(01/09)
Labu susu atau yang memiliki nama latin Cucurbita moschata “butternut” merupakan salah satu jenis labu yang sedang saat ini sedang diminati dan digemari oleh masyarakat. Labu susu memiliki memiliki bentuk yang unik seperti buah pir (gitar), dengan warna daging buah oranye dan memiliki rasa manis serta memiliki nutrisi yang sangat baik bagi tubuh mencakup serat, vitamin, antioksidan dan betakaroten. Untuk memaksimalkan manfaat dari labu susu diperlukan suatu kreasi pemanfaatan buah labu susu selain untuk di konsumsi sebagai olahan sayur.
Tim Teknologi Tepat Guna Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan ajang lomba untuk menciptakan inovasi baru dalam pemanfaatan olahan labu susu. Ajang lomba dilaksanakan di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, DIY. Lomba ini diikuti oleh 5 tim dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Dusun Kebondalem, Desa Madurejo. Terdapat 5 jenis olahan labu susu yang dihasilkan yaitu: bakmie, nogosari, bolu, kolak dan puding.
Proses penjurian dilakukan oleh 3 juri yang terdiri dari ketua tim, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc., ketua kelompok tani Tunas Jaya, Maryanto dan perwakilan dari mahasiswa Fakultas Biologi. Dalam menentukan pemenang dalam lomba inovasi olahan labu susu terdapat beberapa kriteria yang digunakan yaitu : kreativitas, cita rasa, kebersihan, dan presentasi. Proses penjurian berlangsung sangat meriah dikarenakan semua olahan yang telah dibuat dapat memuaskan lidah para juri. “Olahan labu susu yang telah kami buat merupakan olahat yang sehat dan bergizi karena bahan-bahan yang kami gunakan tidak menggunakan bahan pengawet makanan”, tutur Kreni selaku perwakilan KWT Melati.
Lomba inovasi olahan labu susu dimenangkan oleh produk olahan bakmie labu susu (juara 1), bolu labu susu (juara 2) dan puding labu susu (juara 3). Seperti pada kebanyakan lomba pada umumnya, hadiah yang diberikan kepada juara 1 berupa uang dengan nominal Rp.350.000, juara 2 Rp. 250.000 dan juara 3 Rp.150.000. Selian itu diberikannya juga uang kas untuk menunjang kegiatan dari KWT Melati.
“Inovasi olahan labu susu ini merupakan olahan yang sangat digandrungi oleh mahasiswa zaman sekarang, dan di Fakultas Biologi terdapat Biomart yang dapat dijadikan sebagai media pemasaran inovasi olahan tersebut. Diharapkan dengan terjalinnya kerjasama dengan Biomart dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan Desa Madurejo dapat dikenal sebagai sentra olahan labu susu”, tutur Prof Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc.
Acara lomba ditutup dengan makan bersama olahan labu susu yang telah dibuat oleh KWT Melati dan foto bersama. Diharapakan dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah olahan labu susu dalam rangka mendukung pengembangan Desa Madurejo sebagai Desa Sentra Labu Susu.