Belum lama ini, tepatnya pada hari Minggu 21 September 2014, Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Biologi UGM mendapatkan kunjungan studi banding dari Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman (UNSOED). Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama karena memiliki background keilmuan yang sama serta studi banding terhadap kinerja SEMA Fakultas Biologi UGM karena DLM FakultasBiologiUNSOED baru saja terbentuk. Perwakilan dari DLM Fakultas Biologi UNSOED yang hadir dalam kunjungan ini adalah 12 orang yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan ketua dari 3 komisi. Acara studi banding ini berupa sarasehan dari pukul 09.00-14.00 WIB di ruang Sidang Atas Fakultas Biologi UGM. Sarasehan berupa sharing keadaan pergerakan mahasiswa, baik di Fakultas Biologi UGM maupun fakultas Biologi UNSOED dengan metode tanya jawab, diskusi, hingga memecahkan suatu masalah. Karena kedua organisasi ini bergerak di bidang kelegislatifan mahasiswa, sarasehan ini banyak menyinggung mengenai Undang-Undang, AD-ART, dan TATIB Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, sehingga pada tanya-jawab banyak melibatkan komisi 1 Senat Fakultas Biologi UGM.

       Diskusi secara formal diakhiri hingga jam 12.00 siang. Setelah itu, dilakukan diskusi sesi 2 yang cenderung lebih santai dan makan siang bersama untuk memecah suasana yang sediki tserius. Diskusi sesi 2 yang dilaksanakan tidak hanya membahas mengenai fungsi kelegislatifan di kalangan mahasiswa, namun melebar mengenai hal-hal kebiologian, matakuliah, system akademik, maupun Kelompok Studi. Hingga akhirnya kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan tour keliling Fakultas Biologi UGM untuk melihat fasilitas, laboratorium-laboratorium dan mengenalkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.

Tim Program Hibah Bina Desa Biologi kembali melaksanakan salah satu program pengabdian masyarakat berupa sosialisasi hama tanaman holtikultura atau lebih khususnya berfokus pada tanaman melon. Program sosialisasi ini dilaksanakan pada hari kamis, 23 Oktober 2014 pukul 16.00 wib di salah satu rumah kelompok tani desa Jamusan. Pasca penanaman tanggal 21 September 2014 kemarin, kegiatan PHBD BEM Biologi belum kembali melaksanakan program yang langsung berinteraksi dengan masyarakat, namun hanya meliputi kontroling dan maintenance lahan.

“Saat ini memasuki waktu menunggu masa panen, dan ditengah masa ini berdasarkan timeline yang kami susun akan ada sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan yang akan kami berikan kepada warga desa jamusan, yaitu kepada Bapak-Bapak petani Kelompok tani Jamusan terkait sosialisasi hama dan penyakit tanaman serta Ibu-Ibu PKK untuk pengenalan dan pelatihan membuat olahan melon” ujar Wiko selaku ketua tim PHBD Biologi. Hal tersebut senada dengan apa yang pernah Wiko utarakan sebelumnya dalam presentasi PHBD, bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini mencoba melakukan kegiatan yang saling bersinergi untuk meningkatkan kreativitas masyarakat.

Dalam program sosialisasi ini, Tim PHBD mengundang pembicara Bapak Dr. Tri Joko, S.P., M.Sc. sebagai ahli penyakit tanaman melon yang juga aktif mengajar sebagai Dosen Fakultas Pertanian UGM. Beliau menyampaikan berbagai jenis hama dan penyakit yang biasanya terjadi pada tanaman melon. Beberapa peserta sosialiasai menyampaikan keluhannya mengenai hama melon seperti penyakit layu pada daun melon dan kering batang. Petani merasa takut pada ancaman hama melon karena susah pengendaliannya sehingga menyebabkan terjadinya gagal panen.

