Sabtu (8/12/18) Fakultas Biologi UGM hadiri Festival Kampung Satwa Moyudan 2018. Festival tersebut dihadiri oleh Gusti Prabukusumo, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Yogyakarta, serta Muspika setempat. Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Beliau turut didampingi pula oleh Donan Satria Yudha S.Si, M.Sc., Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. dan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si.
Festival ini merupakan awal bentuk kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa Moyudan. Kampung Satwa Moyudan sendiri merupakan wilayah kampung wisata alam berbasis satwa eksotis peliharaan dan satwa lokal. Dikutip dari kabarkota.com (7/12/18) Festival Kampung Moyudan dihadiri oleh 25 komunitas pencinta satwa. Festival ini bertajuk Sambut Hari HAM, Moyudan Bersatwa “Cintai Satwa Tumbuhan dan Lingkungan sebagai Wujud Cintamu pada Sang Pencipta”. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8/12/18 hingga 9/12/18 tersebut berlangsung dengan lancar.
Kampung Satwa Moyudan bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM untuk mendukung pengembangan dan pengarahan kegiatan wisata berbasis alam yang sedang dalam tahap rancangan. Bagi Fakultas Biologi UGM sendiri selaku mitra kerjasama pengembangan Kampung Satwa Moyudan sangat potensial didukung oleh beberapa faktor yaitu akses dekat dengan pusat kota Sleman, sarana dan prasarana mendukung, dukungan penuh dari perangkat daerah dan juga beberapa instansi terkait seperti Wild Water Indonesia (WWI) dan peran serta masyarakat yang sangat baik. Dalam wawancara Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. mengungkapkan bahwa rancangan konsep pengembangan akan berfokus kepada sisi edukasi dari Kampung Satwa Moyudan. “Bila nantinya ada Perjanjian Kerjasama (PKS) maka akan dilanjutkan dengan pematangan konsep melalui Rapat Koordinasi (Rakor) antara pihak Kampung Wisata Moyudan dan Fakultas Biologi UGM. Januari mudah-mudahan akan dapat terlaksana. Konsep pengembangan nantinya akan berupaya menjadikan Kampung Wisata Moyudan sebagai Living Lab yang dapat menjadi wadah peran serta mahasiswa baik melalui program Kerja Praktek ataupun Kuliah Kerja Nyata”, jelas beliau.
Dari segi operasional Kampung Wisata Moyudan telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya Bird Watching, kunjungan siswa SD dan TK, festival, rilis satwa (ikan lokal dan ular kayu). Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. menuturkan bahwa wilayah Moyudan sendiri yang dialiri sungai Progo dapat dimanfaatkan sebagai wahana permainan water tubbing dengan konsep alami. Dalam kesempatan yang sama juga diungkapkan rencana untuk mengembangkan kandang-kandang di pekarangan warga yang luas sebagai tempat penampungan berbagai satwa, pembuatan akuarium dan penambahan beberapa poster edukasi.