Merebaknya pandemi pada awal tahun 2020 lalu di seluruh dunia membuat perubahan dalam pola kehidupan manusia, tidak hanya sistem kerja tapi juga life style. Beberapa trend bermunculan salah satunya adalah munculnya hobi merawat tanaman hias. Hobi ini tidak hanya muncul di Indonesia, tapi diseluruh belahan dunia dengan beberapa spesies tanaman hias andalan seperti Monstera sp., Hoya sp., Philodendron sp., dll. Jenis tanaman hias yang digandrungi adalah tanaman dengan variasi unik pada daun, baik dari segi bentuk maupun warna. Hampir seluruh jenis tanaman hias tersebut merupakan tanaman yang dapat dengan mudah ditemukan di hutan tropis sebagai bagian dari biodiversitas Indonesia.
Potensi yang sangat besar dalam pengembangan tanaman hias dari segi bisnis berhasil dilirik oleh sebuah startup di Yogyakarta yang mengembangkan marketplace ijoijo.com. Melalui marketplace yang dikembangkan dengan target pasar luar negeri telah berhasil melakukan ekspor berbagai tanaman hias ke 13 negara. Keberhasilan ijoijo.com sebagai startup yang baru berkembang layak dijadikan sebuah model pengembangan bisnis rintisan. Melalui program Matching Fund – Kedaireka Fakultas Biologi yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. bersama mitra indutsri PT. Global Agro Tangguh yang dipimpin oleh Almudi Khurniawan memberikan webinar pembelajaran bisnis yang terintegrasi dengan riset melalui Webinar Series Fakultas Biologi UGM, yaitu Ngobras.
Ngobras (Ngobrol Santai) yang diselenggarakan kali ini merupakan edisi spesial ketiga yang bekerjasama dengan program Matching Fund – Kedaireka. Ngobras edisi spesial ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2021, dimulai dari pukul 16.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.30 WIB. Ngobras edisi spesial ketiga, selain mengundang Triadi Goyo Nugroho selaku CEO dan Founder ijoijo.com juga mengajak peneliti dan akademisi memberikan pandangan dan perspektif riset yang berpeluang dikembangkan sebagai bisnis yang dipaparkan oleh Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. dari Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. bersama Almudi Khurniawan memberikan opening speech dan membuka kegiatan. Pimpinan tim Matching Fund – Kedaireka ini berharap Ngobras ini menjadi salah satu sarana mengenalkan dunia bisnis bagi mahasiswa khususnya di bidang Biologi. Setelah itu dilanjutkan dengan paparan dari setiap narasumber serta diskusi.
Secara khusus Triadi Goyo Nugroho menjelaskan profil perusahaan dan latar belakang bisnis ini berjalan. “ijoijo.com merupakan salah satu marketplace resmi di Australia dan saat ini fokus dengan target pasar luar negeri melalui ekspor” ujarnya. Secara spesifik Triadi juga menjelaskan bahwa sangat banyak jenis tanaman hias Indonesia yang diminati oleh penghobi tanaman hias Eropa dan Amerika. “Yang menjadi kuncinya adalah kita mengenalkan dan memasarkan produk tepat sasaran, sistem dan administrasi ekspor tidak jauh lebih sulit serta bisa dipelajari” ujarnya. Selain itu Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. menyampaikan potensi kultur jaringan tumbuhan dalam mendukung permintaan yang besar pada tanaman hias. Lebih lanjut Bagus juga menjelaskan beberapa perlakuan dari kultur jaringan tumbuhan yang dapat mencipatakan variasi unik sebagai nilai tambah bagi tanaman hias.
Pada penutupan acara, Prof. Budi Daryono selaku ketua program Matching Fund – Kedaireka dan sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM menangkap peluang untuk kerjasama dan pengembangan lebih lanjut. “Bayam berbiji di pinggir kali, mari kita bersinergi” ujarnya dalam memberikan pantun penutup kegiatan Ngobras Edisi Spesial ketiga bersama Kedaireka.