Tanaman melon ini sebenarnya dapat menghasilkan keuntungan yang besar tetapi susah dalam perawatannya. Bapak Tri Joko menyampaikan bahwa penggunaan bahan kimia untuk membasmi hama melon diperbolehkan tetapi dalam kadar yang tidak melebihi batas penggunaan. Pencegahan secara alami lebih baik dan lebih efektif meskipun hasilnya baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Penanggulangan hama melon secara alami ini misalnya dapat dilakukan dengan penggunaan jamur Tricoderma yang dapat meminimalisir penyerangan hama melon.

Dari sosialisasi ini diperoleh kesepakatan untuk pengadaan sekolah lapangan pelatihan budidaya melon serta pada tanggal 31 Oktober nanti akan dilaksanakan pelatihan membuat olahan melon dengan Ibu-Ibu tim PKK Desa jamusan. (Rima)

Diklat Lanjut merupakan salah satu bentuk Pendidikan dan Latihan Lanjut bagi anggota BiOSC yang telah melewati tahap Pendidikan dan Latihan dasar. Diklat lanjut ini dilaksanakan tanggal 5 September 2014-7 September 2014 di Gunung Api Purba Nglanggeran.         Pada tahun 2014 ini, jumlah peserta yang terhitung mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan diklat lanjut hingga pelantikan anggota baru divisi ialah sebanyak 35 org. Acara dibuka oleh Anis Nuary selaku ketua panutia dikjut 2014, Wilis Efri sebagai Ketua BiOSC dan Ibu Endang Semiarti Selaku pembimbing BiOSC.Pemberangkatan berlangsung selama 2 jam dan sampai dilokasi dilanjutkan dengan mendirikan tenda.Malam harinya terdapat acara Api unggun yang bertujuan mengakrabkan anggota BiOSC dengan peserta diklat lanjut 2014.

            Pagi harinya, 6 september 2014 , dilakukan eksplorasi anggrek dengan berbagai jalur untuk mendata keanekaragaman anggrek di Gunung Api purba Nglanggeran.Meskipun cuaca panas dan menyengat, para peserta tetap semangat dan acara berjalan lancar. sebanyak 13 spesies anggrek ditemukan, beberapa spesies diantaranya adalah Zeuxine odorata,Zeuxine gracilis,Coelogyne trinervis, Dendrobium crumenatum, dan  Luisia sp. Acara dilanjutkan dengan bersih-bersih dan tabulasi data anggrek yang telah ditemukan dan diidentifikasi oleh masing-masing kelompok. Data ini dijadikan satu dan akan di presentasikan kepada anggota baru BiOSC 2014.

Istirahat sejenak ketika eksplorasi

Pada hari terakhir ,tanggal 7 September 2014 peserta terlihat antusias dengan kegiatan awal berupa game kekompakan yang diadakan oleh panitia acara. Acara yang disusun sedemikian rupa membawa kesan yang berarti bagi peserta maupun masing – masing panitia. Game kekompakan yang disusun diakhiri dengan acara pelantikan peserta dan sambutan anggota baru divisi oleh Koordinator divisi Penelitian, Budidaya dan Konservasi. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan  keterampilan dan teknik survive  dalam mengeksplorasi dan melestarikan anggrek, namun juga diajak untuk turut mencintai alam, menjaga kekompakan anggota, memperdalam pemahaman mengenai anggrek dan tentu saja membangun hubungan kekeluargaan yang akrab dengan setiap anggota BiOSC. Setelah itu di lakukan pembongkatan tenda dan persiapan pulang menuju kampus biologi .<pdd>

Mendaki gunung lewati lembah. Lagu tersebut sepertinya cocok untuk menggambarkan kegiatan “Mountaineering Biologist Back to Nature” yang diselenggarakan oleh departemen Pemikat (Pengembangan Minat dan Bakat) KMP Biologi UGM pada Jumat sampai Minggu (10-12/10) 2014 yang lalu di Gunung Merbabu jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Betapa tidak. Untuk menggapai puncak setinggi 3142 mdpl tepatnya di Trianggulasi Kentengsongo, pendaki yang berstatus sebagai mahasiswa pascasarjana Biologi UGM dari angkatan 2012-2014 sebanyak 43 peserta harus melewati beberapa bukit dan lembah, naik dan turun, serta beberapa tantangan lain yang memacu adrenalin.

