Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir selama 5 bulan sejak terdeteksi pada bulan Maret lalu di Indonesia. Pandemi yang terjadi secara global ini mengubah tatanan kehidupan manusia yang mengakibatkan berbagai sektor terdampak. Bahkan pada beberapa negara sudah mengalami resesi ekonomi yang menandakan bahwa pandemi ini benar-benar memberikan dampak negatif secara menyeluruh tanpa terkecuali, termasuk pada sektor pangan. Krisis keuangan akibat banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, penurunan daya beli, hingga kontraksi ekonomi akibat lemahnya produksi, memungkinkan terjadinya bahaya kelaparan di berbagai wilayah di dunia.
Universitas Gadjah Mada dalam merespon pandemi Covid-19 membentuk Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Pandemi Covid-19 yang melingkupi berbagai sektor kegiatan penelitian, diantaranya yaitu terkait pangan yang diperoleh oleh tim dari Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Program yang ditawarkan sebagai salah satu bentuk mitigasi penanganan pandemi Covid-19 dari sektor pangan yaitu pemanfaatan lahan sempit (pekarangan rumah) untuk budidaya tanaman pangan yang terintegrasi dengan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk cair organik. Selain itu, program budidaya tanaman pangan dikombinasikan dengan budidaya ikan lele, dimana kebutuhan pakan lele juga akan dipenuhi melalui larva serangga sebagai salah satu residu pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk cair organik.
Sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2020 di Dusun Gejayan, Condongcatur, D.I. Yogyakarta merupakan rangkaian pertama kegiatan yang akan dilaksanakan. “Selain pemanfaatan lahan sempit dari pekarangan rumah di kawasan urban (Gejayan), juga akan dilaksanakan diversifikasi produk pangan di Desa Madurejo, Kec. Prambanan” ujar Prof. Budi Daryono. Program yang diusung oleh tim dari Fakultas Biologi ini bersifat kompleks dan menyeluruh dan mencoba mengatasi permasalahan di bagian hulu seperti pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk cair organik dan pakan ikan lele.
Warga masyarakat Dusun Gejayan sangat antusias dalam sosialisasi program ini, dalam sesi diskusi warga masyarakat menyatakan sangat tertarik dengan program ini dan memperlihatkan beberapa program inisiatif warga terkait menjaga stabilitas pangan di wilayah tersebut. “Warga masyarakat Alhamdulillah sudah ada yang punya inisiatif untuk budidaya tanaman pangan dan ikan lele, namun masih banyak kendala yang dihadapi. Melalui program ini, kami mengharapkan dapat mengatasi permasalahan yang kami alami dan mengajak lebih banyak masyarakat untuk ikut berpartisipasi” ujar Pak H. Nuryanto, S.Pd. selaku Kepala Dukuh Gejayan disela-sela sesi diskusi yang dilakukan.
Kegiatan sosialisasi program ini meskipun dilaksanakan di tengah pandemi tetap mengikuti aturan protokol kesehatan seperti mewajibkan seluruh peserta menggunakan masker, penyemprotan handsanitizer, dan membatasi jumlah peserta melalui perwakilan-perwakilan kelompok masyarakat. Agenda kegiatan berikutnya akan dilakukan sosialisasi program ketahanan pangan melalui budidaya labu susu di Desa Madurejo, Kec. Prambanan, D.I. Yogyakarta.