Tata Cara Pengajuan Proposal Penelitian Hibah Penelitian Mahasiswa Dana Kerjasama Alumni (Dr. Ario Setiadi Award’ 2013) yang versi revisi di sini
Eksplorasi kali ini mengambil fokus untuk pendataan keanekaragaman burung dan analisis vegetasi untuk growthform seedling, sapling, dan pohon di dua bukit karst Menoreh yaitu Bukit Pawon dan Bukit Cokro. Lebih tepatnya kedua bukit tersebut secara administrative terletak di Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo. “Eksplorasi ini sangat menarik karena membuat peserta menjadi lebih dekat dengan alam. Meski medannya sulit, kami tetap bersemangat meski sempat juga mencium tanah saat pengambilan data,” ungkap Muhammad Zulfikri, koordinator panitia MEP. Tak dapat dipungkiri memang medan kedua bukit tersebut cukup sulit untuk dilalui karena curam dengan kemiringan sekitar 700 dan berlumpur karena hujan turun hamper tiap hari. Oleh karena itu pengambilan data harus dilakukan ekstra hati-hati dan dibuat pengaman tambahan menggunakan webbing.
Meskipun areal kajian terbilang sempit, sekitar 900m2, ternyata kawasan dua bukit tersebut menyimpan keanekaragaman tumbuhan maupun burung yang cukup tinggi. Selama dua hari pengambilan data diperoleh 20 jenis lebih untuk jenis pohon sedangkan lebih dari 35 jenis burung yang tercatat di sana. Burung yang paling banyak ditemukan antara lain kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) dan burung madu sriganti (Nectarinia jugularis). “Tidak ada data yang dianggap kecil, dilihat dari namanya saja MEP sudah hebat, berarti hasil yang telah diperoleh juga harus dipublikasikan untuk masyarakat luas,” tutur Bambang Agus Suripto, dosen pembimbing penelitian burung MEP.
Penelitian ini disambut dengan hangat oleh masyarakat sekitar yang sedang mengembangkan desa wisata Gua Kiskendo dan sekitarnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipublikasikan untuk menunjang promosi desa wisata tersebut. Meskipun demikian yang paling utama dari penelitian ini apabila hasilnya telah dipublikasikan adalah untuk mendorong adanya penelitian yang lebih lanjut serta untuk memicu kesadaran pentingnya konservasi kawasan agar flora dan faunanya tetap lestari. Oleh karena itu tak ada salahnya juga untuk teman-teman sesama biolog untuk berwisata di sana, menikmati keramahan yang ditawarkan oleh warga serta mencari inspirasi untuk penelitian.
MTL/335
Sebelum pendakian bukit Pendakian bukit
Acara ini terselenggara di latar belakangi atas dasar rasa keprihatinan melihat kesibukan keseharian mahasiswa di-kluster sains yang selalu bergelut dengan praktikum, labolatorium, dan laporan sehingga cenderung membuat mahasiswa menjadi apatis dan kurang mengetahui tentang dunia kelegislativan yang juga sangat penting untuk mahasiswa selaku agent of change Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan hal-hal seputar dunia kelegislativan kepada mahasiswa yang ada di kluster sains UGM khususnya untuk mahasiswa Fakultas Biologi yang diharapkan melalui acara ini seluruh peserta yang terlibat mendapat pemahaman mengenai dunia kelegislativan yang dirasa perlu dalam pembentukan karakter sebagai warga negara Indonesia yang baik dan bisa membuat mahasiswa menjadi pemuda nasionalis, nasionalis dan mampu memerankan diri sebagai agent of change Indonesia.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dibuka dengan penampilan dari tim paduan suara mahasiswa fakultas biologi, dilanjutkan dengan sambutan oleh Wahyu Tejo Baskoro selaku ketua panitia acara, kemudian sambutan dari ketua senat mahasiswa fakultas biologi 2013 oleh Reza Bayu Firmansyah dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka acara oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan oleh Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Acara selanjutnya, masuk acara inti yaitu Diskusi Interaktif “Melek” Legislatif yang dipimpin oleh Isnawan Ibnu Ikandrita sebagai moderator, Agus Sumartono (Perwakilan DPRD Provinsi Yogyakarta), Aditya Haryo Utomo (Ketua Senat Keluarga Mahasiswa UGM) dan Matin Nuhamunada (Mapres Biologi 2012) sebagai pembicara. Pada acara ini Agus Sumartono menjelaskan secara gamblang mengenai ranah keleglislativan khususnya kelegislativan di kancah pemerintahan daerah. Diskusi semakin lengkap dengan penjelasan Aditya Haryo Utomo selaku Ketua Senat Keluarga Mahasiswa UGM yang menjelaskan tentang kelegislativan di kalangan mahasiswa serta persamaan dan perbedaannya dengan kancah pemerintahan daerah. Sedangkan Matin Nuhamunada selaku Mapres Biologi 2012 menambahi dengan penjelasan urgensi bagi seorang mahasiswa yang juga harus memahami kelegislativan serta mengajak para mahasiswa untuk tidak lagi menjadi mahasiswa yang apatis terhadap lingkungan sekitar khususnya mengenai proses kelegislativan yang berlangsung di fakultas sendiri. Sesi diskusi di akhiri dengan sesi tanya jawab dan closing statement dari masing-masing pembicara.