Tepat pukul 9:00, Ketua Panitia sekaligus Kadep Pemikat, Moh. Fadnan Akhmadi mengomandoi perjalanan pertama ke Gunung Merbabu. Jalur yang dilalui adalah basecamp – Pos I – Pos II – Pos III (Batu Tulis) – Pos IV (Savana I) – Pos V (Savana II) – puncak Trianggulasi Kentengsongo.

“Proses pendakian terbilang lama, maklum banyak pendaki pemula. Sebagian besar stamina peserta kurang, malah ada beberapa yang mengalami kram otot kaki dan muntah. Padahal sudah diingatkan pada saat TM (technical meeting), tapi tetap banyak yang tidak pemanasan atau latihan rutin sebelum berangkat”, ungkap Fadnan. Rombongan sempat terpisah-pisah selama perjalanan. Menurutnya, hal ini karena sebagian panitia harus membersamai peserta yang di belakang. Savana II merupakan tujuan camping rombongan KMP Biologi. Sebanyak 11 tenda dome kapasitas 4 dan 6 orang didirikan di sana. Bagi sebagian peserta ini merupakan pengalaman pertama mendaki gunung dan mencapai puncak bersama rekan-rekan tercinta.

Kegiatan yang merupakan salah satu program kerja untuk periode kepengurusan 2013/2014 ini, menurut Moh. Fadnan Akhmadi, ditujukan untuk melatih fisik dan survivalitas di alam, dan merupakan ajang bagi mahasiswa pascasarjana Biologi UGM untuk lebih mengenal alam yang merupakan “laboratorium sesungguhnya” bagi para biolog karena terdapat beberapa spesies tumbuhan endemik yang hanya dijumpai di dataran tinggi, seperti Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss Jawa atau Bunga Senduro.

Tri Suwandi mengungkapkan bahwa ini merupakan kegiatan pendakian pertama yang diselenggarakan oleh KMP Biologi sejak didirikan tahun 2011 yang lalu. Lebih jauh, pemuda asal Lampung yang memecahkan rekor ujian komprehensif tercepat Prodi Biologi UGM ini mengucapkan syukur dan apresiasi pada pihak yang membantu kelancaran kegiatan ini. “Alhamdulillah bisa terlaksana setelah dilakukan survei beberapa kali ke lokasi pendakian untuk mengecek kondisi lokasi pendakian. Apresiasi dan terima kasih untuk kerja sama dan kerja keras panitia semuanya, mulai dari panitia inti, tim survei, tim perlengkapan, tim kesehatan, tim pemandu atau tim “palang pintu” sehingga acara ini dapat terselesaikan dengan baik”, ujarnya.

Selain sebagai wadah penyaluran hobi berpetualang untuk memacu adrenalin dan melatih fisik, kegiatan ini dinilai sebagai ajang pemupuk keakraban antar sesama mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM lintas angkatan. Hal ini diungkapkan oleh Latifatus Syiriah, alumni Pascasarjana Biologi 2012-2014. “Kegiatan kemarin bagus, menarik dan banyak hal positif yang bisa didapat. Terutama untuk menjalin keakraban warga pascabiologi lintas angkatan. Sehingga mahasiswa S2 bisa saling kenal satu sama lain tanpa saling membedakan angkatan dan minat studi. Itu yang menurutku paling berkesan. Selain menjalin keakraban juga melatih kekompakan dan kebersamaan. Terlihat ketika naik maupun turun gunung kita bersama-sama saling membantu. Yang kuat membantu yang lemah. Jadi bisa melatih kita mengendalikan ego”. Salah satu asisten praktikum terbaik di Laboratorium Entomologi ini juga berpesan untuk peningkatan kegiatan ini di kesempatan selanjutnya. “Untuk berikutnya kesiapan panitia lebih ditingkatkan. Khususnya terkait peralatan yang berhubungan dengan keselamatan peserta. Itu aja sih, overall, KMP doing the best”, demikian ungkapnya.

