Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI) mengadakan Seminar Nasional dan Kongres pada tanggal 26-27 Maret 2022 yang lalu secara bauran di Auditorium Biologi Tropika dan platform Zoom. Acara tersebut dilaksanakan atas kerjasama antara PHI, BRIN, Fakultas Biologi UGM, Fakultas MIPA UNIB, dan Fakultas Kehutanan IPB serta didukung oleh APEKLI (Asosiasi Pengusaha Kura-kura, Labi-labi, Ular, Tokek, Cicak, Kadal dan Biawak Indonesia), APPREPINDO (Asosiasi Penangkar dan Pengedar Reptil Pet Indonesia), AIRAI (Asosiasi Industri Reptil dan Amfibi Indonesia), CV. Karta Jafa Indo serta dukungan konsumsi bagi peserta luring yang didanai oleh Ibu Erna. Seminar dimulai dengan sambutan hangat dari Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.Sc. dan Ketua PHI, Dr. Amir Hamidy, M.Sc.
“Dalam menghadapi kondisi pandemi seperti ini, peneliti ditantang untuk tetap menghasilkan karya walau dibatasi oleh keadaan”, ujar Dr. Eko dalam sambutannya. Dr. Amir juga menambahkan bahwa seminar ini dilaksanakan untuk mendukung para herpetolog untuk saling berkolaborasi dalam perkembangan bidang Herpetologi. Seminar dengan tajuk “Perkembangan dan Tantangan Herpetologi Indonesia Pasca Pandemi” ini diikuti oleh 52 peserta pemakalah dan non-pemakalah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Hari pertama seminar diisi oleh dua pembicara utama yaitu Dr. rer.nat. Umilaela Arifin dengan judul Woman in Herpetology dan Dr. Daniel Natusch dengan judul Reptiles Trade: A Research Resources. Beberapa pemakalah juga menyampaikan materinya tentang amfibi dan reptil di Indonesia dalam panel yang disediakan.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan Kongres I Penggalang Herpetologi Indonesia yang sebelumnya bernama Perhimpunan Herpetologi Indonesia. Pada kesempatan tersebut dilakukan presentasi pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya (periode 2019-2021) yang diketuai oleh Dr. Amir Hamidy, M.Sc dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain itu juga dilakukan pemilihan ketua PHI berikutnya untuk periode 2022-2026 yang pada akhirnya terpilih secara musyawarah mufakat Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Biologi UGM sebagai ketua selanjutnya.
Hari kedua seminar berlangsung dengan tidak kalah serunya dengan menampilkan Farits Alhadi, M.Si. dengan materi Herpetofauna Photography dan Maslim As-Singkily, M.Si. dengan paparan mengenai Testudines Conservation. Presentasi pemakalah di hari kedua juga masih cukup banyak dan diikuti oleh peserta dengan antusias. Seminar diakhiri dengan presentasi terakhir dari peserta seminar dan ditutup dengan informasi pelaksanaan seminar berikutnya yang kemungkinan akan dilaksanakan di Kalimantan. Semoga berbagai kajian dan kegiatan terkait herpetologi di Indonesia akan terus maju dan memberikan manfaat bagi anggota maupun masyarakat pada umumnya.