Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gadjah Mada (Mapagama) dengan ketua Alamsyah Prabayu (Biologi) telah sukses melakukan ekspedisi di Gunung Binaiya, Negeri Piliana, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Kepulauan Maluku, Provinsi Maluku dan terletak di kawasan Taman Nasional Manusela. Ekspedisi ini memiliki tiga tema besar untuk diselidiki yaitu abiotik, biotik dan budaya.
Tema abiotik sendiri meliputi analisis Geosite dan Geomorphosite Negeri Piliana yang diketuai oleh Muhammad Ilham (Ilham) dan Sistem Konstruksi Rumah Adat Alifuru di Negeri Piliana yang diketuai oleh Toto Karsius Karo-Karo (Toto). Tema biotik meliputi Pola Konsumsi Bahan Pangan Bersumber Karbohidrat di Negeri Piliana diketuai oleh Sitaresmi (Sita) dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Negeri Piliana diketuai oleh Alamsyah Prabayu (Alam), dan untuk kultur terdiri dari Kerentanan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Miskin Negeri Piliana diketuai oleh Nabila Huwaida (Nabnab), dan yang terakhir tentang Pola Kepemimpinan dan Adat di Negeri Piliana diketuai oleh Deswita Ayu Wandira (Deswita). Ketiga tema tersebut merupakan bagian dari tema utama yaitu Binaiya dalam Tradisi dan Modernisasi.
Tim beranggotakan 13 orang dengan Koordinator Tim dan Penelitian Alamsyah Prabayu (Biologi), Koordinator Lapangan Michael (Hukum), Sie Konsumsi Sitaresmi (FTP), Sie Dokumentasi Sholeh Firmansyah (MIPA), Sie Transportasi Adam Willy (FIB), Sie Komunikasi Aqila Syaharani (FIB), Sie Logistik Toto Karsius (Vokasi), Sekretaris Nabila Huwaida (FEB), Bendahara Alfira Ihda (Vokasi), Sie Survey dan Perizinan Kresna Muharam (MIPA), Sie P3K Eni Paryani (Geografi) serta Koordinator Petualangan Gunung Binaiya Deswita Wandira (FIB), Petualangan Jelajah Gua Eni Paryani.
Kegiatan URE II ini untuk melanjutkan ekspedisi yang dituangkan di rancangan strategis MAPAGAMA dan penerapan TriDharma perguruan tinggi serta mengupayakan peningkatan SDM kompeten melalui kegiatan dan penelitian di wilayah golongan 3T, terdepan, terbelakang, dan tertinggal.
Ketika ditanya mengenai perubahan individual setelah mengikuti kegiatan URE II Prabayu menganggap bahwa pandangannya terhadap luasnya dan tingginya keanekaragaman budaya di Indonesia semakin meningkat. Baginya masih banyak masyarakat di pelosok negeri yang membutuhkan kegiatan yang positif seperti ekspedisi URE II yang berlanjut, guna membantu perancangan desa wisata di Piliana “Sadar bahwa kuliah saja tidak akan dapat membantu, mendengar, dan melihat hal yang serba kekurangan yang tidak pernah saya rasakan guna membantu saudara saudara di timur sana”, tutur Prabayu
“Saya mengikuti kegiatan URE II karena ingin melihat dunia luar, dan membantu memecahkan permasalahan yang ada di kaki Gunung Binaiya lewat penelitian saya, dan Maluku adalah rencana dari rancangan strategis sekaligus disana menyimpan tradisi yang masih dijaga walaupun tergerus oleh modernisasi”, lanjut Prabayu
Ketika ditanya mengenai peran mahasiswa Biologi sendiri Prabayu menganggap mahasiswa biologi sangat bisa membantu untuk daerah Piliana atau di wilayah kaki Gunung Binaiya sebagai tenaga pendidik. “Tenaga pendidik disana sangat amat kurang, sebagai peneliti karena sumber alam yang luar bisa, penelitian mengenai penyakit stunting karena tingginya angka penderita penyakit tersebut. Serta bisa belajar tentang pemanfaatan hutan untuk keberlangsungan hidup di kemudian hari dari masyarakat setempat”, jawab Prabayu.
Ketika ditanya mengenai dukungan keluarga Prabayu mengungkapkan dukungan yang besar serta kebanggaan keluarga atas kegiatan dan manfaat dari kegiatan tersebut.
Tentunya keberlanjutan ekspedisi tersebut harus didukung oleh segenap dosen dan mahasiswa, khususnya Biologi untuk dapat berperan aktif dalam pemberdayaan sumberdaya alam, manusia dan juga penelitian di daerah-daerah terdepan Indonesia.