Tak sedikit wanita-wanita tangguh yang terlahir dari petualangan Mountaineering Biologist Back to Nature ini. Dari angkatan 2013 misalnya, ada Auliana Afandi, Cininta Pinasthika, dan Agustinur Hamdani. Auliana Afandi, yang juga menjabat sebagai Bendahara KMP Biologi 2013-2014, menyalurkan pendapatnya tentang kegiatan ini. “Dibalik setiap langkah kaki wanita yang sampai di puncak, selalu ada pria pria yang dengan sabar memberi semangat saat perjalanan terasa melelahkan, menarik tanganya ketika tidak mampu dan tidak lelah membohongi bahwa puncak sudah dekat”.  Senada denga Auliana, Cininta dan Agustinur juga mengungkapkan ketakjubannya akan pengalaman pertama mereka menjajaki puncak merbabu dan berterimakasih untuk semangat kekeluargaan yang terasa selama kegiatan.

Selain melibatkan angkatan 2012 dan mayoritas angkatan 2013, kegiatan ini juga diikuti beberapa pendaki muda dari angkatan 2014. Walaupun baru memulai proses perkuliahan, namun tak menyurutkan niat mereka untuk mengikuti kegiatan yang menantang dan cukup melelahkan ini. Ayuda Bahana Ilham dan Rila Rahma Apriani adalah dua di antaranya. Ilham yang juga alumni S1 Biologi UGM menganggap pengalaman menaklukkan Merbabu sebagai pengalaman luar biasa. Rila secara khusus menyampaikan pendapatnya dalam bahasa Inggris, “Mountain climbing is not only how strong we climb but also about how we climb our feelings, sharing, helping, understanding, and loving each other. That’s what I get from Mountaineering to Merbabu 2014 with KMP Biologi UGM”.

Ya, memang kegiatan pendakian ini bukan sekedar pendakian biasa namun juga menjadi latihan bagaimana mengontrol diri dan ego pribadi serta lebih mengutamakan berbagi, saling menolong, dan melindungi antara satu dan yang lain dalam lingkup Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM, tak terbatas oleh perbedaan angkatan ataupun asal daerah. Semoga Merbabu bukan puncak terakhir yang kita taklukkan (Syarif-Trisu/Foto: Dok.Panitia)

GENETIKA SCIENCE INDONESIA, PT

PT. Genetika Science is a distributor of Biomedical Science & Life Science research products in Indonesia and its surrounding region. Due to business expansion, we would like to seek qualified applicants for the following position immediately.

Field Application Specialist

Description:

• The Field Application Specialist (FAS) is responsible for application support for molecular biology and genomics customers.
• The FAS will work closely with Sales team, to support pre-sales, product application and demonstration, method set-up, and training.  The job function includes up to 75% of travel in Indonesia area.
• Comparative studies existing brand with competition.
• Write, design and present reports and presentation of results and present it to internal and external partners.
• Create & perform presentations at scientific and technical meetings assuring the confidentiality of customers data.
• Stay informed of new methods, trends, developments etc. related to the work area and report to marketing and sales management.
• Cooperate closely with opinion leaders and key customers.

Qualifications:

• Bachelor degree in Life Science. Master degree is preferred.
• Good experience in molecular biology techniques.
• Able to speak and write in english well.
• Excellent communication and presentation skills.
• Experience and dedication to knowledge transfer.
• Ideally experienced in a support function oriented to sales and customer facing activities.

Please submit your CV, with your photograph and current salary to :

wiardi@scitific.com

Untuk informasi lebih lengkap bisa dilihat di brosur berikut : semnas walacea 2-3 des 2014

Sebanyak dua ekor kambing menjadi simbol berpartisipasinya KMP Biologi dalam pelaksanaan ibadah qurban yang diadakan oleh Fakultas Biologi UGM pada hari Senin (06/09) yang lalu. Dua ekor kambing tersebut dibeli dengan menggunakan uang yang terkumpul dari para mahasiswa pascasarjana yang menjadi donatur dan menyerahkan pelaksanaan qurbannya ke KMP Biologi. Total hewan qurban yang terkumpul pada kegiatan qurban tahunan fakultas kali ini adalah satu ekor sapi dan lima ekor kambing yang berasal dari civitas akademika di lingkungan Fakultas Biologi UGM.

“Dana yang terkumpul dari teman-teman pascasarjana sebesar Rp. 4.600.000,-. Kita belikan dua ekor kambing sehat dan sesuai syarat qurban sebagai gantinya”, papar Hari Marta Saputra, Ketua Departemen Kerohanian KMP Biologi UGM yang diwawancarai kemarin. Sumbangan yang dikumpulkan secara langsung maupun via online tersebut diserahkan ke panitia qurban fakultas.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U., mengungkapkan, “terima kasih banyak kepada KMP Biologi yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan qurban fakultas kita, semoga berkah”, ujarnya di sela-sela proses pemotongan hewan qurban kemarin. Beliau juga berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan berqurban seekor sapi bersama tujuh orang dosen dan keluarga lainnya, di antaranya adalah Dr. rer.nat. Andika Puspitonugroho, S.Si., M.Si., Drs. Abdul Rachman, M.Si., Dr. biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si., Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc, Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si., dan Nurpuji Mumpuni, M.Kes. Tiga kambing lainnya diqurbankan oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., dan Rury Eprilurrahman, S.Si., M.Sc.

Sedikitnya enam orang dari KMP Biologi dikerahkan untuk membantu proses pemotongan, pengemasan paket dan pendistribusian daging qurban kemarin bersama dengan panitia dari Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi (JMMB) dan panitia qurban fakultas. Pemotongan hewan qurban dilakukan di lapangan parkir belakang Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, dan seluruh paket qurban diserahkan kepada civitas akademika baik yang berqurban dan juga yang berhak menerima daging qurban (Dzul/Foto: Tim Diajar, KMP_F.Biologi_UGM).

ICNSE merupakan konferensi tahunan yang membahas tentang ilmu pengetahuan alam dan keteknikan yang diadakan oleh Higher Education Forum di tempat-tempat yang berbeda tiap tahunnya. Peserta kegiatan ini terdiri dari lebih dari 30 Negara dan sekitar 200 peserta yang menjadi presentator dalam oral dan poster Presentation. Perwakilan dari Universitas Gadjah Mada adalah tim kami dengan dua orang mahasiswa dan satu orang pembimbing, yaitu Bagus Septiangga dari Fakultas Geografi dan Rindi Antika dari Fakultas Biologi dengan pembimbing Dr. Suwarno Hadi Susanto, M.Sc yang merupakan Dekan Fakultas Biologi. Tim membawakan presentasi oral atau secara lisan dengan judul abstrak “Mang-Rouf” Optimalaizing the Function of Mangrove as the Biocatalisator in the Petrol Making Through the Process of Sequestration Carbon.

Indonesia memiliki potensi untuk membangun masa depan yang cerah melalui peran generasi muda. Hal ini dapat terwujud apabila seluruh sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal. ICNSE 2014 merupakan suatu kesempatan berharga bagi generasi muda Indonesia untuk menunjukan kinerja dan pemikiran mereka pada dunia internasional, juga untuk membangun jaringan penelitian ilmiah internasional. ICNSE 2014 akan menjadi suatu pijakan awal bagi pemuda Indonesia, khususnya mahasiswa geografi dan biologi, untuk belajar dan menciptakan ide-ide baru yang dapat memajukan Indonesia.

Untuk mencapai tujuan, banyak hal yang menjadi permasalahan bagi kami. Terutama mengenai dana. Orangtua kami tidak dapat memback up semua dana kegiatan karena memang kami berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, sebagai pegawai negeri sipil guru SD (Orangtua Bagus Septiangga) dan Penjual warungan (Orangtua Rindi Antika). Akan tetapi dengan semua kendala yang ada, kami mencari berbagai solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dan Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terwujud yaitu pada tanggal 4 Mei kami berangkat menuju Jepang dan pada tanggal 10 Mei 2014 kami pulang ke Tanah Air, Indonesia.

