1-Reguler, S1-IUP, dan juga S2 baik melalui zoom maupun luring.
Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si. M.App.Sc. yang memaparkan tentang kerjasama yang telah terjalin selama lima tahun antara Fakultas Biologi UGM dan ANU, College of Science. Beliau juga menegaskan bahwa kerjasama dengan ANU merupakan hal yang patut disyukuri karena ANU merupakan kampus terbaik di Australia. Komitmen kedua belah pihak diwujudkan dalam bentuk kerjasama Double Degree yang dapat diikuti oleh mahasiswa UGM yang telah menempuh studi selama dua tahun di UGM bagi mahasiswa S1 dan satu tahun di UGM bagi mahasiswa S2.
Dalam presentasi selanjutnya, Jay Poria menjelaskan bahwa ANU merupakan universitas peringkat pertama di Australia dan peringkat 30 dunia (QS World University Rankings 2023). ANU telah memperoleh enam penghargaan Nobel dan memiliki fokus yang kuat dalam bidang penelitian. Fasilitas yang ditawarkan ANU juga sangat variatif, meliputi lingkungan kampus yang ideal, laboratorium berstandar tinggi, dan fasilitas bagi mahasiswa yang sangat memadai. Lebih jauh Jay menjelaskan tentang program Double Degree yang ditawarkan ANU dengan skema 2+2. Artinya, mahasiswa S1 dapat mengikuti program tersebut jika telah menempuh dua tahun studi di UGM dan menempuh dua tahun berikutnya di ANU. Mahasiswa juga diwajibkan sudah menempuh mata kuliah Evolusi dan mempunyai skor IELTS 6.5 pada saat mendaftar.
Program selanjutnya yang ditawarkan Jay Poria adalah Future Research Talent (FRT) untuk mahasiswa S2. Program ini bertujuan secara umum mengembangkan kerjasama penelitian antara kedua negara. Peserta program akan memperoleh fasilitas peneltian yang sangat mendukung dan dibimbing oleh pakar terbaik ANU. Proses seleksi program ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama oleh UGM. Peserta yang lolos seleksi UGM selanjutnya akan diseleksi kembali oleh ANU. Hanya peserta terbaik yang diterima program ini.
Jay juga menambahkan adanya beasiswa dari ANU bagi mahasiswa kandidat Ph.D. Kriteria kunci untuk lolos beasiswa ini adalah sudah melakukan penelitian tesis dan memperoleh nilai yang baik di studi masternya. Presentasi ini ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si. M.App.Sc, dengan harapan jalinan kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan ANU, College of Science semakin terjalin dengan baik dan kuat.[aulia]