
Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PAI Provinsi DIY menyelenggarakan 6 series kegiatan Pelatihan Budidaya Anggrek (PBA) di akhir tahun 2020. Pada tanggal 19 Desember 2020 telah dilaksanakan kegiatan PBA seri #2 “Kiat Sukses Budidaya Anggrek Bebas Hama dan Penyakit” dan 26 Desember dilaksanakan seri #3 “Kiat Pembuatan Hibrida Anggrek dan Potensi Bisnisnya”, secara daring dengan aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Seri #2 menghadirkan dua narasumber: Dr. Ixora S. Mercuriani, M.Si (Dosen Pendidikan Biologi FMIPA UNY, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PAI DIY) dan Bapak Sukirno, M.Sc., Ph.D. (Dosen Laboratorium Entomologi F. Biologi UGM), sedangkan narasumber Seri #3: Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. (Pakar Anggrek F. Biologi UGM yang juga menjabat sebagai Ketua PAI DIY) dan Dharmesta Adhiwira S.P. (Pengelola Kebun Anggrek Widorokandang-Seksi Pendidikan dan Pelatihan PAI DIY). Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Endang Semiarti, dilanjutkan Sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM) saat penyambutan dan membuka acara, EYOC series #2 dan #3 diharapkan mampu menjadi wadah belajar dan memberikan kontribusi terhadap kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi oleh pecinta anggrek yaitu bagaimana cara membudidayakan anggrek bebas dari hama dan penyakit, serta upaya pengendalian hama sehingga anggrek dapat tumbuh sehat dan cantik, bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.
EYOC Seri #2 diawali oleh Dr. Ixora S. Mercuriani membawakan materi tentang kiat-kiat strategi budidaya anggrek secara generatif dari penyemaian biji dan secara vegetatif melalui perbanyakan tunas atau anakan. Pada prinsipnya anggrek merupakan kelompok tumbuhan Spermatophytha (tumbuhan berbiji), akan tetapi biji anggrek umumnya tidak memiliki endosperma (cadangan makanan) sehingga secara alami untuk perkecambahan bijinya harus bersimbiosis dengan cendawan/jamur Mikoriza atau dikecambahkan di dalam botol (in vitro) dengan medium buatan yang mengandung unsur hara yang diperlukan untuk perkembangan embrio pada biji anggrek misalnya media New Phalaeonpsis (NP), Murashige dan Skoog (MS) dan Vacin dan went (VW). Fase perkembangan anggrek terdiri atas fase seedling, fase remaja dan fase dewasa. Pada setiap fase membutuhkan proses perawatan yang berbeda. Hal ini berimplikasi pada penggunaan medium, penyiraman, pemupukan dan penyinaran yang disesuaikan untuk setiap fase dan jenis anggrek yang ditanam.
Pembicara kedua, Bapak Sukirno, M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi dan kasus tentang hama yang menyerang anggrek meliputi jenis-jenis hama dan ciri khas dari serangan hama tersebut. Materi disampaikan dengan sangat menarik melalui studi kasus dan dokumentasi foto anggrek yang terinfeksi hama. Selain itu pembicara juga memberikan kiat dan tips untuk mengatasi hama tersebut seperti pengunaan insektisida buatan dan insektisida alami (daun mimba dan bunga krisan). Insektisida umumnya digolongkan menjadi dua yaitu kontak (permukaan) dan sistemis (menembus jaringan) dimana penggunaanya berdasarkan jenis hama, dosis penggunaan dan jenis infeksi. Setelah sesi pemaparan materi, acara diskusi berlangsung secara interaktif melalui pembahasan kasus yang dialami oleh para peserta. Peserta sangat antusias serta saling berbagi pengalaman dalam mengatasi masalah tersebut. “Ketika kita memutuskan untuk menanam maka kita harus bertanggung jawab pula untuk merawat” begitu Pak Sukirno menutup presentasinya.
Prof. Dr. Endang Semiarti mengisi materi pada Seri #3 dengan tajuk “Pembuatan Hibrida Anggrek Unggul”. Prof. Endang menyampaikan tentang kelebihan anggrek hibrida, bagaimana langkah pembuatan varietas hibrida, macam-macam pembentukan hibrida dan tahapan pembentukan hibrida. Tanaman hibrida merupakan tanaman jenis generasi pertama yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis, kemudian dikembangkan menjadi varietas hibrida. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemuliaan varietas hibrida yaitu pembuatan galur hibrida. Anggrek hibrida umumnya laris dipasaran karena warna bunga yang menarik, produktivitas lebih tinggi, sifatnya lebih unggul serta terjamin kualitasnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persilangan anggrek yaitu penentuan tanaman induk yang berkualitas (Elit genetic bagus), tipe tanaman induk yang tepat (simpodial disilangkan dengan simpodial, monopodial disilangkan dengan monopodial) sehingga kompatibel persilangannya, kualitas bunga serta umur bunga ketika mekar sehingga dapat diperoleh hibrida anggrek yang unggul.
Materi Seri #4 yaitu “International Register Anggrek Hibrida” disampaikan oleh Bapak Dharmesta Adhiwira, S.P. Adhiwira menjelaskan mengapa diperlukan registrasi anggrek hibrida, bagaimana cara register anggrek hibrida baru serta bagaimana prosedur pembayaran anggrek hibrida. International register bertujuan untuk memberikan identitas suatu silangan anggrek yang bersifat global dan abadi melalui lembaga internasional yaitu RHS (Royal Horticultural Society) yang berlokasi di London, Inggris. Pemberian identitas internasional hasil hibrida dapat menjadi kebanggaan dan memotivasi ‘breeder’ untuk dapat berkarya lebih jauh dan dikenal di seluruh dunia. Terlebih jika ada kaitan emosi dengan nama yang diberikan, misalnya nama daerah, nama tokoh yang sudah almarhum, dsb. Selain pendaftaran hibrida baru, ‘breeder’ juga dapat mengetahui apakah suatu hibrida sudah teregister atau belum serta mengetahui induk silangan dari suatu hibrida. Anggrek hibrida baru akan dimuat dalam sander’s list yang terbit per triwulan.
Orchid Class #2 dan #3 telah diikuti oleh peserta dari berbagai institusi dan latar belakang yang disatukan oleh rasa cinta terhadap anggrek. Orchid Class 2020 akan segera hadir kembali dengan ketiga series lainnya.
Orchid Class Seri #4 (9 Januari 2021): Kiat berbisnis Anggrek (Ir. Kadarso, M.P, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Janabadra dari sisi akademisi dan Ibu Dian Munarsi, AMD, Pemilik Puri Anggrek Yogyakarta-sebagai Pelaku bisnis anggrek)
Orchid Class Seri #5 (16 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur In Vitro: penanaman biji anggrek, subkultur dan kultur organ (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)
Orchid Class Seri #6 (23 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur Ex Vitro: mengeluarkan dan menanam anggrek dari botol ke pot Bersama (community pot, com pot) dan dari com-pot ke single pot, penempatan serta perawatannya (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM) .