Setelah diskusi selesai, acara dilanjutkan dengan Pengenalan Senat Mahasiswa Biologi dan Produk Legislatif Senat Mahasiswa Biologi oleh Reza Bayu Firmansyah selaku ketua senat mahasiswa fakultas biologi. Sesi tanya jawab menjadi penutup dari serangkaian acara “Diskusi Interaktif “Melek” Legislatif, Pemahaman Legislatif dalam Upaya Membentuk Karakter Pemuda Nasionalis”
Tata Cara Pengajuan Proposal Penelitian Hibah Penelitian Mahasiswa Dana Kerjasama Alumni (Dr. Ario Setiadi Award’ 2013) dapat dibaca di sini
Menurut Luthfi Nurhidayat,S.Si.,M.Sc. Koordinator Praktikum SPH, acara yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya ini mencoba kemampuan mahasiswa untuk menghasilkan suatu karya ilmiah yang sederhana tapi tetap beresensi seperti disiplin ilmu yang diambil yaitu biologi. “Acara ini dapat melatih mahasiswa mencari bahan materi lain dengan membuat karya ilmiah yang simple” ujar Luthfi. Pada tahun 2009 kegiatan ini hanya dilaksanakan pada satu kelas kuliah sph saja namun pada tahun-tahun berikutnya kompetisi poster dilaksanakan untuk seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh sivitas akademika Fakultas Biologi UGM terutama mahasiswanya. Tim penilai “SPH POSTER COMPETITION” yang terdiri dari beberapa dosen dan asisten praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan memberikan beberapa kriteria penilaian, yaitu desain, materi, penyampaian, kemampuan menjawab dan kerja sama tim. Tim penilai mendatangi poster-poster yang dipajang oleh kelompok dan melakukan penilaian sesuai kriteria pada kelompok yang sedang mempresentasikan isi posternya. Interaksi dan diskusi juga berlangsung selama masing-masing kelompok mempresentasikan isi posternya, anggota kelompok yang satu juga saling berkunjung dan melihat poster kelompok lain sehingga menciptakan komunikasi yang aktif antar peserta “SPH POSTER COMPETITION”. “Acara ini juga salah satu kesempatan untuk berkumpul satu angkatan” papar Rian Septiawan salah satu peserta saat ditanya manfaat dari kegiatan ini.
“Harapannya dari kegiatan ini kedepan, bisa jadi agenda rutin untuk pelaksanaan rangkaian mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan agar dapat menambah pengalaman, materinya juga detail tapi tetap mudah dipahami dan bisa lebih menarik dari tahun ini” ujar Luthfi untuk harapan pada kegiatan ini mendatang.
Diakhir kegiatan ini diumumkan kelompok yang memenangkan juara satu, dua dan tiga serta juara favorit. Pada kesempatan ini juga perwakilan peserta menyampaikan kesan pesannya setelah mengikuti kegiatan kompetisi poster ini. Tri Sulistyo sebagai perwakilan juara kedua menyampaikan pesannya “ Juara itu tidak harus mereka yang sempurna namun mereka yang mencoba bersyukur dengan apa yang mereka punya itulah sang juara sejati, jadi sph mengajarkan kita bisa bersyukur terhadap apa yang kita miliki” tandasnya.
