Komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul sangat potensial dan strategis dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat setempat. Peningkatan produktivitas tanaman pertanian dan perkebunan tersebut menghadapi berbagai kendala, diantaranya menurunnya kualitas lahan pertanian yang disebabkan oleh residu bahan agro-kimia. Pemakaian bahan kimia yang berkepanjangan pada aplikasi pengolahan lahan menyebabkan terjadinya pengerasan lahan pada lapisan atas tanah. Hal tersebut mengakibatkan kesuburan lahan menjadi terganggu sehingga tanah tidak mampu mensuplai unsur hara bagi tanaman.
Kondisi lahan pertanian dan perkebunan perlu dilakukan program pengembalian hara tanah dengan penambahan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Berdasarkan hal tersebut tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Biologi UGM melalui Pengembangan Program Pengabdian Masyarakat berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dengan tema “Rumah Produksi Gama Ayam Dwiguna untuk Pemenuhan Kebutuhan Protein Masyarakat dalam menghadapi Covid 19 di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul, DIY”, mengadakan Sosialisasi dan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik dengan Metode Vermicomposting.
Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Trijoko, M.Si. dengan mengenalkan program Pengabdian kepada Masyarakat berbasisi Teknologi Tepat Guna (TTG) tentang Rumah Produksi Gama Ayam yang akan dilaksanakan. Materi Sosialisasi dan Penyuluhan tersebut diberikan oleh Bapak Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. dan Dr. Rr.Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, M.Biomed. dari Fakultas Biologi UGM pada tanggal 7 Agustus 2020 di Desa Kedungpoh. Sosialisasi dan Penyuluhan tersebut dihadiri oleh Kelompok Ternak dan Kelompok Tani “Ngudi Makmur” di Desa Kedungpo sebanyak 26 orang. Pemberian materi tersebut meliputi pemahaman tentang pupuk organik, bahan-bahan pembuatan pupuk organik, metode/cara pembuatan pupuk oragnik dengan Vermicomposting dan aplikasi pupuk organik di lahan untuk mendukung pertanian organik.
Menurut Bapak Soenarwan Hery Poerwanto “Vermikompos merupakan cara pengomposan campuran limbah organik dengan memanfaatkan cacing tanah untuk menguraikan bahan organik yang membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan proses pengomposan biasa. Cacing tanah berperan penting sebagai bioamelioran yaitu hewan penyubur dan penyehat tanah, sehingga dapat menjaga ekosistem yang seimbang. Cacing tanah dapat mempunyai kemampuan mendekomposisi (composting) limbah organik, pelapukan mineral, menjaga struktur dan aerasi, sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanah atau kesuburan tanah. Proses akhir dekomposisi limbah organik adalah humifikasi, yaitu proses penghancuran dan pencampuran secara kimiawi terhadap partikel-partikel bahan organik”.
Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya mengembalikan dan menjaga kesuburan lahan pertanian dan perkebunan di Desa Kedungpoh dengan aplikasi pupuk organik secara terpadu dan pelatihan teknologi untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk organik dengan vermicomposting.
“Sosialisasi dan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat terutama petani dan peternak. Hal ini dikarenakan saling kombinasi antara petani dan peternak untuk memanfaatkan cacing tanah dalam mengolah limbah ternak dengan teknik vermikomposting, sehingga dapat membuat pupuk organik mandiri”.kata Ibu Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti.