Gumeng merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Desa Gumeng terdiri dari empat Dusun yakni Dusun Kadipekso, Dusun Gumeng, Dusun Cetho, dan Dusun Wonorejo. Desa Gumeng memiliki topografi yang tinggi dengan suhu udara rata-rata sebesar 21-22°C, beriklim tropis dengan curah hujan 3000-3.500 dan 3.500–4.000 mm/tahun (sembilan Bulan Basah, satu Bulan Lembab, dan tiga Bulan Kering). Ketinggian rata-rata Desa Gumeng adalah 1.200 meter di atas permukaan laut dengan kelembaban 71-88%.
Sebagian besar masyarakat Desa Gumeng bekerja pada sektor pertanian baik budidaya ataupun pengolahan hasil pertanian. 90% dari total penduduknya adalah petani atau bekerja di sektor pertanian. Komoditas unggulan yang dibudidayakan yakni hortikultura sayuran terutama tanaman loncang, sawi, bawang merah, buncis, labu siam, kol, wortel, cabai, dan pakcoy. Saat ini, di bawah kepemimpinan Bapak Lurah Suryanto, Desa Gumeng sedang berusaha mengembangkan agrowisata yang berbasis potensi lokal komoditas hortikultura. Agrowisata akan berfokus pada optimalisasi potensi pertanian hortikultura sekaligus pengembangan wisata dengan basis keindahan alam. Dalam hal ini tanaman hortikultura yang dibudidayakan masyarakat diharapkan menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang berwisata di Desa Gumeng. Lebih lanjut diharapkan Desa Gumeng dapat menjadi salah satu tujuan Eduwisata berbasis pertanian hortikultural. Para wisatawan dapat mengikuti kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan budidaya tanaman hortikultura dari tahap pembibitan hingga masa panen tiba bersama masyarakat Desa Gumeng.
Akan tetapi, kondisi alam Desa Gumeng akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan; diantaranya cuaca yang tidak menentu, kelembaban udara yang tinggi, intensitas cahaya matahari yang rendah, dan faktor lingkungan lainnya yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal. Permasalahan paling krusial adalah persediaan dan penyediaan bibit yang baik dan unggul menjadi kendala bagi para petani Desa Gumeng. Untuk mengatasi kondisi tersebut, selama ini, masyakarat Desa Gumeng mengatasinya dengan cara membeli bibit dari wilayah lainnya, sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu harga bibit tanaman yang cukup mahal, sehingga menjadi masalah selanjutnya untuk para petani Desa Gumeng.
Saat ini, di Desa Gumeng telah terdapat kegiatan pembibitan dan pengembangan bibit tanaman hortikultura sehingga memerlukan lingkungan yang optimal dan terkendali. Oleh karena itu, untuk mendukung berjalannya agrowisata dan optimalisasi budidaya tanaman hortikultura di Desa Gumeng, diperlukan sebuah greenhouse sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman hortikultura yang dibudidayakan mampu tumbuh optimal. Dengan proses pembibitan yang dilaksanakan di dalam greenhouse ini dapat meminimalisir dampak lingkungan tumbuh yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman hortikultura yang dibudidayakan, terutama pada musim penghujan. Sehingga dapat tersedia bibit-bibit tanaman dengan kualitas yang baik dan dapat meminimalisir kegagalan budidaya tanaman yang dibudidayakan. Pada Dusun Kadipekso sudah terdapat satu greenhouse untuk usaha pembibitan tanaman hortikultura. Sehingga perlu diadakan pengembangan greenhouse lebih lanjut pada setiap wilayah di Desa Gumeng untuk mendukung manajemen budidaya tanaman hortikultura yang terkendala akan cuaca.
Dengan semangat peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kerjasama pengembangan green house, maka Fakultas Biologi UGM (diwakili oleh Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc. dan Dr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP, M.Sc.); CSR PLN UP Surakarta; dan Pemerintah Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi melakukan inisiasi kerjasama pemberdayaan masyarakat melalui program “Optimalisasi Manajemen Budidaya Tanaman Hortikultura Melalui Pengembangan Greenhouse di Kelurahan Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah”. Pertemuan awal telah dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2022 di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, sebagai langkah awal dan inisiasi kegiatan yang berupa inisiasi adanya pendanaan kegiatan oleh CSR PLN dalam kegiatan tersebut melalui pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) PLN sebagai langkah awal program optimalisasi pertanian hortikultura di Desa Gumeng.
Program ini bertujuan agar pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan dapat ditingkatkan serta dapat diteguhkannya tiga pilar yaitu UGM, CSR PLN, dan Pemerintah Desa Gumeng dalam mengembangkan Desa Gumeng ini sebagai desa mandiri sejahtera (Ludmilla).