Agung
Secara struktural, JMMB lahir tanggal 30 Mei 1999 yang sebelumnya lembaga ini bernama SKI (Sie Kerohanian Islam). Terjadi banyak perubahan dalam sejarah perjalanan lembaga JMMB baik internal maupun eksternal, berusaha untuk menghimpun barisan dalam mewujudkan lingkungan akademis yang Islami dan salah satu aktor pendakwah kampus pra JMMB lahir yaitu Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. yang aktif selama kepengurusan SKI, Firman Alamsyah, S.Si.,M.Si selaku nahkoda pertama JMMB, mas’ul kepengurusan 2002 Abdul RahmanSiregar, S.Si., M.Biotech. serta mas’ul kepengurusan 2005 Rahadian Yudho, S.Si. turut hadir dalam sharing motivasi dari alumni, kemudian pengurus purna karya yang masih aktif dikampus seperti Arief Mu’ammar (mas’ul 2009), Ihlas (mas’ul 2012) dan segenap rekan pengurusnya juga ikut melengkapi bagian retorika histori perjalanan JMMB.
Tidak kalah dengan ikhwan, juga banyak alumni akhwat yang hadir dan menceritakan pengalamannya, seperti Eliya (Bio’2002), Anis (Bio’2002), Aldila (Bio’2007), Dira (Bio’2009), Firda (Bio’2009), dan Nurfit (Bio’2009) untuk menyuntikkan semangat kepada adik-adik juniornya untuk lebih semangat dalam menghadapi tantangan akademik dan dakwah untuk menjadikannya sebuah prestasi.
Kegiatan dimulai ba’da dzuhur dengan sambutan dari Wiko (Bio’2012) selaku ketua panitia dan Cahyo (Bio’2011) selaku mas’ul JMMB kepengurusan 2013, kemudian dilanjutkan dengan berbagi cerita heroik perjuangan masing-masing tahun kepengurusan dalam berdakwah ditengah-tengah kesibukan kuliah dan organisasi. “Jadilah mahasiswa berprestasi, center of references” merupakan sebuah kalimat yang dilontarkan Firman Alamsyah untuk peningkatan kualitas dakwah, sementara Eko Agus Suyono mengingatkan untuk manajemen waktu yang baik dalam berdakwah dan akademik, “Jangan biarkan waktu yang mengatur kita, namun kita yang mengatur waktu”. Abdul Rahman Siregar sendiri lebih banyak memberikan petuah untuk dakwah secara kultural, dimana jika kita ingin baik, maka harus mencontohkan hal yang baik.
Acara dilanjutkan dengan makan siang berjama’ah, hiburan nasyid, pengumuman lomba kemuslimahan, dan rujak party selama pemutaran video dokumenter JMMB, ditutup dengan do’a oleh Abdul Rahman Siregar dan berakhir pukul 17.30 WIB.Kegiatan ini menjadi lebih menarik ketika Ketua BEM Biologi, R Aditya Aryandi (Bio’2010) dan ketua Senat Mahasiswa Biologi, Reza Bayu Firmansyah (Bio’2009) ikut berpartisipasi dan meramaikan jalannya acara. (Wiko A Wibowo/June)
Yogyakarta, 2 Juni 2013
Wiko Arif Wibowo bembiologi@gmail.com
Writer of Release 0857-4321-6679
Biologi Universitas Gadjah Mada
Jl Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Pascasarjana Biologi datang dengan kekuatan 4 formasi pasangan, hasil ramuan Kepala Bidang Olahraga Departemen Pengembangan Minat dan Bakat KMP Fakultas Biologi UGM, Priyambodo. Keempat pasangan tersebut adalah Alanindra Saputra/Darussalam, Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto, I Nyoman Sumerta/Priyambodo dan Eko Prasetya/I Gede Adi Suryawan. Namun, berdasarkan pengundian match drawing saat technical meeting nampaknya kurang berpihak atas keempat pasangan ini, karena memungkinkan perang saudara di babak perempat final.
Karena turnamen ini menggunakan dua lapangan secara besamaan, maka Ketua KMP Biologi dan Kepala Departemen Pengembangan Minat dan Bakat bertanding bersamaan di lapangan yang berbeda sebagai partai pembuka. Sayang, nasib berbeda mengawali pertandingan dua pasang punggawa KMP Fakultas Biologi UGM tersebut. Bermain di court 1, pasangan I Nyoman Sumerta/Priyambodo melangkah ke babak perempat final tanpa memeras keringat, pasalnya calon lawan mereka, Jatmiko/Pahmi tidak hadir di lapangan. Sementara itu, pasangan dadakan Eko Prasetya/I Gede Adi Suryawan yang bermain di lapangan 2, harus mengakui keunggulan Deni Agustriawan/Nur Cahyo Imam Prakoso yang akhirnya keluar sebagai kampiun kejuaraan. Dua pasangan KMP Biologi yang berada di drawing pool bawah, Alanindra Saputra/Darussalam dan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto dapat mengakhiri perlawanan musuh masing-masing di babak penyisihan dan harus saling ‘membunuh’ di babak perempat final.
