(08/09)
Menjadi ajang temu dan presentasi temuan-temuan terbaru dalam bidang penelitian Biologi dan pendidikan Biologi dari peneliti seluruh dunia, The 2nd KOBI International Conference (KOBI_ICON) tahun 2019 diselenggarakan di Pontianak yang merupakan hasil kerjasama antara Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura. KOBI_ICON sendiri merupakan perhelatan dua tahunan yang digagas oleh Konsorsium Biologi Indonesia, dengan perhelatan pertama dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara tahun 2017. Mengawali konferensi KOBI_ICON 2019 merupakan agenda peluncuran perdana Indonesian Biodiversity Index (IBI) oleh Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) pada tanggal 6 September.
Dalam konferensi yang diselenggarakan dari tanggal 6-8 September tersebut menghadirkan beberapa peneliti nasional dan internasional. KOBI _ICON 2019 didahului dengan pemaparan tiga pembicara utama (keynote speakers) yaitu Prof. Jatna Supriatna (Universitas Indonesia), Prof. Joseph Holtum (James Cook University, Australia) dan Associate Prof Antonia Monteiro (National University of Singapore, Singapura). Beberapa invited speaker internasional salah satunya dari Boston University, Natalie Robinson dan Tori Bakley sebagai invited speaker. Dihadirkan oleh Yayasan Palung sebagai mitra kerja KOBI, kedua peneliti tersebut memaparkan penelitian terkait parasit dan perilaku Orangutan. Dengan partisipan berjumlah 70 orang diantaranya hadir beberapa peneliti yang berasal dari Australia, Singapura dan Malaysia.
Dengan tema Management of Tropical Biodiversity for Human Welfare: From Ecosystem to Molecular konferensi tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Garuda Wiko. “Kegiatan ini sangat penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan karena memberikan kesempatan kepada para peneliti dan akademisi untuk berbagi hasil penelitiannya,” tutur Prof. Garuda Wiko. Ketua Konsorsium Biologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. mengungkapkan bahwa konferensi ini sejalan dengan tujuan KOBI yaitu aktif berperan dalam pengembangan pendidikan tinggi Biologi dalam penguasaan keanekaragaman hayati, untuk pemanfaatan sumber daya alam hayati (bioresources) secara optimal dan berkelanjutan bagi kesejahteraan umat manusia dan kelestarian lingkungan. “Selaras dengan tujuan tersebut terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh yaitu menghimpun lembaga-lembaga pendidikan tinggi di bidang biologi baik pemerintah maupun swasta, melakukan komunikasi, menjalin kerjasama dan bersinergi dengan lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang biologi dan bidang terkait, baik di dalam maupun di luar negeri dan membantu pemerintah dalam pembangunan berbagai sektor kehidupan yang terkait dengan bidang biologi,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Turut hadir pula pembicara tamu dari Universiti Sains Malaysia (Prof Latifah Zakaria), Gunung Palung Orangutan Conservation Program (Tori Dawn Bakley dan Natalie Robinson), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Prof Yohanes Purwanto), Jurusan Biologi Untan (Dr. Junardi), BKSDA Kalimantan Barat (Sadtata Noor Adirahmanta, MT) dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Agung Nugroho, MA).
Agenda penting lainnya dari konferensi tersebut adalah Rapat Koordinasi Nasional KOBI yang berlangsung pada tanggal 7 September. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KOBI sendiri diisi dengan pelatihan penyusunan dokumen akreditasi program studi Biologi/Pendidikan Biologi/Bioteknologi.