Kami ucapkan terimakasih kepada Direktorat Kemahasiswaan UGM, POTMA Fakultas Biologi UGM, Fakultas Geografi UGM, Bank Negara Indonesia yang telah membantu mendanai kegiatan kami dalam acara ini. Semoga pengalaman kami akan menjadi motivasi dan inspirasi khususnya untuk mahasiswa Fakultas Biologi dan Geografi UGM, umumnya untuk seluruh mahasiswa Indonesia.

Seminar yang merupakan rangkaian dari kegiatan “Gerakan Suka Serangga 2014” telah dilaksanakan Hari Minggu, 21 September 2014 di Ruang Seminar Fakultas Biologi UGM. Dimulai pukul 09.00 dibuka dengan sambutan dari ketua panitia, Eric Anindhita, serta Ketua Kelompok Studi Entomologi, Rega Virgiyana Agustin.

Seminar yang mengusung tema “Insect Invasion” ini terdiri dari dua topik bahasan, yaitu biodiversitas serangga dan fotografi serangga. Sementara rangkaian kegiatan “Gerakan Suka Serangga” sendiri telah diadakan secara rutin sekali dalam setahun oleh Kelompok Studi Entomologi. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat serta menambah pengetahuan bagi orang awam tentang seluk beluk serangga, diikuti oleh %51 peserta seminar.

Pembicara pertama mengenai biodiversitas serangga oleh Soenarwan Hery P., S.Si.,M.Kes (Dosen Fakultas Biologi). Dilanjutkan dengan topik bahasan kedua, mengenai fotografi serangga yang disampaikan oleh Wahyu Sigit Rhd., pendiri Indonesia Dragonfly Society. Dengan penampilannya yang “nyentrik”, menambah antusias peserta seminar, beliau menyampaikan pengetahuan serta pengalamannya tentang fotografi serangga khususnya capung. Mulai dari bagian terkecilnya seperti telur sampai pada capung yang berterbangan di perairan jernih.  

Pokok bahasan yang ditekankan adalah pada bidang science photography, dimana fotografi serangga bukan hanya sekedar seni atau keindahannya saja melainkan harus memberikan informasi visual yang dapat membantu para entomolog untuk identifikasi serangga. Beliau juga sempat memperlihatkan foto-foto capung hasil jepretannya.

“Science photography bukan hanya tentang estetika, tapi juga bagaimana kita bisa memenuhi pengetahuan orang yang melihat foto tersebut,” jelas beliau berkali-kali.

Selain itu, beliau juga menceritakan pengalaman uniknya saat mengambil potret serangga, seperti saat menunggu posisi yang tepat ketika terbang untuk dipotret di atas air, pemotretan posisi tandem, bertelur, dan proses menggerakkan sayap.

 “Saya sangat tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang serangga, materi seminar dan rangkaian acaranya sangat menarik,” ungkap salah satu peserta seminar.

Acara berakhir pukul 11.45 dengan pembagian doorprize untuk peserta dan pemberian kenang-kenangan untuk pembicara. Harapannya, seminar “Insect Invasion” tidak hanya pada pematerian yang berlangsung beberapa jam saja, tapi dapat menjadi motivasi dn pengetahuan tambahan yang nantinya akan bermanfaat bagi seluruh peserta. (mia & amp2013)

Diberitahukan kepada para lulusan/alumni S2 Fakultas Biologi UGM, bahwa Sinar Mas Group di Bogor membuka lowongan pekerjaan untuk 2 orang laki-laki lulusan S2 Fakultas Biologi UGM yang mempunyai keahlian dalam Kultur Jaringan Tumbuhan. Lamaran dapat dikirimkan ke alamat email : sdmaryanto@yahoo.com