Pada babak perempat final, I Nyoman Sumerta/Priyambodo tak mampu berbuat banyak dan harus takluk straight game atas pasangan Deni Agustriawan/Nur Cahyo Imam Prakoso. “Kami terbawa pola permainan lawan, dan banyak mati sendiri, harus latihan lebih keras lagi.”, tutur Priyambodo usai pertandingan. Sementara itu pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto memenangi perang saudara dan menjadi satu-satunya wakil KMP Biologi yang tersisa di babak semifinal. “Karena sudah sering latihan bareng, kita sudah saling tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin hari ini kami lebih siap, sehingga bisa on fire duluan.”, pungkas Ahmad Syakur.
Strategi sudah disusun pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto untuk membungkam Asgar Ali/Tryadi Tumewu yang pada babak sebelumnya tampil begitu apik dan impresif. Pertandingan berlangsung ketat hingga membuat penonton nampak tersihir dengan permainan kedua pasangan ini. Jual-beli smash keras dan placing menawan mewarnai pertandingan semifinal yang sengit ini. Namun akhirnya Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 14-21, 16-21. “Kita sudah berusaha maksimal, tapi lawan lebih bagus mainnya. Jadi, tinggal fokus di perebutan juara III, ke depannya musti terus latihan agar makin klop.”, komentar Roni Putro Mianto setelah pertandingan.
Karena seluruh rangkaian turnamen diselesaikan dalam satu hari, maka pemain dituntut memiliki stamina yang bagus untuk dapat bermain maksimal di setiap pertandingan, apalagi jika pertandingan harus berakhir dengan rubber game. Terkait hal tersebut Roni Putro Mianto berterima kasih pada antusiasme supporter dari rombongan Biologi, “capek pasti capek, tapi bersyukur punya teman-teman yang begitu semangat memberikan teriakan dan dukungan, jadi semacam ada suntikan tenaga ekstra di lapangan.”.
Pertandingan perebutan juara III mempertemukan pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto dan pasangan Ricky Andi Saputra/Grasianto. Pertandingan berlangsung begitu gemuruh, tak hanya dari teriakan ekspresif pemain, namun juga tabuhan ‘genderang’ pendukung dari kedua kubu. Di game pertama, pasangan Ahmad/Roni kalah dengan skor tipis 19-21, namun di game kedua mampu membalas kekalahan dengan keunggulan 21-18 sehingga memaksakan rubber game. Di game penentuan, pasangan Ricky/Grasianto mampu tancap gas lebih awal sampai menutup interval game dengan skor 11-9. Setelah bertukar lapangan, keunggulan Ricky/Grasianto terus melaju hingga 14-10. Namun wakil Biologi yang sempat bermasalah dengan kaki mereka tak patah arang. Menjalankan strategi lob panjang dengan drop shoot tajam akhirnya mengantarkan pasangan ini menyudahi perlawanan Ricky/Grasianto dengan skor 21-17.
“Alhamdulillah, bisa mencapai target dengan memuaskan.”, tutur Roni seusai pertandingan. Menurutnya bermain tenang dan tetap fokus adalah kunci kemenangannya. Senada dengan Roni, Ahmad juga menilai konsistensi dalam bermain menjadi faktor penentu kemenangan pasangan ini. “Kemenangan ini sangat berarti, bukan karena kami lebih bagus, karena semuanya bermain bagus, tapi kami mencoba untuk terus konsisten di lapangan. Kami persembahkan kemenangan ini untuk teman-teman yang setia mendukung kami.”, pungkas pria asal Sulawesi Selatan ini. (Abi-Aln, Foto: Sum)
Keynote speaker, Drs.Bambang Agus Suripto,S.U.,M.Sc, dosen Fakultas Biologi UGM mengupas tuntas Burung Cangak Abu (Ardea cinera)dan Kowak Malam Kelabu (Nycticorx nycticorax)yang ada di kebun Biologi dan kebun Arboretum UGM. Perwakilan BSO Fakultas Biologi, yaitu Rindra Aryandari dari Kelompok Studi Kelautan(KSK) dan Guruh Fatin Cega dari Kelomposk Studi Herpetologi (KSH) turut menyampaikan hasil penelitian mereka. “Comparison of fish abundance and trophic group analysiis, in gili genting and Gili layar Beach, Sekotong Peninsula, West Lombok Regency,Nusa Tenggara Barat, Indonesia” merupakan judul penelitian yang diangkat Rindra dalam FDI. Adapun KSH yang diwakili oleh Guruh, menampilkan hasil penelitian mengenai keanekaragaman herpetofauna di kawasan Goa Kiskendo tahun 2012.
Acara ini ditujukan untuk Mahasiswa UGM yang ingin berdiskusi tentang Biodiversitas dan lingkungan sekitar kampus UGM, khususnya tentang burung cangak yang ada di Kebun Biologi dan Kebun Arboretum UGM. Tujuan utama diadakannya FDI adalah mengedukasi dan menginspirasi mahasiswa supaya berpikir positif dan menyayangi burung cangak di area hutan kampus UGM. Tidak sekadar diskusi ilmiah biasa, FDI menyuguhkan musik akustik ditengah diskusi. Dengan musik akustik, Grup Minkat Acoustic memberikan nuansa segar dan menghibur. Selain itu, kehadiran Grup Minkat Acoustic turut memberikan pengalaman music akustik kepada peserta diskusi.
FDI juga dihadiri oleh salah satu dosen Mikrobiologi, yaitu Drs. Langkah Sembiring.,M.Sc.,Ph.D. Beliau berbagi inspirasi dengan peserta mengenai lingkungan sekitar kampus UGM dan mengidentifikasi mikrobia mikrobia yang dihasilkan burung cangak di kawasan UGM. Sebagai biolog yang peduli lingkungan, Drs. Langkah Sembiring.,M.Sc.,Ph.D. menyampaikan serangkaian kata di sela penutupan acara, “Saya menyukai acara Forum Diskusi Ilmiah ini. Acara ini dapat membuka cakrawala saudara. Kegiatan seperti ini sangat baik karena merupakan muara sungai yang bertemu dan mempertemukan kita di sini untuk membangun biologi yang kita cintai. Saya berharap acara FDI ini tetap terus dilaksanakan sampai tahun tahun berikutnya.”
Yogyakarta, 29 Mei 2013
Diah Z Nisa bembiologi@gmail.com
Writer of Release 0857-1330-5132
Biologi Universitas Gadjah Mada
Jl Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Pembicara : Drs.Bambang Agus Suripto,S.U.,M.Sc. (kiri) dan Prof.Drs. Langkah Sembiring.,M.Sc.,Ph.D. (kanan)
Peserta mahasiswa Fakultas Biologi UGM
Peralatan yang digunakan untuk latihan navigasi darat adalah peralatan standar meliputi kompas bidik atau kompas orientasi, protraktor atau busur derajat, serta peta topografi atau peta kontur. Navigasi darat meliputi orientasi medan atau pemahaman bentuk-bentuk medan kemudian disesuaikan dengan peta. Selain itu juga dilakukan penentuan titik dengan metode resection dari dua titik yang telah diketahui secara pasti di medan maupun di peta. Kemampuan navigasi darat ini menjadi bekal dasar bagi anggota Matalabiogama untuk berkegiatan di alam terutama untuk menghindari resiko tersesat. Tak hanya itu, melalui berkegiatan di alam pun anggota akan mendapat pembajaan mental sehingga semakin tangguh dan dapat bersikap tenang maupun berpikir jernih meski dalam keadaan terdesak.
Selain latihan navigasi darat, di sela-selanya selama perjalanan dilakukan pendataan sumber daya survival (sds) atau tanaman edible (dapat dimakan-Red) sebagai salah satu bukti kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di gunung tersebut. Adapun sds yang dapat dijumpai di Merbabu antara lain Rubus niveus, Rubus rosaefolius, Debregassia longifolia, Melastoma sp., tanaman-tanaman tersebut dapat dimakan buahnya yang masak, Impatiens sp. Yang dapat dimakan bunganya, dan Selaginela sp., tumbuhan paku yang dapat dimakan daunnya. Tak hanya itu, selama kegiatan juga teramati macam-macam avifauna yang ada seperti kipasan ekor merah (Rhipidura phoenicura), kutilang (Pycnonotus aurigaster), anis gunung (Turdus poliecepalus), elang hitam (Ictinaetus malayensis), sepah gunung (Pericrocotus miniatus), dan lain-lain. Sebagai seorang calon ilmuwan tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi langkah awal untuk menyadari kekayaan alam Indonesia serta turut melesatarikannya. Seperti semboyan SAR, avignam jagat samagram, damailah bumi beserta isinya.(MTL/335)
Bagi Pelamar yang lolos seleksi administratif akan dipanggil untuk mengikuti seleksi Substantif.